Umumnya, kartu kredit akan digunakan untuk melakukan pembayaran seperti belanja atau tagihan lainnya. Namun pernahkah kalian terpikir menggunakan kartu kredit untuk melakukan tarik tunai di mesin ATM? Nah ternyata bisa lho, tips ini bisa menjadi penyelamat saat kondisi mendesak dan kalian membutuhkan uang tunai segera.
Untuk itulah, dalam artikel berikut ini Jakarta Studio akan membahas secara lengkap bagaimana tarik tunai dengan kartu kredit, biaya yang dibutuhkan serta risiko yang harus dipertimbangkan. Sehingga kalian nanti bisa paham bagaimana mekanisme tarik tunai kartu kredit bekerja.
Biaya Tarik Tunai Kartu Kredit
Ketika kalian menggunakan fitur tarik tunai kartu kredit, kalian tidak hanya membawa pulang uang tunai, tetapi juga harus menanggun sejumlah biaya tambahan. Setiap bank memiliki kebijakan biaya tarik tunai yang berbeda, dan dapat bervariasi tergantung pada jenis kartu kredit yang kalian miliki.
Misalnya, beberapa bank mungkin mengenakan biaya tetap minimum, sementara yang lain mungkin menentukan biaya sebagai persentase dari jumlah yang kalian tarik. Contoh biaya tarik tunai dari beberapa bank di Indonesia mencakup biaya sebesar 6% dari jumlah tarikan atau dengan batasan minimum tertentu, seperti Rp 100 ribu atau Rp 150 ribu.
Selain biaya tarik tunai, pengguna juga harus memperhitungkan bunga yang akan dikenakan pada jumlah yang ditarik jika tidak dilunasi tepat waktu. Bunga ini biasanya telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diterapkan pada tagihan kartu kredit yang tidak dibayar penuh.
Risiko Tarik Tunai Dengan Kartu Kredit
Ketika menggunakan fitur tarik tunai kartu kredit, kalian harus memahami risiko serta beberapa hal penting lain yang harus kalian pertimbangkan. Apa saja ya? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Risiko Biaya Tambahan
Menggunakan fitur tarik tunai kartu kredit biasanya juga dibebani dengan biaya tambahan. Kalian harus memperhitungkan biaya tarik tunai yang berbeda-beda antar bank. Selain itu, jika tagihan kartu kredit tidak dilunasi tepat waktu, pengguna juga berisiko dikenakan bunga yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
2. Risiko Hidup Konsumtif
Selain risiko biaya tambahan, pengguna juga harus mempertimbangkan potensi kecenderungan hidup konsumtif yang dapat muncul ketika menggunakan fitur tarik tunai kartu kredit. Kemudahan mendapatkan uang tunai dengan kartu kredit seringkali memicu pengeluaran yang tidak terencana.
3. Pertimbangan Limit Tarik Tunai
Pengguna kartu kredit juga harus mempertimbangkan batasan limit tarik tunai yang tersedia dalam kartu mereka. Setiap kartu kredit memiliki batasan limit tarik tunai yang telah ditetapkan, yang biasanya sekitar 40% dari total limit kartu kredit. Menggunakan tarik tunai melebihi batas limit yang ditetapkan dapat berakibat pada biaya tambahan dan bahkan penurunan skor kredit.
Tutorial Tarik Tunai Dengan Kartu Kredit
Nah setelah kalian memahami cara kerja, risiko serta hal-hal penting lainnya yang harus diperhatikan ketika ingin tarik tunai dengan kartu kredit, maka bisa lanjut. Cara untuk melakukan penarikan tunai lewat mesin ATM tidak sulit kok, simak panduannya berikut ini.
- Cari mesin ATM terdekat yang ada di lokasi kalian.
- Masukna kartu kredit dan input PIN kalian masing-masing.
- Pilih opsi “Tarik Tunai” atau “Penarikan Tunai” pada layar ATM.
- Tentukan jumlah uang yang ingin Anda tarik sesuai kebutuhan.
- Pastikan tidak melebihi batas limit tarik tunai kartu kredit.
- Periksa kembali jumlah yang diminta dan konfirmasikan transaksi Anda.
- Setelah konfirmasi, ATM akan mengeluarkan uang tunai yang diminta.
- Pastikan untuk mengambil uang tunai dan struk transaksi sebagai bukti pembukti penarikan.
- Jangan lupa untuk mengambil kartu kredit Anda kembali setelah selesai melakukan transaksi.
Kesimpulan
Tarik tunai kartu kredit adalah fitur yang bisa menjadi penyelamat dalam situasi mendesak, memungkinkan kita untuk mendapatkan uang tunai dengan cepat dan mudah. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan fitur ini tidaklah gratis. Ada biaya tarik tunai dan bunga yang dikenakan oleh bank untuk setiap penarikan yang kalian lakukan.
Selain itu, risiko hidup jadi lebih konsumtif juga perlu dipertimbangkan, dapat mengakibatkan akumulasi hutang yang tidak terkendali. Perhatikan juga batasan limit tarik tunai yang telah ditentukan agar tidak berefek buruk pada skor kredit kita. Semoga dengan penjelasan diatas bisa bermanfaat bagi kita semua.