Kalian tentu sudah tidak asing lagi dong dengan istilah Marketplace, e-Commerce dan jgua Toko Online? Ketiganya memang sering kita dengar apalagi dengan aktivitas belanja online yang semakin masif di masyarakat. Nah tahukah kalian bahwa ketiga istilah tersebut ternyata berbeda lho.
Mungkin banyak yang kaget dengan hal tersebut, karena ternyata banyak yang mengira bahwa ketiganya adalah istilah yang memiliki arti sama. Padahal jika ditelusuri baik Online Shop, Marketplace dan e-Commerce itu merujuk pada hal yang berbeda. Ingin tahu apa perbedannya? Silahkan simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Marketplace
Istilah “marketplace” mengacu pada sebuah platform di mana penjual dan pembeli dapat bertemu dan melakukan transaksi pembelian dengan aman. Konsep marketplace memungkinkan penjual untuk menjual berbagai jenis produk, baik fisik maupun digital, melalui platform tersebut. Adapun pihak yang terlibat di dalam suatu marketplace meliputi:
- Penjual: Merupakan individu atau perusahaan yang menawarkan produk mereka untuk dijual di platform marketplace. Penjual ini dapat mencakup brand-brand terkenal, UKM, dan individu yang ingin menjual barang-barang mereka.
- Pembeli: Merupakan konsumen yang melakukan pembelian produk melalui marketplace. Mereka memiliki akses ke berbagai macam produk yang tersedia di platform ini dan dapat melakukan proses checkout dengan mudah.
- Pemilik Pasar: Pemilik pasar adalah entitas yang mengelola dan mengoperasikan marketplace. Mereka menyediakan infrastruktur dan sistem pembayaran yang memungkinkan transaksi online berjalan dengan lancar.
Sebuah marketplace adalah titik pertemuan di mana penjual dan pembeli dapat berinteraksi dan bertransaksi secara online. Untuk lebih memahami tentang cara kerja marketplace, mari kita simak alurnya berikut ini :
- Pembeli memilih dan membeli produk yang mereka inginkan melalui marketplace.
- Pembeli melakukan pembayaran melalui sistem pembayaran yang disediakan oleh marketplace.
- Marketplace memberi notifikasi kepada penjual mengenai pembelian yang dilakukan oleh pembeli.
- Penjual mengirimkan produk yang dibeli oleh pembeli.
- Setelah produk diterima oleh pembeli dan transaksi selesai, penjual dapat menarik saldo dari dashboard mereka di marketplace.
Di Indonesia sendiri ada berbagai macam marketplace yang begitu populer dan banyak digunakan oleh masyarakat, diantaranya :
- Shopee: Menduduki posisi teratas di Indonesia dengan beragam fitur, termasuk Gratis Ongkir Xtra.
- Tokopedia: Salah satu marketplace favorit dengan fitur pembayaran lengkap dan kerja sama dengan dompet digital OVO.
- Bukalapak: Bermitra dengan DANA sebagai alternatif pembayaran digital dan menawarkan program gratis ongkir serta diskon bulanan.
- Lazada: Terkenal dengan flash sale dari merek-merek terkenal dan pelatihan yang ditawarkan kepada penjual.
- Blibli: Menyediakan berbagai diskon menarik dari merek resmi serta kesempatan bagi penjual UKM untuk membuka toko dengan verifikasi dan pelatihan.
Salah satu keunggulan utama dari marketplace adalah kenyamanan dan keamanan yang diberikan kepada pembeli. Pembeli merasa aman karena pembayaran mereka dijembatani oleh marketplace, yang memberikan perlindungan jika terjadi masalah. Di sisi penjual, mereka dapat memanfaatkan platform ini untuk menjual produk secara online tanpa biaya sewa toko fisik, sehingga mereka juga mendapatkan akses ke pasar yang lebih luas.
Pengertian E-commerce
E-commerce, atau elektronik commerce, adalah konsep yang terkait erat dengan belanja online. Namun, perlu dipahami bahwa e-commerce memiliki perbedaan dengan marketplace. E-commerce adalah platform toko online yang dimiliki oleh brand tertentu yang menjual produk mereka sendiri kepada konsumen.
Dalam hal ini, produk yang dijual oleh brand tersebut bisa berupa beragam jenis, mulai dari produk fisik seperti pakaian, gadget, hingga produk digital seperti perangkat lunak atau konten digital. Perbedaan mendasar antara e-commerce dan marketplace terletak pada kepemilikan dan kendali atas produk.
Di e-commerce, brand atau perusahaan memiliki produk mereka sendiri dan menjualnya melalui platform mereka sendiri. Platform ini dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan pembeli dalam menjelajahi produk, berinteraksi dengan merek, dan melakukan pembelian dengan aman.
Pada e-commerce, pembeli akan datang langsung ke toko online brand atau perusahaan tersebut, mirip dengan pengalaman berbelanja di toko fisik. Mereka dapat menjelajahi katalog produk, menggunakan fitur seperti keranjang belanja, dan melakukan pembayaran melalui sistem pembayaran yang disediakan oleh brand tersebut.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut adalah beberapa contoh e-commerce yang sering dikunjungi di Indonesia:
- JD.ID: Menawarkan berbagai produk dengan harga yang kompetitif, mulai dari fashion, gadget, kamera, komputer, hingga produk rumah tangga. Produk yang dijual di JD.ID seringkali mendapat jaminan keaslian, dan sering ada flash sale.
- Orami: Menjual perlengkapan untuk bayi, ibu hamil, dan menyusui, termasuk pakaian, popok, makanan bayi, mainan, dan banyak lagi. Mereka sering menawarkan promo, gratis ongkir, dan menyediakan tempat bagi ibu hamil dan menyusui untuk berdiskusi.
- Sociolla: Mengkhususkan diri dalam kosmetik dan produk perawatan bagi perempuan dengan berbagai pilihan. Mereka menjual produk makeup, skincare, hair care, dan lainnya, yang semuanya telah memenuhi standar BPOM.
- Bhinneka: Menyediakan beragam kebutuhan bisnis dan personal, khususnya dalam barang elektronik dan gadget. Kini, mereka juga mengembangkan kategori produk pertanian, kesehatan, mekanik, kebutuhan kantor, dan lainnya.
E-commerce memberikan kontrol yang lebih besar kepada brand atas produk, merek, dan layanan pelanggan mereka. Mereka memiliki kapasitas untuk merancang dan mengelola platform mereka sesuai dengan visi dan tujuan mereka masing-masing. Oleh karena itu, pengalaman belanja di e-commerce seringkali lebih seragam dan konsisten, seiring dengan upaya brand untuk membangun hubungan dengan pelanggan mereka.
Pengertian Online Shop
Online shop, yang sering kali disebut juga sebagai toko online, adalah konsep yang menawarkan fleksibilitas dalam memasarkan produk dan biasanya dimiliki oleh individu, UKM (Usaha Kecil dan Menengah), atau bahkan brand-brand yang mungkin belum terdaftar sebagai perusahaan resmi (PT).
Online shop adalah toko online yang menjual barang melalui situs web mereka sendiri dan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan platform lainnya. Salah satu karakteristik dan ciri utama dari online shop adalah kemampuannya untuk menjual barang tanpa harus memiliki toko fisik atau platform besar, seperti yang dimiliki oleh brand terkenal atau marketplace.
Online shop memberikan fleksibilitas yang luar biasa bagi para penjual. Mereka dapat memulai usaha tanpa harus memikirkan biaya sewa toko fisik atau persyaratan perusahaan resmi. UKM yang baru dimulai atau individu yang mencoba memasarkan produk mereka sering kali memanfaatkan konsep online shop ini untuk memulai.
Online shop biasanya dapat memiliki beberapa bentuk, antara lain :
- Web Toko Online: Ini adalah jenis online shop yang berbasis situs web khusus yang dirancang untuk menjual produk atau layanan tertentu.
- Sosial Media: Banyak penjual menggunakan platform media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk mempromosikan dan menjual produk mereka. Mereka dapat membuat posting, album, atau bahkan toko online di platform tersebut.
- Toko di Marketplace: Beberapa penjual dapat memiliki toko mereka sendiri di marketplace besar sambil menjual produk mereka melalui platform tersebut.
- Online Marketplace: Ada juga online shop yang menjual produk mereka di berbagai marketplace, sehingga mereka bisa mendapatkan akses ke berbagai pelanggan potensial.
Ada banyak contoh online shop yang sedang populer di Indonesia, antara lain sebagai berikut :
- Brodo: Merupakan brand sepatu kulit lokal yang berkantor di Bandung. Mereka juga memiliki beberapa cabang toko fisik di kota-kota besar. Selain sepatu kulit, mereka juga menjual sepatu sneakers dan berbagai produk fashion seperti pakaian, celana, aksesori jam, merchandise, dan lainnya.
- HMNS.ID: Merupakan brand parfum lokal dari Jakarta yang cukup viral di media sosial. Parfum yang mereka tawarkan memiliki aroma yang kuat dengan racikan khusus. Penjualan produk seringkali dilakukan dalam waktu terbatas melalui flash sale.
- Torch: Brand tas lokal dari Bandung yang menawarkan tas dengan harga yang kompetitif. Mereka fokus pada produk tas untuk berbagai kebutuhan seperti traveling, olahraga, kantor, dan tas pouch serta waist untuk aktivitas harian. Kini, mereka juga memiliki toko fisik di beberapa kota seperti Bogor, Bekasi, dan Depok.
Perbedaan Marketplace, e-Commerce dan Online Shop
Untuk lebih memahami tentang perbedaan antara ketiganya, berikut Jakarta Studio sudah merangkum informasi penting untuk kalian.
1. Sumber Barang
Marketplace adalah tempat di mana berbagai penjual, termasuk brand resmi, UKM, dan individu, dapat menjual produk mereka. Di e-commerce, brand atau perusahaan menjual produk mereka sendiri. Di online shop, penjual biasanya menjual produk yang mereka miliki atau melalui metode dropship atau reseller.
2. Metode Pembayaran
Di marketplace, pembayaran dilakukan melalui platform marketplace, yang mengintegrasikan pembayaran antara pembeli dan penjual. Di e-commerce, pembeli membayar langsung kepada brand atau perusahaan yang menjual produk. Di online shop, pembayaran biasanya ditangani oleh penjual melalui berbagai metode pembayaran.
3. Media Jualan
Marketplace dan e-commerce memiliki platform khusus yang digunakan untuk berbelanja, baik berupa situs web maupun aplikasi. Di online shop, penjual dapat menjual produk mereka melalui situs web toko online, media sosial, atau bahkan platform marketplace.
4. Kepemilikan Produk
Produk yang dijual di marketplace tidak dimiliki oleh marketplace itu sendiri; mereka dimiliki oleh penjual yang berpartisipasi dan berjualan disana. Di e-commerce, produk dimiliki oleh brand atau perusahaan yang menjualnya. Di online shop, produk dimiliki oleh penjual atau individu yang menjalankannya.
Mana Platform Terbaik Untuk Dipilih?
Setelah tahu apa perbedaannya, sekarang kalian juga harus tahu mana platform yang lebih cocok untuk menjalankan bisnis kalian. Karena tentu masing-masing memiliki keunggulan tersendiri dan harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna.
1. Tujuan Bisnis
- Marketplace: Jika kalian ingin memulai usaha dengan cepat dan mencapai banyak konsumen, marketplace bisa menjadi pilihan yang bagus. Ia cocok untuk mereka yang ingin berfokus pada menjual produk tanpa harus membangun platform mereka sendiri. Namun, persaingan di marketplace biasanya akan lebih ketat, jadi kalian perlu menemukan cara untuk membedakan diri.
- E-commerce: Jika kalian memiliki brand dan produk sendiri serta ingin lebih banyak kendali atas pengalaman pelanggan, e-commerce mungkin lebih cocok. Ini memungkinkan kalian untuk merancang platform sendiri dan membangun hubungan lebih erat dengan pelanggan kalian.
- Online Shop: Bagi mereka yang ingin fleksibilitas dalam menjual produk sendiri tanpa investasi besar dalam pembuatan situs web, online shop bisa menjadi pilihan terbaik. Ia cocok untuk UKM dan individu yang ingin menjual barang mereka sendiri secara online.
2. Kendali Produk
- Marketplace: kalian tidak memiliki kendali penuh atas produk yang kalian jual di marketplace, karena produk tersebut dimiliki oleh berbagai penjual. Namun, kalian memiliki kemampuan untuk memilih produk yang sesuai dengan niche kalian.
- E-commerce: kalian memiliki kendali penuh atas produk yang dijual di e-commerce kalian, karena mereka adalah produk milik brand atau perusahaan kalian.
- Online Shop: kalian memiliki kendali penuh atas produk yang dijual di online shop, karena mereka adalah produk yang kalian miliki atau yang kalian dropshipkan.
3. Biaya dan Keuntungan
- Marketplace: Biasanya, marketplace memungkinkan kalian untuk memulai dengan biaya yang rendah, tetapi mereka akan mengenakan biaya komisi atau biaya iklan tertentu. Keuntungan meliputi akses ke pangsa pasar yang besar.
- E-commerce: Membangun platform e-commerce kalian sendiri bisa membutuhkan investasi yang lebih besar dalam hal pembuatan situs web, pemasaran, dan logistik. Keuntungan termasuk kendali penuh atas merek dan produk kalian.
- Online Shop: Biaya dapat bervariasi tergantung pada cara kalian menjalankan toko online kalian, tetapi bisa menjadi pilihan yang ekonomis. Keuntungan mencakup fleksibilitas dalam pengelolaan bisnis kalian sendiri.
4. Pemasaran dan Branding
- Marketplace: Marketplace biasanya memiliki basis pelanggan yang besar, tetapi branding mungkin lebih sulit karena pembeli cenderung mengingat marketplace daripada merek penjual.
- E-commerce: kalian memiliki kendali penuh atas branding dan pemasaran merek. kalian dapat membangun hubungan pelanggan yang lebih erat.
- Online Shop: kalian perlu membangun merek kalian sendiri dan mengelola pemasaran, tetapi kalian memiliki kendali penuh atas branding.
5. Kemudahan Penggunaan
- Marketplace: Umumnya mudah untuk memulai di marketplace, karena banyak proses teknis telah diurus. Namun, kalian mungkin perlu berkompetisi dalam hal harga.
- E-commerce: Memerlukan lebih banyak upaya untuk mengelola platform e-commerce kalian sendiri, tetapi ini memberikan kendali lebih besar atas pengalaman pelanggan.
- Online Shop: Terutama melalui platform seperti media sosial, online shop bisa menjadi cara yang sederhana dan mudah untuk memulai berjualan secara online.
Kesimpulan
Bagaimana, sekarang kalian sudah tahukan perbedaan antara marketplace, e-commerce dan juga online shop? Ketiga istilah tersebut ternyata merujuk pada hal yang berbeda. Jadi mulai sekarang, kalian tidak akan bingung lagi atau mungkin sering tertukar antara ketiga istilah tersebut. Semoga informasi dalam artikel diatas bisa bermanfaat bagi kita semua.