Bahasa Korea telah menarik perhatian global berkat gelombang budaya pop seperti K-Pop dan drama Korea. Namun, seperti bahasa lainnya, bahasa Korea juga memiliki kata-kata kasar atau umpatan yang sering muncul, terutama di dalam drakor. Salah satu kata yang paling dikenal adalah “shibal” (씨발).
Kata ini, bersama dengan umpatan lainnya seperti “gae-saekki” (개새끼) dan “michin nom” (미친 놈), sering digunakan untuk mengekspresikan emosi kuat seperti kemarahan atau frustrasi. Nah mungkin kalian penasaran dengan kata-kata tersebut karena sering muncul di drakor yang kalian tonton.
Apa Itu “Shibal” (씨발)?
Kata “shibal” adalah salah satu kata umpatan paling kasar dalam bahasa Korea. Secara harfiah, kata ini sering diterjemahkan sebagai “sialan”, “brengsek”, atau “persetan”. Kata ini memiliki konotasi yang sangat negatif dan digunakan untuk mengekspresikan kemarahan atau frustrasi yang intens. Dalam konteks budaya Korea, kata ini dianggap sangat vulgar dan sebaiknya dihindari dalam percakapan sehari-hari, terutama dalam situasi formal atau dengan orang yang tidak dikenal baik.
Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Walaupun umum terdengar dalam drama Korea dan budaya pop, kata ini memiliki dampak yang sangat berbeda ketika digunakan dalam percakapan nyata. Misalnya, dalam drama atau film, penggunaan “shibal” dapat dianggap sebagai cara untuk menunjukkan intensitas emosi karakter. Namun, dalam kehidupan nyata, penggunaan kata ini dapat menimbulkan konflik dan dianggap sangat tidak sopan.
Umpatan Lain dalam Bahasa Korea
Selain Shibal, masih ada begitu banyak kata kata kasar lain yang bisa kita temukan dalam bahasa korea. Jika kalian penasaran, maka bisa simak daftarnya di bawah ini. Namun jadikan sebagai pengetahuan saja dan jangan digunakan dalam kehidupan sehari-hari
개새끼 (Gae-saekki)
Kata “gae-saekki” terdiri dari dua bagian: “gae” yang berarti “anjing” dan “saekki” yang berarti “bajingan” atau “anak anjing”. Kombinasi ini digunakan untuk mengekspresikan kemarahan atau penghinaan yang mendalam terhadap seseorang.
Biasanya, “gae-saekki” digunakan saat seseorang merasa sangat tersinggung oleh tindakan atau perkataan orang lain. Misalnya, ketika seseorang merasa dikhianati atau diperlakukan dengan sangat tidak adil, mereka mungkin menggunakan kata ini untuk mengekspresikan perasaan mereka.
나쁜 놈 (Nappeun nom)
“나쁜 놈” (nappeun nom) berarti “orang jahat” atau “manusia buruk”. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berperilaku sangat buruk atau tidak bermoral.
Contoh penggunaan dari kata ini adalah ketika seseorang melakukan tindakan yang sangat tercela, seperti menipu atau berbohong dengan cara yang merugikan orang lain. Kata ini sering muncul dalam dialog di drama Korea untuk menunjukkan keburukan karakter antagonis.
미친 놈 (Michin nom)
“미친 놈” (michin nom) berarti “orang gila”. Kata ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang bertindak di luar nalar atau melakukan sesuatu yang sangat tidak masuk akal.
Dalam percakapan sehari-hari, kata ini bisa digunakan saat seseorang melakukan tindakan yang sangat tidak rasional atau berbahaya. Misalnya, ketika seseorang mengemudi dengan sangat berbahaya, mereka mungkin disebut “michin nom”.
멍청이 (Meongcheong-i) dan 바보야 (Babo-ya)
Kedua kata ini, “meongcheong-i” dan “babo-ya”, memiliki makna yang sama yaitu “bodoh”. “Meongcheong-i” lebih umum digunakan untuk menghina seseorang yang melakukan tindakan aneh atau konyol, sementara “babo-ya” dapat digunakan dalam konteks sindiran atau bahkan sebagai bentuk kasih sayang tergantung pada situasinya. Kedua kata ini sering muncul dalam drama Korea ketika karakter merasa frustrasi atau kesal terhadap tindakan bodoh orang lain.
닥쳐 (Dak-cho)
Kata “닥쳐” (dak-cho) berarti “diam” atau “tutup mulut”. Kata ini digunakan untuk menyuruh seseorang berhenti bicara, biasanya dalam situasi konflik atau argumen. Dalam drama Korea, penggunaan kata ini sering terdengar ketika karakter sedang dalam situasi yang sangat tegang atau marah, memerintahkan lawan bicara untuk berhenti berbicara.
죽을래? (Jugeullae?)
“죽을래?” (jugeullae?) adalah kata umpatan yang berarti “kamu mau mati?”. Kata ini bisa digunakan sebagai ancaman atau candaan tergantung pada konteksnya. Dalam drama Korea, kata ini sering muncul dalam adegan konflik atau situasi yang sangat intens, di mana seorang karakter mengancam atau menunjukkan kemarahan ekstrem terhadap orang lain.
또라이 (Tto-ra-i)
Kata “또라이” (tto-ra-i) berarti “gila” atau “tidak waras”. Kata ini digunakan untuk menyebut seseorang yang dianggap berperilaku aneh atau gila. Dalam drama Korea, kata ini sering digunakan oleh karakter untuk menggambarkan orang lain yang melakukan sesuatu yang benar-benar di luar kewajaran.
재수 없어 (Jaesu eobs-eo)
“재수 없어” (jaesu eobs-eo) adalah kata umpatan yang berarti “kamu payah” atau “you suck” dalam bahasa Inggris. Kata ini digunakan untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau kekecewaan ekstrem terhadap seseorang. Dalam drama Korea, kata ini sering digunakan oleh karakter yang merasa sangat kesal atau marah terhadap tindakan atau sikap orang lain.
젠장 (Jen-jang)
“젠장” (jen-jang) adalah kata umpatan yang berarti “sialan”. Kata ini digunakan dalam situasi yang tidak menyenangkan sebagai alternatif yang lebih halus dari “shibal”. Dalam drama Korea, kata ini sering muncul ketika karakter menghadapi situasi yang mengecewakan atau menjengkelkan, memberikan ekspresi yang lebih halus dari kemarahan atau frustrasi.
엉망진창이야 (Eongmangjinchang-iya)
Kata “엉망진창이야” (eongmangjinchang-iya) berarti “berantakan sekali”. Kata ini digunakan untuk menggambarkan situasi yang kacau atau berantakan. Dalam drama Korea, kata ini sering digunakan ketika karakter menggambarkan keadaan yang sangat tidak teratur atau berantakan, baik secara fisik maupun situasional.
Kesimpulan
Penggunaan kata umpatan dalam bahasa Korea, seperti “shibal” dan lainnya memang sering kita dapati pada budaya kpop seperti drakor. Namun dalam kehidupan sehari-hari, kata-kata tersebut sebaiknya dihindari dan jangan pernah digunakan. Karena tentu ia sangat kasar dan bisa menyinggung perasaan orang lain. Jadikan sebagai pengetahuan saja untuk menambah wawasan kalian.