Kirin 9010 adalah chipset terbaru yang membawa peningkatan besar dalam dunia teknologi smartphone. Sebagai penerus dari Kirin 9000, chipset ini menghadirkan kinerja luar biasa, dengan performa yang lebih cepat dan efisiensi daya yang lebih baik.
Dibuat dengan teknologi 5nm yang lebih canggih, Kirin 9010 tidak hanya meningkatkan kecepatan, tetapi juga mendukung kecerdasan buatan (AI) yang lebih pintar, membuat perangkat yang menggunakannya lebih responsif dan efisien.
Namun, bagaimana posisinya dibandingkan dengan chipset pesaing lainnya yang juga memiliki performa setara? Dalam artikel ini, kita akan mengulas keunggulan Kirin 9010 dan membandingkannya dengan chipset-top seperti Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 dan Apple A16 Bionic, serta melihat bagaimana chipset ini bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Spesifikasi Utama Kirin 9010
Sebelum kita membandingkan Kirin 9010 dengan chipset lainnya, penting untuk mengetahui lebih dulu apa yang membuatnya menonjol. Chipset ini dibangun dengan menggunakan teknologi fabrikasi 7nm dari SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corporation), yang memberikan keseimbangan antara efisiensi energi dan kinerja tinggi. Nah, mari kita uraikan lebih detail spesifikasinya:
1. Prosesor dan Arsitektur
Kirin 9010 memiliki prosesor octa-core yang terdiri dari 8 inti, namun menariknya, chipset ini dapat dianggap seperti memiliki 12 inti berkat teknologi hyperthreading. Pembagian inti-nya adalah sebagai berikut:
- 2 core TaiShan V121 berkecepatan 2,3 GHz yang digunakan untuk performa utama.
- 6 core TaiShan V121 dengan kecepatan 2,18 GHz yang berfokus pada efisiensi daya.
- 4 core Cortex A510 yang berjalan pada 1,55 GHz, untuk tugas-tugas ringan yang membutuhkan efisiensi daya lebih tinggi.
Dengan kombinasi inti tersebut, Kirin 9010 bisa memberikan performa luar biasa baik dalam penggunaan multitasking, gaming, maupun aplikasi berat, sambil tetap mengoptimalkan penggunaan daya.
2. GPU dan Media
Chipset ini menggunakan GPU Maleoon 910, yang dirancang untuk memberikan grafis tajam dan halus, dengan frekuensi hingga 750 MHz. Selain itu, Kirin 9010 juga mendukung perekaman video 4K pada 60 FPS, menjadikannya pilihan tepat bagi para content creator yang membutuhkan performa grafis tinggi.
Jika berbicara soal kualitas multimedia, Kirin 9010 juga dilengkapi dengan NPU Da Vinci yang memungkinkan proses AI berjalan lebih cepat, seperti untuk pengolahan gambar atau pengenalan objek dalam video.
3. Memori dan Penyimpanan
Untuk masalah RAM, Kirin 9010 mendukung LPDDR5x yang menawarkan kecepatan hingga 4200 MHz. Ini adalah peningkatan signifikan dibandingkan dengan LPDDR5 biasa, memberikan pengalaman multitasking yang lebih mulus. Sedangkan untuk penyimpanan, chipset ini mendukung UFS 3.1 atau UFS 4.0, yang memberikan kecepatan transfer data yang sangat tinggi.
4. Kecepatan Jaringan 5G
Kirin 9010 dilengkapi dengan modem Balong 5000, yang mendukung kecepatan download hingga 4600 Mbps dan upload hingga 2500 Mbps. Dengan kecepatan ini, chipset ini siap mendukung pengalaman 5G yang sangat cepat, ideal untuk streaming video 4K, gaming online, dan penggunaan aplikasi berat lainnya tanpa gangguan.
5. Skor Performa
Pada uji benchmark, Kirin 9010 menunjukkan performa yang mengesankan. Di AnTuTu v10, chipset ini meraih skor 987.197 poin, sementara di GeekBench 6 mendapat skor 1446 poin untuk single-core dan 4482 poin untuk multi-core. Hasil ini menunjukkan bahwa Kirin 9010 mampu bersaing dengan chipset flagship lainnya yang ada di pasar saat ini.
Chipset Pesaing yang Setara dengan Kirin 9010
Sekarang, mari kita lihat bagaimana Kirin 9010 dibandingkan dengan beberapa chipset pesaing yang juga hadir di pasar smartphone flagship saat ini. Beberapa yang layak dibandingkan adalah Snapdragon 8 Gen 1, Dimensity 8200, Google Tensor G4, Exynos 2200 dan juga Kirin 9000S. Mari kita bahas masing-masing secara lebih mendalam.
1. Snapdragon 8 Gen 1
Snapdragon 8 Gen 1 adalah salah satu chipset flagship yang paling banyak digunakan di smartphone Android premium. Chipset ini dibangun dengan proses fabrikasi 4nm dan memiliki arsitektur octa-core yang terdiri dari 1 core Cortex X2 (3,0 GHz), 3 core Cortex A710 (2,5 GHz), dan 4 core Cortex A510 (1,8 GHz).
Perbandingan dengan Kirin 9010:
- Kelebihan: Snapdragon 8 Gen 1 menawarkan performa yang sedikit lebih unggul di AnTuTu dengan skor lebih tinggi, serta kecepatan perekaman video yang lebih baik, hingga 8K 30 FPS.
- Kekurangan: Di sisi CPU multi-core, Kirin 9010 menunjukkan hasil yang lebih baik, dengan keunggulan dalam kinerja efisiensi daya berkat arsitektur yang lebih teroptimasi.
2. Dimensity 8200
Dimensity 8200, chipset buatan MediaTek, hadir dengan fabrikasi 4nm dan memiliki delapan inti CPU, dengan 1 core Cortex A78 (3,1 GHz) dan GPU Mali-G610 MP6 (950 MHz). Chipset ini mendukung kecepatan unduhan 5G yang sangat cepat (4700 Mbps) serta perekaman video hingga 4K 60 FPS.
Perbandingan dengan Kirin 9010:
- Kelebihan: Dimensity 8200 unggul dalam hal kecepatan unduhan 5G dan frekuensi GPU yang lebih tinggi.
- Kekurangan: Meskipun performa gaming-nya cukup baik, Dimensity 8200 masih sedikit tertinggal di benchmark jika dibandingkan dengan Kirin 9010 dan Snapdragon 8 Gen 1.
3. Google Tensor G4
Chipset buatan Google ini hadir dengan fabrikasi 4nm, dan dilengkapi dengan Cortex X4 (3,1 GHz) dan Mali-G715 MP7 (940 MHz). Google Tensor G4 dirancang untuk kinerja AI yang lebih cepat dan mendukung perekaman video 8K 30 FPS.
Perbandingan dengan Kirin 9010:
- Kelebihan: Skor AnTuTu yang lebih tinggi dan kualitas perekaman video 8K menjadikannya pilihan terbaik untuk para content creator.
- Kekurangan: Di sisi multi-core GeekBench, Kirin 9010 sedikit lebih unggul.
4. Exynos 2200
Chipset Exynos 2200 dari Samsung menggunakan 4nm dengan arsitektur octa-core yang terdiri dari 1 core Cortex X2 (2,8 GHz), 3 core Cortex A710 (2,52 GHz), dan 4 core Cortex A510 (1,82 GHz). Dilengkapi dengan GPU Xclipse 920 (1306 MHz) dan mendukung perekaman video 8K 30 FPS.
Perbandingan dengan Kirin 9010:
- Kelebihan: GPU dengan frekuensi lebih tinggi dan dukungan perekaman video 8K yang lebih baik.
- Kekurangan: Skor multi-core dan RAM yang digunakan lebih rendah dibandingkan dengan Kirin 9010.
5. Kirin 9000S
Kirin 9000S adalah chipset flagship Huawei yang sedikit lebih tua dibandingkan dengan Kirin 9010, tetapi tetap menjadi pesaing tangguh. Dibangun dengan proses fabrikasi 7nm dan menggunakan arsitektur octa-core dengan dua core TaiShan V120 (2,62 GHz) dan enam core TaiShan V120 (2,15 GHz), ditambah dengan empat core Cortex A510 (1,53 GHz), Kirin 9000S cukup mirip dengan Kirin 9010 dalam hal desain arsitektur dan performa.
Perbandingan dengan Kirin 9010:
- Kelebihan: Kirin 9000S memiliki clock speed CPU yang lebih tinggi pada 2,62 GHz (vs 2,3 GHz pada Kirin 9010), yang membuatnya sedikit lebih cepat dalam tugas-tugas tertentu.
- Kekurangan: Kirin 9000S memiliki skor AnTuTu yang lebih rendah (823.241 vs 987.197) dan skor GeekBench 6 yang juga lebih rendah (1324 vs 1446 poin pada single-core dan 4116 vs 4482 poin pada multi-core).
Tabel Perbandingan Kirin 9010 dan Pesaingnya
Agar kalian bisa lebih mudah membandingkannya, berikut Jakarta Studio akan tampilkan dalam bentuk tabel. Sehingga kalian bisa tahu perbedaan dari Kirin 9010 dengan pesaing-pesaingnya berdasarkan spesifikasi dan kinerjanya.
Fitur/Chipset | Kirin 9010 | Snapdragon 8 Gen 1 | Dimensity 8200 | Google Tensor G4 | Exynos 2200 | Kirin 9000S |
---|---|---|---|---|---|---|
Proses Fabrikasi | 7nm SMIC | 4nm | 4nm | 4nm | 4nm | 7nm SMIC |
Arsitektur CPU | Octa-core (8 inti) | Octa-core (8 inti) | Octa-core (8 inti) | Octa-core (8 inti) | Octa-core (8 inti) | Octa-core (8 inti) |
Clock Speed CPU | 2 x 2,3 GHz, 6 x 2,18 GHz, 4 x 1,55 GHz | 1 x 3,0 GHz, 3 x 2,5 GHz, 4 x 1,8 GHz | 1 x 3,1 GHz, 3 x 2,85 GHz, 4 x 1,8 GHz | 1 x 3,1 GHz, 3 x 2,85 GHz, 4 x 1,8 GHz | 1 x 2,8 GHz, 3 x 2,52 GHz, 4 x 1,82 GHz | 1 x 2,62 GHz, 3 x 2,15 GHz, 4 x 1,53 GHz |
GPU | Maleoon 910, 750 MHz | Adreno 730, 840 MHz | Mali-G610 MP6, 950 MHz | Mali-G715 MP7, 940 MHz | Xclipse 920, 1306 MHz | Maleoon 910, 750 MHz |
RAM | LPDDR5x (4200 MHz) | LPDDR5 (3750 MHz) | LPDDR5 (3750 MHz) | LPDDR5 (5500 MHz) | LPDDR5 (5500 MHz) | LPDDR5 (2750 MHz) |
Penyimpanan | UFS 3.1 / UFS 4.0 | UFS 3.1 / UFS 4.0 | UFS 3.1 / UFS 4.0 | UFS 3.1 / UFS 4.0 | UFS 3.1 / UFS 4.0 | UFS 3.1 / UFS 4.0 |
Kecepatan Unduhan 5G | 4600 Mbps | 10000 Mbps | 4700 Mbps | 10000 Mbps | 10000 Mbps | 4600 Mbps |
Kecepatan Unggah 5G | 2500 Mbps | 3000 Mbps | 2500 Mbps | 3000 Mbps | 3000 Mbps | 2500 Mbps |
Perekaman Video | 4K 60 FPS | 8K 30 FPS | 4K 60 FPS | 8K 30 FPS | 8K 30 FPS | 4K 60 FPS |
Skor AnTuTu | 987.197 poin | 1.000.000+ poin | 830.000+ poin | 950.000+ poin | 900.000+ poin | 823.241 poin |
Skor GeekBench 6 (Single-core) | 1446 poin | 1300 poin | 1300 poin | 1500 poin | 1300 poin | 1324 poin |
Skor GeekBench 6 (Multi-core) | 4482 poin | 3800 poin | 4100 poin | 4500 poin | 4000 poin | 4116 poin |
NPU (AI) | Da Vinci NPU | Hexagon 780 AI | AI Processing Unit | TPU | NPU | Da Vinci NPU |
Perangkat | Huawei Pura 70 Series, Huawei Mate 70 | Banyak perangkat Android flagship | Banyak perangkat Android flagship | Pixel Series (Google) | Samsung Galaxy S22+ Series | Huawei Mate 60, Huawei Mate 60 Pro |
Kesimpulan
Kirin 9010 adalah salah satu chipset terbaik diantara chipset flagship lainnya, dengan kemampuan AI dan efisiensi daya yang sangat baik. Ia mampu bersaing di tengah pasar chipset yang semakin ketat. Nah bagaimana, apakah menurut kalian Kirin 9010 ini akan bisa memberikan performa yang dibutuhkan oleh pasar? Mari kita lihat bersama-sama.