Mengenal DeepSeek, AI China yang Tantang Dominasi OpenAI

Mengenal DeepSeek
Mengenal DeepSeek

Di tengah perkembangan teknologi AI yang semakin pesat, muncul satu nama yang kini menjadi sorotan, yaitu DeepSeek. Meski OpenAI, Google, dan Meta sudah lama mendominasi pasar dengan inovasi AI mereka seperti ChatGPT, Bard, dan MetaAI, kehadiran DeepSeek menawarkan sesuatu yang berbeda.

Teknologi AI asal China ini kini dianggap sebagai pesaing serius bagi raksasa teknologi asal Amerika. Dengan dua model andalannya, DeepSeek berambisi untuk menantang dominasi AI global yang selama ini dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar.

Tapi, apa yang membuat DeepSeek begitu menarik? Apa keunggulan yang ditawarkan DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1 dibandingkan dengan model AI lain seperti GPT-4o atau Llama? Mari kita bahas lebih dalam tentang teknologi yang berpotensi mengubah lanskap AI ini.

Apa Itu DeepSeek?

Mengenal DeepSeek
Mengenal DeepSeek

Dengan semakin banyaknya inovasi dalam bidang kecerdasan buatan (AI), muncul nama DeepSeek yang tak bisa diabaikan begitu saja. Dikenal sebagai salah satu teknologi AI asal China, DeepSeek berusaha menggeser dominasi raksasa teknologi seperti OpenAI dan Google yang telah lama menguasai pasar AI dengan ChatGPT dan Bard.

Meskipun banyak yang mungkin belum familiar, DeepSeek memiliki ambisi besar untuk menjadi pesaing serius dalam industri AI global. Tentu saja, kehadiran DeepSeek tak bisa dilepaskan dari rivalitas besar antara perusahaan-perusahaan teknologi asal Amerika Serikat dan China dalam menciptakan AI canggih.

Dengan dua model AI unggulan, DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1, perusahaan ini berupaya menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar jawaban cerdas. Mereka mengincar keunggulan dalam hal efisiensi dan kecanggihan, yang bisa mengguncang pasar teknologi AI yang sudah dikuasai oleh ChatGPT dan Google Gemini.

Dua Model AI dari DeepSeek

Mengenal DeepSeek
Mengenal DeepSeek

DeepSeek tidak hanya mengandalkan satu model AI, melainkan dua model yang berbeda dengan tujuan dan keunggulannya masing-masing. Jadi, apa saja keunggulan dari model-model ini?

DeepSeek-V3

Model pertama yang ditawarkan adalah DeepSeek-V3, yang dirancang untuk menyelesaikan berbagai tugas, mulai dari hal-hal sederhana seperti menjawab pertanyaan sehari-hari hingga masalah yang lebih kompleks, seperti matematika atau logika tingkat tinggi.

DeepSeek-V3 memiliki kemampuan yang mirip dengan GPT-4o dari OpenAI, namun dengan klaim lebih unggul dalam hal efisiensi. Model ini sangat cocok digunakan untuk mereka yang membutuhkan AI untuk berbagai keperluan, baik di bidang pendidikan, pekerjaan, maupun riset.

Namun, yang menarik dari DeepSeek-V3 adalah performanya dalam benchmark AI populer, seperti DROP (Dynamic Reading Comprehension) dan 3-shot F1 yang menguji pemahaman terhadap konteks. DeepSeek-V3 mencatatkan skor 91,6 poin dalam uji ini, jauh lebih tinggi dari Llama 3.1 (88,7 poin), Claude 3.5 (88,3 poin), dan bahkan GPT-4o (83,7 poin).

Hasil ini menunjukkan bahwa DeepSeek-V3 bukan sekadar AI yang bisa menjawab pertanyaan sederhana, tetapi juga memiliki kemampuan luar biasa dalam memahami konteks yang lebih dalam.

DeepSeek-R1

Selain DeepSeek-V3, ada juga model DeepSeek-R1, yang diklaim lebih efisien dibandingkan model AI lainnya yang ada di pasar. DeepSeek-R1 tidak hanya mengutamakan kemampuan dalam memahami konteks, tetapi juga dalam hal kecepatan dan penggunaan sumber daya yang lebih rendah.

Teknologi ini diperkirakan bisa bersaing langsung dengan model OpenAI GPT-4o dalam hal efisiensi. Peningkatan efisiensi ini berarti pengguna akan mendapatkan pengalaman lebih cepat, tanpa mengorbankan kualitas hasil dari AI tersebut.

Klaim Keunggulan DeepSeek

Mengenal DeepSeek
Mengenal DeepSeek

DeepSeek tidak sekadar bersaing dalam hal kemampuan menjawab pertanyaan, tetapi juga dalam hal pencapaian performa yang luar biasa dalam benchmark AI global. DeepSeek-V3 telah menunjukkan keunggulan di berbagai uji coba internasional yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan model AI dalam memahami dan menyelesaikan tugas yang kompleks.

Skor Benchmark AI yang Lebih Unggul

Berdasarkan uji benchmark yang dilakukan, DeepSeek-V3 berhasil meraih skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan model-model AI terkenal lainnya, seperti Llama 3.1, Claude 3.5, dan GPT-4o. Skor 91,6 pada DROP dan 3-shot F1 menunjukkan bahwa DeepSeek-V3 unggul dalam hal pemahaman konteks yang lebih mendalam.

Bisa Menyelesaikan Soal Matematika Internasional

Salah satu keunggulan besar DeepSeek-V3 adalah kemampuannya dalam menyelesaikan soal matematika tingkat tinggi. Model ini mencatatkan skor yang mengesankan di berbagai ujian matematika internasional seperti AIME 2024, MATH-500, dan CNMO 2024, dengan nilai masing-masing mencapai 39,2, 90,2, dan 43,2 poin.

Menghadapi Pembatasan Teknologi dari USA

Keberhasilan DeepSeek ini menjadi lebih menarik mengingat pembatasan ekspor teknologi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap China. Pembatasan ini berdampak pada akses DeepSeek terhadap teknologi chip canggih yang umumnya hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar di AS. Namun, meski ada hambatan ini, DeepSeek berhasil mengembangkan teknologi AI yang efisien dan canggih, bahkan bisa mengalahkan model-model AI yang lebih dulu ada di pasar.

Kesimpulan

DeepSeek memang muncul sebagai pesaing baru yang menarik dalam dunia kecerdasan buatan, dengan dua model AI andalannya, DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1, yang berusaha mengguncang dominasi OpenAI dan Google di pasar global.

Meskipun terhalang oleh pembatasan teknologi dari AS, DeepSeek berhasil menunjukkan bahwa AI China memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah internasional. Keunggulannya ada pada efisiensi, kemampuan memahami konteks, serta hasil yang impresif dalam benchmark dan soal matematika tingkat tinggi.