Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi yang memiliki suku dan etnis yang beragam.
Nah, di dalam provinsi yang satu ini memiliki 4 suku mayoritas yaitu suku Gorontalo, suku Minahasa, suku Sangihe Talaud dan juga suku Bolaang Mongondow.
Sehingga tak heran ada begitu banyak warisan budaya yang bisa diangkat dari daerah tersebut.
Namun, pada kesempatan kali ini kami akan sedikit menjelaskan mengenai beberapa tarian khas dari Sulawesi Utara supaya dapat menambah wawasan kamu seputar Nusantara.
Tarian Adat Daerah Sulawesi Utara Beserta Penjelasannya
Adapun beberapa tarian adat daerah Sulawesi Utara beserta penjelasannya yaitu sebagai berikut:
1. Tari Maengket
Maengket merupakan sebuah tari tradisi Minahasa, hari ini sudah ada sejak zaman dulu dan sampai saat ini masih terus berkembang.
Perlu kamu ketahui bahwa tari maengket ini sudah ada sejak masyarakat Minahasa mengenal pertanian terutama pertanian dalam menanam padi di sawah.
Nah, nenek moyang masyarakat Minahasa ini dulunya memainkan tari maengket dengan gerakan-gerakan yang sederhana hanya pada saat ia menanam padi saja.
Di era saat ini, tari maengket ini sudah mengalami kemajuan dan perkembangan pada bentuk gerak tarinya.
Meski demikian tari ini tidak meninggalkan keaslian terutama dalam syair lagunya.
Tari ini dilakukan ketika panen sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Untuk tari maengket ini terdiri dari tiga babak yaitu maowey kamberu, marambak dan juga lalayaan.
Untuk Maowey kamberu ini merupakan tarian yang dilakukan untuk ucapan syukur atas panen yang berlimpah.
Sedangkan untuk merambak merupakan sebuah tarian yang memperlihatkan semangat bergotong-royong sekaligus menjadi lambang muda mudi Minahasa yang sedang mencari pasangan.
2. Tari Mokosambe
Tarian asal Sulawesi Utara yang satu ini berasal dari Bolaang mengondow yang diciptakan oleh Hazard si Manon dan sumber cerita rakyat bapak Bernard Ginupit.
Untuk tarian yang satu ini diangkat dari kisah 7 Putri atau bidadari yang turun dari kesayangan untuk mandi di lereng gunung kamasaan di kecamatan sang tombolang Bolaang Mongondow.
Pada saat itu, salah satu sayap dari Putri tersebut sudah direbut oleh putra raja yang bernama mokosambe.
Sehingga putri yang bernama buah poyan di tersebut tidak dapat kembali lagi ke kayangan.
Putri kemudian dipersunting mukosambi dan ada juga penghuni goa yang ternyata memiliki niat sama untuk mempersunting putri bungsu.
Dan pada akhirnya kisah tersebut dijadikan sebuah tarian yang bernama tari mokosambe.
3. Tari Tatangesan
Untuk tari tetangasan ini merupakan sebuah tarian yang berasal dari Sulawesi Utara yang bercerita tentang perjuangan masyarakat desa ketika melawan bajak laut Mindanao yang datang dari perairan Filipina.
Sehingga di zaman dulu para masyarakat kesal dengan bajak laut tersebut karena sering mengganggu aktivitas mereka.
Sehingga semangat untuk melawan para bajak laut tersebut dikobarkan dengan syair dan juga lagu yang berjudul kiting kiting.
Gerakan di dalam tari yang satu ini merupakan perpaduan unsur nilai sejarah dengan tradisi kebudayaan masyarakat Minahasa.
Yang sudah dituang dalam 9 karakteristik gerak berpadu dengan musik etnis khas Minahasa dengan pola komposisi dasar 3 nada.
Untuk tarian yang satu ini biasanya dilakukan 9 orang atau lebih oleh wanita dan juga pria dengan iringan alat musik.
Untuk alat musiknya yaitu seperti suling bambu kolintang, tambur, momongan dan juga tetengkoren.
4. Tari Kabasaran
Selanjutnya tari yang berasal dari Sulawesi Utara yaitu tari kabasaran, jenis tarian merupakan tarian perang masyarakat Minahasa.
Pada umumnya tari ini dilakukan oleh para penari pria dengan memakai baju perang lengkap dan senjata seperti tombak perisai dan juga pedang.
Dari catatan sejarahnya tarian daerah Sulawesi Utara ini sering dilakukan oleh prajurit Minahasa sebelum atau sepulang dari berperang.
Di zaman sekarang, tari ini dikembangkan menjadi tari pada upacara adat penyambutan dan juga acara budaya lain.
Mulai dari penghormatan pada leluhur yang sudah gugur di medan perang. Nama tarian ini memiliki arti ayam jantan di mana bagi masyarakat Minahasa ayam jantan merupakan simbol keberanian atau kejantanan.
5. Tari Katrili
Sedangkan untuk tarekat rili ini termasuk dalam jenis tari pergaulan atau tari hiburan. Biasanya tarian akan dilakukan oleh pria dan wanita yang menjadi perpaduan dari budaya Eropa dan juga budaya Minahasa.
Sehingga nantinya Jika dilihat tampak seperti tarian modern namun sudah ada sejak dulu.
Menurut sejarah tarian katrili ini sudah ada sejak bangsa Spanyol dan Portugis datang ke Sulawesi Utara untuk membeli hasil bumi.
Karena hasil yang didapat oleh Sulawesi Utara ini sangatlah banyak, maka mereka merayakannya dengan menggelar pesta Maria serta tarian berpasangan antara pria dan juga wanita.
Akhir Kata
Itulah penjelasan yang dapat kami sampaikan mengenai tarian adat daerah Sulawesi Utara beserta penjelasannya, semoga penjelasan kali ini bisa bermanfaat untuk menambah wawasan kamu tentang nusantara.