Memelihara kucing memang bisa memberikan banyak manfaat, diantaranya manfaat kesehatan memelihara kucing juga sudah pernah kita bahas sebelumnya. Namun ketika memelihara kucing, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan. Salah satunya terkait dengan kutu yang sering menjangkit para kucing tersebut.
Banyak kucing yang menderita kutuan dan akhirnya mungkin akan menjangkit ke manusia juga. Nah memangnya kutu pada kucing bisa menular ke manusia? Buat kalian yang suka memelihara hewan kucing, maka wajib tahu tentang fakta yang satu ini. Silahkan bahas pembahasan lengkapnya berikut ini.
Apakah Kutu Kucing Bisa Menular ke Manusia?
Kucing yang mengalami kutuan, ternyata bisa menularkannya kepada manusia lho. Memang benar kutu kucing bisa berpindah ke manusia, tapi biasanya mereka tidak akan bisa bertahan lama karean tubuh manusia bukanlah habitat yang cocok untuknya.
Umumnya, kutu kucing hanya menggunakan tubuh manusia hanya sebagai habitat sementara sebelum nantinya berpindah ke inang yang lain. Kutu kucing atau yang disebut juga Ctenocephalides felis ini akan menghisap darah dari tubuh inangnya untuk bertahan hidup dan berkembang biak.
Cara Penularan Kutu Kucing ke Manusia
Penularan kutu kucing ke manusia dapat terjadi melalui beberapa mekanisme yang perlu dipahami dengan baik. Kutu kucing bisa berpindah ke manusia melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau melalui barang-barang di sekitar yang terkontaminasi oleh kutu.
Risiko penularan ini dapat meningkat ketika terdapat interaksi yang intens antara manusia dan kucing, terutama jika berbagi tempat tidur. Meskipun kutu kucing memiliki kemampuan untuk berpindah, namun biasanya mereka tidak akan bertahan lama pada kulit manusia.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya karena kulit manusia tidak memiliki bulu tebal dan hangat yang menjadi habitat ideal bagi kutu, kebutuhan darah kutu yang harus dihisap lebih dari 12 jam untuk bertelur, serta perawatan tubuh manusia yang lebih sering mandi dibandingkan dengan kucing dapat efektif untuk membasmi kutu.
Tanda dan Gejala Gigitan Kutu pada Manusia
Bekas gigitan kutu pada manusia bisa menjadi tanda awal bahwa penularan telah terjadi. Gigitan kutu kucing pada kulit manusia umumnya ditandai dengan munculnya bintik merah dengan lingkaran gelap di sekitarnya. Selain itu, gejala yang sering terjadi meliputi rasa gatal yang intens hingga nyeri pada area sekitar gigitan.
Pola gigitan ini cenderung terkonsentrasi pada kaki, pergelangan kaki, dan tungkai bawah, dan dalam beberapa kasus, gigitan kutu dapat menyebar hingga ke area pinggang, ketiak, dan siku tangan.
Meskipun jarang, beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi yang lebih serius sebagai respons terhadap gigitan kutu kucing. Reaksi alergi ini dapat mencakup ruam merah, gatal-gatal yang intens, pembengkakan, dan dalam kasus yang jarang terjadi, bahkan sesak napas.
Penting untuk diingat bahwa tingkat sensitivitas individu dapat bervariasi, dan gejala yang muncul dapat berbeda antarorang. Oleh karena itu, pengamatan terhadap bekas gigitan kutu dan respons tubuh sangat penting untuk mendeteksi dan mengatasi penularan kutu kucing pada manusia secara dini.
Dampak Gigitan Kutu pada Manusia
Dampak yang diakibatkan oleh gigitan kutu pada manusia umumnya bersifat lokal dan hanya memengaruhi area sekitar bekas gigitan saja. Gejala yang terjadi umumnya menyebabkan ruam dan gatal yang dapat menjadi sangat mengganggu. Meskipun demikian, kutu kucing juga memiliki potensi menjadi perantara penyakit yang dapat menular ke manusia, diantaranya :
1. Cat Scratch Disease (CSD)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae yang dapat menyebar melalui gigitan kutu kucing dan air liur yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
2. Tipus Murine
Penyakit infeksi ini disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi, yang dapat disebarkan melalui gigitan kutu atau kotoran kutu yang masuk ke dalam tubuh manusia. Gejalanya mencakup demam, sakit kepala, dan nyeri otot.
3. Infeksi Cacing Pita
Kutu kucing dapat menjadi perantara bagi cacing pita, seperti Dipylidium caninum, yang dapat menginfeksi manusia jika tidak sengaja menelan kutu yang terinfeksi. Meskipun infeksi ini umumnya bersifat ringan atau tanpa gejala, tetapi mungkin terdeteksi melalui pemeriksaan feses atau tinja.
Tips Menghilangkan Kutu Pada Kucing
Melihat dari dampak yang bisa ditimbulkan baik pada kucing maupun manusia, kutu kucing ini memang harus segera diatasi. Berikut adalah beberapa tips trik yang bisa kalian lakukan untuk membantu membasmi kutu pada hewan kucing :
- Penggunaan sisir serit berbahan stainless steel dapat membantu membersihkan kutu dewasa dan telur kutu pada bulu kucing.
- Mandikan kucing menggunakan sampo khusus yang diformulasikan untuk menghilangkan kutu dapat menjadi langkah penting dalam perawatan.
- Pemberian obat tetes kutu, seperti imidacloprid, pada area tengkuk kucing dapat membantu mengendalikan populasi kutu.
- Cuci bersih perlengkapan kucing, termasuk tempat tidur, selimut, dan mainan, dengan air panas dan detergen untuk membunuh kutu dan telurnya.
- Bersihkan perabotan rumah tangga, seperti karpet, sofa, dan tempat tidur, secara rutin dan menyeluruh menggunakan vacuum cleaner.
Catatan : Jika kucing mengalami masalah dengan kutu, konsultasi dengan dokter hewan menjadi langkah yang sangat penting. Dokter hewan dapat memberikan panduan yang tepat dalam penanganan masalah kutu pada kucing dan memberikan saran mengenai langkah-langkah preventif yang dapat diambil untuk melindungi kesehatan manusia dan hewan peliharaan.
Kesimpulan
Kutu kucing memang bisa menjadi sumber masalah yang merepotkan baik bagi hewan peliharaan maupun manusia. Meskipun secara umum kutu kucing tersebut tidak akan langsung berbahaya bagi manusia yang ditularkan, namun mereka tetap berisiko membawa beberapa penyakit lainnya seperti yang sudah disebutkan diatas.
Jadi akan lebih baik jika selalu melakukan langkah preventif dan perawatan kepada hewan peliharaan seperti kucing untuk membebaskan mereka dari penyakit kutuan. Dengan begitu, kalian tidak perlu khawatir akan risiko penularan kutu kucing pada manusia maupun hewan peliharaan lainnya.