Dalam dunia kerja, ada banyak jenis skill yang biasanya dibutuhkan tergantung dari jenis pekerjaannya. Namun salah satu yang sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap orang mungkin adalah Affective Skill, apakah kalian pernah mendengarnya? Secara singkat, Affective Skill adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosinya.
Nah kenapa hal tersebut begitu penting dalam dunia kerja? Kalian harus simak pembahasan berikut ini supaya tahu betapa pentingnya Affective Skill itu. Kita akan kupas secara tuntas tentang dampak memiliki Affective Skill dalam dunia kerja beserta bagaimana cara untuk melatihnya.
Apa Itu Affective Skills?
Affective Skills mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi atau perasaan dalam berbagai situasi. Kata “affective” merujuk pada keadaan perasaan seseorang, sementara “skills” mengacu pada kemampuan atau keahlian individu. Keterampilan ini sangat penting untuk menghadapi berbagai macam tantangan hidup sehari-hari, terutama di lingkungan kerja yang seringkali penuh dengan tekanan dan stres.
Mengendalikan emosi tidak hanya berarti menghindari ledakan kemarahan atau kesedihan yang berlebihan, tetapi juga mencakup kemampuan untuk merespons situasi secara adaptif dan mempertahankan keseimbangan emosional. Dengan memiliki Affective Skills yang bagus, seseorang dapat lebih baik dalam memelihara hubungan interpersonal yang sehat, membuat keputusan yang rasional, dan mengelola stres dengan lebih efektif.
Manfaat Memiliki Affective Skill
Ketika seseorang memiliki Affective Skill yang baik, maka akan ada banyak manfaat yang bisa ia dapatkan, diantaranya sebagai berikut :
- Konsistensi Emosi: Kemampuan untuk mengendalikan emosi memungkinkan seseorang untuk tetap konsisten dalam merespon situasi yang berbeda. Sehingga membantu dalam menjaga hubungan yang harmonis dengan orang lain di sekitarnya.
- Kemampuan Menghadapi Tekanan: Individu yang memiliki keterampilan affective yang baik cenderung lebih baik dalam menghadapi tekanan dan stres yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan kerja yang seringkali penuh dengan tantangan.
- Keputusan Rasional: Dengan memiliki kontrol emosi yang baik, seseorang dapat mengambil keputusan secara lebih rasional dan objektif tanpa terpengaruh oleh emosi yang berlebihan.
- Kepemimpinan yang Efektif: Pemimpin yang memiliki keterampilan affective yang kuat dapat memengaruhi dan menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Mereka mampu membangun hubungan yang kuat dan memimpin dengan empati dan kebijaksanaan.
- Hubungan Interpersonal yang Sehat: Kemampuan untuk mengelola emosi secara efektif membantu dalam memelihara hubungan interpersonal yang sehat. Sehingga memungkinkan individu untuk lebih sensitif terhadap perasaan orang lain dan berinteraksi dengan cara yang positif.
- Kesejahteraan Psikologis: Mengendalikan emosi secara efektif dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis seseorang. Individu yang mampu mengelola stres dan merespons secara adaptif terhadap situasi yang menantang cenderung memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi.
- Peningkatan Produktivitas: Dengan kemampuan untuk mengendalikan emosi, seseorang dapat fokus pada tugas-tugas yang ada tanpa terganggu oleh gangguan emosional yang tidak perlu. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja dalam berbagai aspek kehidupan.
- Kualitas Hidup yang Lebih Baik: Secara keseluruhan, memiliki Affective Skills yang baik dapat menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik.
Cara Mengembangkan Affective Skill
Dengan melihat manfaat yang dimilikinya, sudah seharusnya setiap orang mengembangkan affcetive skillnya masing-masing. Karena hal tersebut akan membawa dampak positif bagi kehidupan sehari-hari maupun di dunia kerja. Bagaimana caranya? Simak tips trik berikut ini.
1. Belajar dari Teori
Langkah pertama untuk mengembangkan Affective Skills adalah mempelajari konsep dan teori yang berkaitan dengan pengendalian emosi. Ini mencakup pemahaman tentang jenis-jenis emosi, cara mengenali emosi pada diri sendiri dan orang lain, serta strategi untuk mengelola emosi seperti kemarahan, kecemasan, atau kekecewaan.
2. Pengalaman dan Tantangan
Praktik langsung adalah kunci untuk mengasah keterampilan affective. Terlibatlah dalam situasi yang menantang emosional seperti berbicara di depan umum, menyelesaikan konflik interpersonal, atau menangani situasi stres di tempat kerja. Melalui pengalaman ini, seseorang dapat belajar mengendalikan emosi mereka dengan lebih baik dan menyesuaikan respons mereka terhadap berbagai situasi.
3. Berpikir Positif
Adopsi pola pikir yang positif dan optimis dapat membantu mengubah cara seseorang merespons dan merespon terhadap situasi yang menantang secara emosional. Latihan ini melibatkan mengganti pikiran negatif dengan pikiran positif, mencari sisi baik dari setiap situasi, dan memfokuskan diri pada solusi daripada masalah.
4. Pengembangan Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Dengan mengembangkan empati, seseorang dapat lebih sensitif terhadap perasaan orang lain dan mengatasi konflik dengan lebih efektif. Latihan ini mencakup mendengarkan secara aktif, mencoba melihat situasi dari sudut pandang orang lain, dan menunjukkan dukungan dan pengertian terhadap perasaan mereka.
Kesimpulan
Affective Skill bisa menjadi salah satu aset paling berharga di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari kita. Kemampuan mengendalikan emosi akan membantu kita untuk bisa merespon situasi secara adaptif, memertahankan keseimbangan mental serta mengambil keputusan secara rasional.
Kalian harus mulai belajar bagaimana cara mengembangkan affective skill mulai dari belajar teorinya hingga praktik langsung dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi di lapangan. Semoga dengan informasi diatas bisa membantu dan bermanfaat. Nantikan update artikel menarik lainnya hanya di Jakarta Studio.