Black Myth: Wukong adalah game action RPG yang sedang viral dan banyak dimainkan oleh gamer di seluruh dunia. Terinspirasi dari salah satu cerita paling legendaris dalam mitologi Tiongkok, Journey to the West, game ini membawa para pemain ke dalam dunia yang penuh dengan hal-hal menarik.
Dengan nama Sun Wukong di judulnya, game ini langsung menggugah ingatan tentang petualangan Sang Raja Kera, yang dikenal luas melalui berbagai adaptasi di film, komik, dan budaya pop lainnya.
Journey to the West sendiri merupakan salah satu novel klasik Tiongkok yang paling berpengaruh, ditulis pada abad ke-16, dan telah menjadi inspirasi bagi banyak karya modern, termasuk manga populer Dragon Ball.
Kisah ini bercerita tentang perjalanan Sun Wukong bersama guru spiritualnya, Tang Sanzang, dan dua rekannya yang tak kalah ikonik, Zhu Bajie dan Sha Wujing. Perjalanan mereka ke Barat untuk mencari kitab suci Buddha dipenuhi oleh tantangan dan musuh yang kuat, yang kemudian diadaptasi dalam game Black Myth: Wukong.
Dalam artikel ini, Jakarta Studio akan mengajak kalian untuk menggali lebih dalam tentang lore game ini, bagaimana ceritanya diadaptasi dari Journey to the West, serta pengaruh budaya Tiongkok yang terlihat jelas dalam narasi dan dunia Black Myth: Wukong.
Pengenalan Game Black Myth: Wukong
Black Myth: Wukong merupakan game yang dikembangkan oleh Game Science, sebuah studio independen asal Tiongkok. Game ini terinspirasi langsung dari novel klasik Journey to the West, yang berkisah tentang perjalanan spiritual Tang Sanzang dan tiga pengikutnya: Sun Wukong, Zhu Bajie, dan Sha Wujing. Dengan nama besar Sun Wukong sebagai karakter utama, game ini menjanjikan petualangan yang dipenuhi dengan aksi, sihir, dan pertempuran melawan makhluk mitologis.
Black Myth: Wukong tidak hanya mengusung grafik yang mengagumkan, tetapi juga gameplay yang menantang. Setiap pertarungan didesain dengan keunikan tersendiri, menghadirkan bos-bos yang diadaptasi dari mitos Tiongkok dan menghadirkan taktik khusus untuk mengalahkan mereka. Selain itu, game ini menyuguhkan cerita yang menggugah dan penuh dengan elemen tradisional dari budaya Tiongkok.
Pengembang dan Latar Belakang Game
Game ini dikembangkan oleh Game Science, sebuah studio yang didirikan pada 2018 oleh mantan pengembang Tencent. Fokus utama mereka adalah menghadirkan budaya tradisional Tiongkok ke dalam dunia gaming dengan pendekatan yang unik.
Black Myth: Wukong adalah proyek ambisius yang menuntut waktu dan sumber daya besar. Dengan memanfaatkan teknologi canggih, mereka berhasil menciptakan dunia yang penuh dengan detail, mulai dari karakter hingga lingkungan yang terinspirasi oleh alam dan mitologi Tiongkok.
Journey to the West: Dasar Cerita di Balik Black Myth: Wukong
Seperti yang sudah kita tahu, game satu ini memang mengangkat kisah dari novel legendaris Journey to the West. Dimana ia banyak mengambil elemen dari kisah tersebut kemudian dimasukkan ke dalam game dengan berbagai penyesuaian.
Siapa Sun Wukong?
Sun Wukong, atau Raja Kera, adalah salah satu karakter paling ikonik dalam sastra Tiongkok. Dalam Journey to the West, Sun Wukong dikenal sebagai sosok yang memiliki kekuatan luar biasa dan kemampuan magis yang disebut “72 Transformasi”, yang memungkinkannya berubah menjadi berbagai makhluk. Dia juga memiliki senjata legendaris, Ruyi Jingu Bang, sebuah tongkat yang bisa diperbesar atau diperkecil sesuai keinginannya.
Cerita Journey to the West mengikuti perjalanan Sun Wukong bersama guru spiritualnya, Tang Sanzang, dan dua rekan mereka, Zhu Bajie (setengah manusia setengah babi) dan Sha Wujing (monk iblis). Mereka melakukan perjalanan untuk mengambil kitab suci Buddha di Barat, dan sepanjang perjalanan mereka menghadapi berbagai rintangan dan musuh yang tangguh.
Karakter Lain dalam Journey to the West
Dalam game Black Myth: Wukong, kita juga akan bertemu dengan karakter-karakter dari Journey to the West, seperti Zhu Bajie dan Sha Wujing. Setiap karakter memiliki latar belakang dan kemampuan unik yang diadaptasi ke dalam gameplay. Misalnya, Zhu Bajie terkenal dengan kekuatannya yang besar namun ceroboh, sedangkan Sha Wujing adalah karakter yang lebih tenang namun kuat.
Elemen Lore dalam Black Myth: Wukong
Black Myth: Wukong penuh dengan karakter dan lokasi ikonik yang diambil langsung dari Journey to the West. Salah satu lokasi yang muncul dalam game adalah Pegunungan Api, yang dalam cerita aslinya, Sun Wukong memadamkan api menggunakan Kipas Besar milik Putri Kipas Besi, istri dari Raja Banteng. Bos-bos dalam game, seperti Black Bear Guai dan Red Boy, juga merupakan adaptasi dari musuh-musuh yang dihadapi Sun Wukong dalam novel.
Relik Magis dalam Black Myth: Wukong
Salah satu elemen penting dalam Black Myth: Wukong adalah pencarian relik magis yang terkait dengan Sun Wukong. Relik ini termasuk “mata” Sun Wukong, yang harus ditemukan oleh karakter utama, Destined One, untuk membuka kekuatan Sun Wukong dan melanjutkan warisannya. Setiap relik memiliki cerita dan tantangan tersendiri, yang menghadirkan pengalaman gameplay yang mendalam dan penuh taktik.
Perbandingan antara Game dan Novel Asli
Seperti yang disebutkan, banyak elemen dari Journey to the West diadaptasi langsung ke dalam Black Myth: Wukong. Kekuatan magis Sun Wukong, pertarungannya melawan dewa-dewa dan makhluk mitologis, serta senjata legendarisnya semuanya terintegrasi dalam gameplay. Namun, pengembang juga mengambil kebebasan kreatif untuk mengembangkan cerita yang lebih luas dan lebih dalam.
Adaptasi dan Perubahan dalam Cerita
Game ini terjadi lima abad setelah peristiwa dalam Journey to the West, memberikan kesempatan bagi pengembang untuk memperkenalkan karakter dan lokasi baru yang tidak ada dalam novel asli. Namun, mereka tetap menjaga esensi dari mitologi Tiongkok, dengan menghormati elemen-elemen tradisional sambil menyuntikkan narasi dan tantangan baru.
Penutup
Sebagai adaptasi dari salah satu cerita terbesar dalam sastra Tiongkok, Black Myth: Wukong bukan hanya menghadirkan game yang seru, tetapi juga memperkenalkan budaya Tiongkok yang kaya kepada pemain di seluruh dunia. Dengan grafis yang memukau, gameplay yang menantang, dan cerita yang dalam, game ini berpotensi mengubah cara kita melihat mitologi kuno dalam dunia modern.