JSMedia – Investasi dalam bentuk cryptocurrency sudah menjadi booming baru-baru ini. topik tersebut bahkan sudah menjadi populer. Bagi yang sedang melakukan investasi dalam bentuk koin crypto pasti tahu burning coin. Burning coin dalam cryptocurrency adalah salah satu cara untuk menstabilkan harga crypto.
Ada banyak istilah yang harus diketahui ketika memutuskan untuk melakukan investasi dalam bentuk cryptocurrency. Salah satunya adalah burning coin. Bagi yang bergerak di bidang crypto, wajib tahu tentang burning coin.
Baca juga : Cara Mining Bitcoin Gratis Menggunakan CryptoTab, Benarkah Terbukti?
Arti Burning Coin Dalam Cryptocurrency
Burning Coin Adalah salah satu istilah dalam cryptocurrency. Secara harfiah, kata burn berasal dari kata Bahasa Inggris yang artinya membakar. Burning coin atau pembakaran koin memiliki arti sebuah proses untuk mengurangi persediaan token secara permanen dengan cara membakarnya.
Tujuan dari burning coin dalam cryptocurrency adalah mengurangi persediaan token yang beredar. Adanya burning coin bisa menciptakan harga koin crypto akan cenderung naik dan stabil.
Cara melakukannya dengan memasukkan token ke dalam wallet. Sehingga tidak bisa mengambilnya kembali. Wallet tersebut bernama eater address. Crypto di dalamnya akan dibekukan dan kemudian statusnya akan dipublikasikan.
Burning coin merupakan cara yang bisa dilakukan supaya harga token bisa menjadi stabil. Ketika suatu perusahaan koin melakukan burning maka akan terjadi beberapa hal yang berkaitan dengan cryptocurrency tersebut.
Baca juga : Cara Beli Token ASIXV2 di Indodax
Kelebihan dan Kekurangan Burning Coin
Ketika melakukan burning coin, maka akan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Burning coin akan membuat harga token menjadi mahal. Jika ingin mendapatkan atau membeli koin yang diinginkan, maka perlu mengeluarkan uang yang cukup banyak.
Adapun kelebihannya cryptocurrency tersebut akan sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran. Semakin sedikit uang crypto yang beredar sedikit maka harganya akan semakin mahal. Inilah tujuan dari burning coin.
Proses Burning Coin
Ada beberapa proses untuk burning coin. Proses tersebut bervariasi dan tergantung pada pengembangnya. Ada beberapa pengembang yang melakukan satu kali burning (ICO) untuk menghapus koin dari peredaran.
Ada juga yang melakukan burning dalam beberapa tahapan. Seperti yang dilakukan oleh Binance yang melakukan proses burning setiap tiga bulan sekali. Tujuannya adalah membakar 100 juta token.
Meskipun prosesnya berbeda-beda, koin yang sudah melalui proses burning tidak bisa dipakai dan dipulihkan kembali. Tidak semua token bisa naik, karena ada juga token yang justru harganya turun. Namun, penurunan tersebut bersifat sementara.
Mekanisme Pelaksanaan Burning Coin
Jika ingin membahas mekanisme pelaksanaan burning coin, maka akan mengambil salah satu wallet, yaitu Binance. Merupakan salah satu contoh burning yang cukup jelas. Berikut mekanismenya.
- Pemilik koin akan melakukan burning pada sistem Binance. Di sana, mereka akan menentukan jumlah koin yang akan dibakar pada bulan tersebut.
- Sebuah kontrak akan melakukan verifikasi yang menyatakan kalau pemilik koin akan benar-benar melakukan burning yang dimiliki Binance.
- Permintaan burning coin tidak akan berhasil jika jumlah koin tidak mencukupi. Tapi, jika koin di dalamnya sudah mencapai, maka secara otomatis koin tersebut akan terjadi pengurangan dari Binance selamanya.
Akibat Burning Coin
Seperti yang sudah dijelaskan di atas. Adanya burning coin akan memiliki dampak pada cryptocurrency. Dampak tersebut akan terlihat dari harganya yang berhasil naik atau unggul dibandingkan dengan lainnya.
Meskipun tidak sedikit yang berakhir dengan baik. Tapi pembeli harus memiliki prospek untuk kedepannya supaya burning coin bisa membawa pengaruh yang baik.
Akhir Kata
Burning coin dalam cryptocurrency adalah suatu proses pembakaran dan tentu saja akan memiliki dampak. Adanya dampak dari burning coin tidak selalu negatif karena bisa saja justru mendatangkan hal positif. Meski demikian, tujuannya dari burning coin ini tetaplah sama, yaitu menstabilkan harganya di pasaran.