Layar OLED dan AMOLED memang dikenal dengan kualitas tampilan dan visual yang sangat tajam dan terlihat lebih hidup. Sehingga tak heran jika panel tersebut seringkali dipakai pada smartphone dengan kelas flagship yang mahal. Namun dibalik semua keunggulan tersebut, ada sebuah masalah yang sering dialami yaitu gejala burn in pada layar.
Apakah kalian sudah pernah dengar tentang istilah burn in tersebut? Ia seperti efek perubahan warna secara permanen yang terjadi pada layar. Nah hal tersebut tentu membuat tampilan visual dari layar menjadi kurang bagus dan bahkan terkesan mengganggu. Lantas apa sih penyebab burn in tersebut dan bagaimana cara mengatasinya?
Apa Itu Burn In?
Burn-in, juga dikenal sebagai image retention, adalah efek yang terjadi pada layar OLED dan AMOLED di mana bagian-bagian tertentu dari layar mengalami perubahan warna yang bersifat permanen akibat penggunaan yang lama. Hal tersebut membuat gambar atau tampilan tertentu akan tetap terlihat bahkan setelah kalian pindah ke tampilan layar yang berbeda.
Burn-in biasanya memengaruhi bagian-bagian layar yang sering menampilkan gambar statis atau tampilan yang tidak berubah-ubah. Efek burn-in sering kali terlihat pada beberapa bagian seperti:
- Status bar: Bagian atas layar yang menampilkan ikon baterai, jam, dan informasi sistem lainnya.
- Tombol navigasi: Jika perangkat kalian menggunakan tombol navigasi di layar, elemen ini seringkali rentan terhadap burn-in.
- Wallpaper: Gambar latar belakang yang statis dan tidak berubah-ubah.
- Ikon aplikasi: Ikon-ikon yang terletak di bagian tampilan utama perangkat.
Efek burn-in dapat membuat bayangan gambar ini tetap muncul bahkan ketika kalian telah berpindah aplikasi atau tampilan lainnya. Sehingga hal tersebut bisa mengganggu dan mengurangi kualitas visual tampilan pada layar. Burn-in adalah fenomena yang umum terjadi pada layar OLED/AMOLED yang banyak dipakai pada gadget kelas flagship.
Penyebab Burn-In pada Layar OLED/AMOLED
Ada beberapa faktor umum yang biasanya bisa menyebabkan fenomena burn in pada layar OLED dan AMOLED. Kalian harus mengetahuinya supaya bisa mencegah hal tersebut terjadi di kemudian hari.
1. LED yang Menghasilkan Cahaya Sendiri
Layar OLED (Organic Light Emitting Diode) dan AMOLED (Active Matrix Organic Light Emitting Diode) tidak memerlukan backlight seperti layar LCD. Sebaliknya, setiap piksel pada layar OLED/AMOLED memiliki kemampuan untuk menghasilkan cahaya sendiri. Piksel-piksel ini terdiri dari warna merah, hijau, dan biru yang, saat digabungkan, menghasilkan warna yang diperlukan untuk gambar.
2. Perbedaan dalam Waktu Hidup Piksel
Piksel OLED memiliki waktu hidup yang berbeda-beda untuk masing-masing warna (merah, hijau, biru). Waktu hidup atau keausan ini tergantung pada penggunaan dan jenis piksel. Seiring waktu, kecerahan piksel berwarna biru cenderung berkurang lebih cepat daripada warna merah dan hijau. Hal ini disebabkan oleh sifat kimia material organik dalam piksel tersebut.
3. Piksel Berwarna Biru yang Rentan
Piksel berwarna biru lebih rentan terhadap burn-in dibandingkan dengan piksel warna lainnya. Ini adalah salah satu alasan mengapa beberapa produsen, seperti Samsung, memperbesar piksel biru pada layar AMOLED mereka untuk mengurangi risiko burn-in.
4. Penggunaan Gambar Statis dan Kecerahan Tinggi
Penggunaan gambar statis atau elemen tampilan yang tidak berubah-ubah secara terus-menerus pada layar OLED/AMOLED dapat memicu burn-in lebih cepat. Pengaturan tingkat kecerahan yang tinggi juga dapat menyebabkan penggunaan daya yang lebih tinggi dan meningkatkan risiko burn-in.
Tanda-Tanda Layar Mengalami Burn In
Burn-in pada layar OLED/AMOLED dapat dikenali dari tanda-tanda yang muncul pada layar. Berikut adalah beberapa ciri yang sering muncul saat layar LCD mulai mengalami gejala burn in :
1. Bayangan Gambar yang Tetap Muncul
Salah satu tanda paling umum adalah ketika gambar atau tampilan tertentu tetap terlihat pada layar, bahkan setelah kalian beralih ke aplikasi atau tampilan layar yang berbeda. Misalnya, status bar atau tombol navigasi mungkin tetap terlihat meski seharusnya sudah hilang karena pindah tampilan.
2. Perubahan Warna yang Permanen
Piksel yang mengalami burn-in akan menghasilkan warna yang tetap dan tidak dapat kembali ke warna semula. Sehingga menciptakan perubahan warna yang permanen pada layar yang terlihat seperti bayangan atau jejak gambar.
3. Ketidakseimbangan Warna
Burn-in juga dapat mengakibatkan ketidakseimbangan warna pada layar. Piksel yang terkena efek burn-in mungkin tidak dapat lagi menghasilkan warna dengan intensitas yang sama seperti piksel lainnya. Sehingga antara satu pixel dan lainnya terlihat memiliki warna yang tidak seimbang satu sama lain.
Tips Untuk Mencegah Burn In Pada Layar LCD
Lalu apa yang harus kita lakukan agar tidak terkena gejala burn ini tersebut? Karena tentu bukan hanya akan mengganggu tampilan visual, tapi juga jika sudah kena biaya pergantian LCDnya akan sangat mahal. Nah berikut ini beberapa tips trik yang akan membantu kalian terhindar dari risiko burn ini.
1. Mengatur Tingkat Kecerahan
Usahakan untuk tidak mengatur tingkat kecerahan layar terlalu tinggi. Mengurangi tingkat kecerahan dapat membantu mengurangi risiko terjadinya burn-in. Selain itu, dengan brightness yang pas juga akan menghemat daya baterai.
2. Mengganti Wallpaper secara Berkala
Hindari menggunakan wallpaper statis yang sama dalam waktu lama. Karena hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor penyebab burn in. Mengganti wallpaper secara berkala memaksa piksel untuk berubah-ubah dan memperkecil risiko terjadinya burn-in.
3. Jangan Gunakan Fitur Always On Display
Jika perangkat kalian memiliki fitur Always On Display, sebaiknya kalian nonaktifkan saja. Meskipun fitur tersebut memang berguna, tapi juga seringkali menjadi penyebab dari munculnya gejala burn-in.
Kesimpulan
Burn In memang menjadi salah satu hal yang menakutkan khususnya bagi para pengguna layar dengan panel OLED dan AMOLED. Karena hal tersebut bisa mengakibatkan perubahan warna yang bersifat permanen akibat tampilan yang sama dalam waktu terlalu lama. Sudah pasti akan merusak tampilan visual dari layar menjadi kurang aesthetic.
Jika tidak ingin mengalaminya, kalian bisa ikuti beberapa tips trik yang sudah dibagikan diatas. Mulai dari atur kecerahan layar hingga sering berganti wallpaper yang tidak bersifat statis. Sehingga bisa mengurangi risiko terjadinya burn in pada bagian layar tertentu.