Cara Membuat Barcode Makanan: Panduan Lengkap

Cara Membuat Barcode Makanan
Cara Membuat Barcode Makanan

Dalam era digital seperti sekarang ini, penggunaan barcode sangatlah penting dalam industri makanan. Barcode tidak hanya memudahkan proses manajemen persediaan tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan keamanan produk. Dalam artikel ini, Jakarta Studio akan membahas secara lengkap tentang bagaimana cara membuat barcode makanan, mulai dari jenis barcode yang tepat, langkah-langkah pembuatannya.

Jenis Barcode untuk Makanan

Secara umum, ada 2 jenis barcode yang sering dipakai untuk produk makanan, yaitu kode batang dan juga QR Code. Apa bedanya dan mana yang harus kita gunakan? Mari kita bahas bersama-sama berikut ini.

1. Kode Batang (Linear Barcode)

Cara Membuat Barcode Makanan
Cara Membuat Barcode Makanan

Kode batang atau linear barcode adalah bentuk barcode yang paling umum dan sering digunakan pada produk makanan. Barcode ini terdiri dari serangkaian garis vertikal dengan ketebalan dan jarak yang bervariasi, yang dapat dibaca oleh scanner untuk mengidentifikasi produk. Contoh yang paling umum adalah UPC (Universal Product Code) dan EAN (European Article Number).

Keuntungan:

  • Scanner barcode dapat dengan cepat membaca kode batang ini, membuat proses checkout di kasir menjadi lebih efisien.
  • Desain sederhana dan mudah diintegrasikan ke dalam desain kemasan.
  • Kode batang seperti UPC dan EAN diakui secara global, memudahkan distribusi internasional.

Keterbatasan:

  • Hanya dapat menyimpan sedikit informasi, biasanya hanya nomor produk yang kemudian dirujuk ke database untuk detail lebih lanjut.
  • Harus diposisikan dengan benar untuk dapat dibaca dengan tepat oleh scanner.

2. QR Code

Cara Membuat Barcode Makanan
Cara Membuat Barcode Makanan

QR code (Quick Response code) adalah tipe barcode dua dimensi yang dapat menyimpan informasi lebih banyak dibandingkan dengan linear barcode. QR code berbentuk persegi dan terdiri dari titik-titik kecil yang dapat dibaca oleh perangkat seperti smartphone. QR code dapat menyimpan berbagai jenis informasi, seperti tautan situs web, detail produk, informasi kontak, dan lainnya.

Keuntungan:

  • Dapat menyimpan lebih banyak informasi, termasuk teks panjang, URL, dan data lainnya.
  • Konsumen dapat memindai QR code menggunakan smartphone mereka untuk mendapatkan informasi tambahan atau mengakses situs web.
  • Bisa digunakan untuk berbagai tujuan seperti promosi, memberikan informasi nutrisi, petunjuk penggunaan, dan banyak lagi.

Keterbatasan:

  • Memerlukan ruang yang cukup pada kemasan, yang bisa menjadi tantangan bagi desain yang sudah penuh.
  • Memerlukan pemahaman dasar tentang cara membuat dan mengimplementasikan QR code, meskipun banyak alat online yang dapat membantu dalam proses ini.

Tutorial Membuat Barcode untuk Makanan

Cara Membuat Barcode Makanan
Cara Membuat Barcode Makanan

Nah untuk proses pembautan barcode produk makanan, memang harus melewati serangkaian proses yang cukup panjang. Namun dengan mengikuti panduan berikut ini, kalian tidak akan bingung.

1. Memilih Jenis Barcode

Langkah pertama adalah memilih jenis barcode yang sesuai dengan kebutuhan produk makanan Anda. Barcode yang umum digunakan adalah kode batang (linear barcode) seperti UPC (Universal Product Code) dan EAN (European Article Number), serta QR code. Kode batang biasanya digunakan untuk identifikasi produk dan pemindaian di kasir, sementara QR code dapat menyimpan lebih banyak informasi dan sering digunakan untuk memberikan akses cepat ke detail produk atau tautan situs web.

2. Mendapatkan Nomor Barcode Resmi

Untuk memastikan produk Anda dapat diidentifikasi secara global dan diterima di ritel modern, Anda perlu mendapatkan nomor barcode resmi dari GS1 Indonesia. Prosesnya meliputi registrasi sebagai anggota di situs web GS1 Indonesia, di mana Anda akan diberikan nomor barcode unik untuk setiap produk.

3. Membuat Barcode dengan App Atau Online

Setelah mendapatkan nomor barcode, Anda bisa membuat barcode menggunakan perangkat lunak seperti Microsoft Excel atau alat online. Untuk membuat barcode menggunakan Excel, unduh font barcode seperti “Free 3 of 9” dari situs web font gratis. Instal font tersebut dan gunakan dalam tabel Excel dengan menuliskan kode produk yang diapit simbol (*). Ubah font kolom menjadi “Free 3 of 9” untuk mengubah teks menjadi barcode.

Alternatifnya, Anda bisa menggunakan alat online seperti barcode.tec-it.com atau id.qr-code-generator.com. Masukkan data produk dan unduh barcode yang dihasilkan. Alat-alat ini memungkinkan Anda membuat barcode dengan mudah dan cepat tanpa memerlukan perangkat lunak tambahan.

4. Desain dan Cetak Barcode

Setelah barcode dibuat, cetak barcode tersebut ke dalam desain kemasan produk. Pastikan barcode ditempatkan di area yang mudah terlihat dan dipindai, serta memiliki ukuran dan kontras yang sesuai agar scanner dapat membaca dengan jelas. Kalian bisa mencetak barcode menggunakan printer berkualitas tinggi di rumah atau menggunakan jasa percetakan profesional untuk hasil yang lebih baik.

Kesimpulan

Penggunaan barcode pada produk makanan selain bisa meningkatkan efisiensi, juga bisa membuat produk kalian terlihat lebih profesional. Sehingga nanti produk tersebut juga bisa dikenali oleh audiens yang lebih luas. Nah semoga dengan tips trik diatas bisa membantu dan juga bermanfaat. Nantikan update informasi menarik lainnya hanya di Jakarta Studio.