Berapa Biaya Listrik Untuk AC 1/2 PK Per Bulannya?

Biaya Listrik AC 0.5 PK
Biaya Listrik AC 0.5 PK

Apakah kalian berencana untuk memasang AC berukuran 1/2 PK namun khawatir dengan biaya listrik yang harus dibayarkan setiap bulannya? AC memang termasuk perangkat elektronik yang memiliki konsumsi daya cukup besar, sehingga tak heran jika banyak orang yang khawatir dengan tagihan listrik yang akan melonjak jika memasang perangkat AC.

Untuk itulah, agar tidak kaget dan menyesal nantinya, kalian harus perhitungkan terlebih dahulu kira-kira berapa biaya listrik yang harus dikeluarkan untuk perangkat AC 0.5 PK per bulannya. Lalu bagaimana cara kita menghitungnya? Nah berikut ini Jakarta Studio sudah merangkum informasi lengkapnya untuk kalian.

Daya Perangkat AC 1/2 PK

Biaya Listrik AC 0.5 PK
Biaya Listrik AC 0.5 PK

Apakah kalian sudah tahu, apa yang dimaksud dengan AC 1/2 PK itu? AC 1/2 PK mengacu pada kapasitas pendinginan atau daya AC. Istilah “PK” adalah singkatan dari Paard Kracht (Belanda) yang artinya “Horsepower,” untuk mengukur kekuatan AC. 1 PK setara dengan sekitar 735 watt. Oleh karena itu, AC 1/2 PK setara dengan sekitar 367,5 watt.

AC 1/2 PK adalah salah satu jenis AC yang paling umum digunakan di rumah tangga. Ukurannya yang sesuai membuatnya cocok untuk kamar tidur, ruang keluarga, atau ruangan lainnya. Karena popularitasnya, banyak rumah tangga memasang AC 1/2 PK, jika kalian juga tertarik, maka artikel ini akan memberikan informasi yang sangat berguna.

Rumus Perhitungan Biaya Listrik AC 1/2 PK

Untuk bisa mengetahui berapa kira-kira biaya listrik untuk perangkat AC 1/2 PK dalam 1 bulan, maka kita harus tahu rumus perhitungannya terlebih dahulu. Berikut Jakarta Studio akan jelaskan secara rinci untuk kalian.

Konsumsi Energi AC (dalam kWh per hari)

Rumus dasar untuk konsumsi energi AC dalam sehari dihitung dengan mengalikan daya AC dengan durasi penggunaan. Misalkan, jika daya AC 1/2 PK adalah 367,5 watt dan digunakan selama 8 jam sehari, maka konsumsi energi AC per hari = 367,5 watt x 8 jam = 2940 Wh = 2,94 kWh.

Dengan rumus perhitungan tersebut, biaya listrik harian dapat dihitung dengan mengalikan konsumsi energi AC per hari dengan tarif listrik per kWh dari PLN. Jika tarif listrik adalah Rp. 1.000 per kWh, maka biaya listrik harian = 2,94 kWh x Rp. 1.000 = Rp. 2.940.

Total Biaya Listrik Bulanan

Untuk mengetahui berapa biaya listrik bulanan yang harus dibayarkan, maka bisa dengan mengalikan biaya listrik harian dengan jumlah hari dalam sebulan. Jika menggunakan asumsi 30 hari dalam sebulan, maka biaya listrik bulanan = Rp. 2.940 x 30 = Rp. 88.200. Itulah kira-kira jumlah biaya listrik yang harus dikeluarkan untuk AC 1/2 PK dalam 1 bulan dengan rata-rata penggunaan 8 jam sehari.

Perbedaan Konsumsi Listrik AC Inverter dan Non Inverter

Biaya Listrik AC 0.5 PK
Biaya Listrik AC 0.5 PK

Kemudian, ada hal penting lain yang juga perlu kalian ketahui, yaitu seputar perbedaan konsumsi listrik pada AC Inverter dan Non Inverter. Keduanya biasanya memiliki jumlah konsumsi daya yang berbeda sehingga akan membutuhkan biaya listrik yang berbeda pula setiap bulannya.

AC Inverter

AC inverter mengoperasikan kompresor dengan kontrol yang memungkinkannya untuk menyesuaikan kecepatan kompresor sesuai kebutuhan. Saat suhu yang diinginkan tercapai, AC inverter mampu menurunkan putaran kompresor, mengubah daya yang digunakan dari misalnya 400 Watt menjadi 150 Watt.

Sehingga ketika sudah mencapai suhu yang diinginkan, AC inverter juga mengurangi konsumsi daya yang sebelumnya diperlukan untuk menjaga stabilitas suhu ruangan. Proses penyesuaian daya ini membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam, dan tentu saja akan memiliki efisiensi dalam penggunaan energi yang lebih baik.

AC Non-Inverter

Di sisi lain, AC non-inverter mengadopsi metode on-off dalam operasinya. Ketika akan mencapai suhu yang diinginkan, AC non-inverter menggunakan daya secara konstan, misalnya 400 Watt. Setelah suhu tercapai, kompresor mati dan beristirahat sekitar 30 menit sebelum kembali menyala jika suhu ruangan naik.

Meskipun efektif dalam mencapai suhu yang diinginkan, penggunaan daya yang konstan ini dapat mengakibatkan konsumsi energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan AC inverter. Sehingga efisiensi konsumsi daya yang dimiliki tidak lebih baik daripada AC Inverter.

Perbedaan AC Inverter dan Non Inverter

Perbedaan metode operasi tersebutlah yang menjadi pembeda utama antara AC inverter dan non-inverter. AC inverter mampu menyesuaikan daya yang digunakan, sementara AC non-inverter menggunakan daya secara tetap, yang pada akhirnya memengaruhi biaya listrik yang yang harus dibayarkan oleh masing-masing jenis AC.

AC inverter cenderung lebih efisien dalam penggunaan energi, sementara AC non-inverter memiliki kecenderungan menggunakan daya yang lebih konstan, sehingga berpotensi menyebabkan biaya listrik yang lebih tinggi. Jadi dari segi biaya listrik, tentu AC inverter akan lebih hemat dan murah.

Kesimpulan

Demikian penjelasan lengkap tentang perhitungan biaya listrik untuk perangkat AC 1/2 PK per bulannya. Sekarang kalian jadi sudah punya gambaran berapa kenaikan tagihan yang mungkin akan terjadi jika memasang perangkat AC tambahan dengan kapasitas 0.5 PK. Semoga informasi tersebut bisa membantu dan juga bermanfaat. Nantikan update informasi dan artikel menarik lainnya yang akan hddir setiap hari hanya di Jakarta Studio.