Cara Mengatasi Error No Bootable Device Pada Windows

Solusi No Bootable Device
Solusi No Bootable Device

Apakah pernah ketika kalian menyalakan PC atau laptop, namun pada layar menunjukan notifikasi error ‘No Bootable Device’. Kemudian perangkat tidak bisa booting ke sistem operasi Windows. Nah masalah yang satu ini memang cukup sering dialami oleh banyak pengguna komputer. Penyebab utamanya karena sistem tidak bisa menemukan perangkat boot untuk memuat sistem operasi.

Hal tersebut bisa diakibatkan oleh banyak ha, mulai dari kerusakan pada media penyimpanan, OS yang error ataupun kesalahan saat mengatur urutan boot di BIOS. Tapi kalian tidak usah khawatir, karena sebenarnya masalah tersebut masih bisa diperbaiki dengan mudah kok, bahkan tanpa perlu install ulang Windows. Ingin tahu caranya?

Penyebab Error No Bootable Device

Solusi No Bootable Device
Solusi No Bootable Device

Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa error tersebut umumnya disebabkan oleh perangkat yang tak bisa menemukan sistem operasi dengan benar untuk dimuat. Akhirnya, PC atau laptop pun tidak bisa melakukan booting ke OS karena memang tak ditemukan atau ada kesalahan dalam settingannya. Nah banyak faktor yang bisa menyebabkan hal tersebut terjadi, antara lain :

1. Urutan Boot yang Salah

Urutan boot yang salah di BIOS atau UEFI adalah salah satu penyebab paling umum dari error “No Bootable Device”. BIOS (Basic Input/Output System) atau UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) adalah firmware yang diinisialisasi saat komputer pertama kali dinyalakan.

Firmware ini menentukan perangkat mana yang akan digunakan untuk memulai sistem operasi. Jika urutan boot tidak diatur dengan benar, komputer mungkin mencoba mem-boot dari perangkat yang tidak memiliki sistem operasi, seperti drive USB atau jaringan, sehingga menyebabkan error ini.

2. Koneksi Penyimpanan Longgar

Koneksi yang longgar atau rusak pada hard drive juga dapat menyebabkan error “No Bootable Device”. Hard drive terhubung ke motherboard melalui kabel SATA dan kabel power. Jika salah satu kabel ini longgar atau rusak, hard drive mungkin tidak terdeteksi oleh sistem dan menyebabkan error. Selain itu, kerusakan fisik pada kabel atau port konektor dapat mempengaruhi transfer data dan daya, mengakibatkan hard drive tidak berfungsi dengan baik.

3. Kerusakan pada Hard Disk

Solusi No Bootable Device
Solusi No Bootable Device

Kerusakan fisik pada hard disk, seperti bad sectors atau kerusakan mekanis lainnya, juga dapat menyebabkan error “No Bootable Device”. Bad sectors adalah bagian dari hard disk yang rusak dan tidak dapat lagi menyimpan data dengan benar.

Ketika sektor-sektor ini terdapat pada bagian hard disk yang menyimpan informasi boot, sistem mungkin tidak dapat mem-boot dengan benar. Selain itu, kerusakan mekanis seperti kerusakan pada motor atau komponen internal hard disk juga dapat menyebabkan masalah ini.

4. Partisi Utama Tidak Aktif

Partisi utama adalah bagian dari hard disk tempat sistem operasi diinstal. Jika partisi ini tidak diatur sebagai aktif, sistem tidak akan bisa mem-boot dari partisi tersebut. Kalian perlu mengaktifkan partisi utama agar sistem dapat menemukan dan mem-boot dari partisi yang benar.

5. Kerusakan pada MBR dan BCD

Master Boot Record (MBR) dan Boot Configuration Data (BCD) adalah bagian penting dari proses booting sistem operasi. MBR adalah sektor pertama dari hard disk yang memuat informasi tentang partisi disk dan kode eksekusi untuk memulai sistem operasi. BCD adalah file yang berisi informasi konfigurasi boot untuk Windows. Jika MBR atau BCD rusak, sistem mungkin tidak dapat mem-boot OS dengan benar.

Panduan Memperbaiki No Bootable Device

Solusi No Bootable Device
Solusi No Bootable Device

Lantas apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi error tersebut? Tentu ada banyak tips trik yang bisa membantu untuk memperbaikinya. Bahkan jika kerusakan tidak parah, kalian tak perlu melakukan install ulang pada perangkat. Silahkan simak panduan lengkapnya dalam pembahasan berikut:

1. Periksa Pemasangan Hard Disk

Pertama, kalian harus pastikan bahwa media penyimpanan baik hard disk maupun SSD sudah terpasang dengan benar. Cek apakah ada kabel yang longgar atau belum terpasang dengan baik yang bisa menyebabkan ia tidak terdeteksi oleh sistem perangkat.

  • Matikan komputer dan cabut semua kabel daya.
  • Buka casing komputer kalian dengan hati-hati.
  • Periksa kabel SATA dan kabel power yang menghubungkan hard drive ke motherboard.
  • Pastikan semuanya terpasang dengan benar dan tidak ada yang longgar atau rusak.
  • Jika ada kabel yang terlihat rusak atau aus, segera ganti dengan kabel yang baru untuk memastikan koneksi yang baik.

2. Atur Urutan Boot di BIOS/UEFI

Kemudian kalian juga harus pastikan bahwa urutan boot yang disetel pada bIOS atau UEFI sudah benar. Cek apakah media yang menyimpan sistem operasi berada di urutan pertama agar saat perangkat dinyalakan bisa langsung melakukan booting. Belum tahu caranya? Simak tutorial berikut ini:

  • Restart komputer dan tekan tombol yang ditentukan untuk masuk ke BIOS/UEFI (biasanya F2, F10, F12, atau DEL).
  • Navigasikan ke tab Boot menggunakan tombol panah pada keyboard kalian.
  • Pastikan drive sistem kalian berada di urutan pertama dalam daftar boot.
  • Jika tidak, gunakan tombol panah untuk mengubah urutannya.
  • Simpan perubahan dan keluar dari BIOS/UEFI dengan menekan F10 dan memilih opsi Save and Exit.

3. Setel Partisi Utama sebagai Aktif

Solusi No Bootable Device
Solusi No Bootable Device

Tidak lupa juga, kalian harus memastikan bahwa partisi utama sudah dalam keadaan aktif. Karena jika tidak, maka perangkat tidak akan bisa booting dengan baik. Simak panduannya berikut ini:

  • Buat media instalasi Windows dengan menggunakan USB atau DVD.
  • Boot dari media instalasi dan pilih opsi Repair your computer.
  • Masuk ke Command Prompt dan ketik perintah berikut satu per satu dan tekan enter:
  • diskpart
  • list disk
  • select disk 0
  • list partition
  • select partition 1
  • active
  • Ganti angka sesuai dengan nomor disk dan partisi yang benar.
  • Jika sudah, kalian tinggal restart perangkat saja.

4. Perbaiki MBR dan BCD

Jika terjadi kerusakan pada MBR atau BCD, maka perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Caranya tidak sulit kok, kalian bisa manfaatkan command prompt dan masukan beberapa perintah yang sudah kami rangkum berikut ini:

  • Buat media instalasi Windows dengan menggunakan USB atau DVD.
  • Boot dari media instalasi dan pilih opsi Repair your computer.
  • Masuk ke Command Prompt dan ketik perintah berikut satu per satu:
  • bootrec /fixmbr
  • bootrec /fixboot
  • bootrec /rebuildbcd
  • Setelah itu, kalian tinggal restart perangkat saja.

5. Jalankan CHKDSK untuk Memeriksa Disk Errors

Untuk memastikan bahwa tidak ada bad sector atau bagian yang rusak pada media penyimpanan, kalian bisa periksa dengan melakukan scanning. Simak tutorialnya berikut ini:

  • Buat media instalasi Windows dengan menggunakan USB atau DVD.
  • Boot dari media instalasi dan pilih opsi Repair your computer.
  • Masuk ke Command Prompt dan ketik perintah berikut:
  • chkdsk C: /r /x
  • Tunggu hingga proses selesai dan restart komputer kalian.

6. Ganti Hard Disk Jika Diperlukan

Jika semua langkah di atas tidak berhasil, kemungkinan besar hard disk atau SSD kalian mengalami kerusakan yang sudah sangat parah dan perlu diganti. Mungkin usianya sudah lama sehingga banyak komponen yang aus dan tidak bisa lagi bekerja dengan normal.

  • Backup data penting kalian sebelum mengganti hard disk.
  • Beli hard disk baru yang kompatibel dengan komputer kalian.
  • Pasang hard disk baru dan instal ulang Windows.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Mengapa BIOS tidak mendeteksi hard drive saya?

Ini bisa disebabkan oleh kabel SATA atau power yang longgar, rusak, atau tidak terhubung dengan benar. Periksa juga apakah hard drive kalian mengalami kerusakan fisik.

Bagaimana cara mengatur urutan boot di BIOS?

Restart komputer kalian dan tekan tombol yang ditentukan (biasanya F2, F10, F12, atau DEL) untuk masuk ke BIOS. Navigasikan ke tab Boot dan pastikan hard drive sistem berada di urutan pertama. Simpan perubahan dan keluar dari BIOS.

Apa itu MBR dan BCD?

MBR (Master Boot Record) adalah bagian dari hard disk yang memuat informasi tentang partisi disk dan kode eksekusi untuk memulai sistem operasi. BCD (Boot Configuration Data) adalah file yang berisi informasi konfigurasi boot untuk Windows.

Apa yang harus saya lakukan jika semua tips diatas tidak berhasil?

Jika semua langkah di atas tidak berhasil, kemungkinan besar hard disk kalian mengalami kerusakan yang serius dan perlu diganti. Backup data penting kalian sebelum mengganti hard disk dan instal ulang Windows.

Kesimpulan

No Bootable Device menandakan bahwa PC atau laptop kalian tidak bisa menemukan sistem operasi untuk dimuat ketika baru dinyalakan. Sehingga ia pun tidak bisa melakukan booting OS dengan benar. Entah karena kesalahan settingan atau adanya kerusakan pada perangkat. Semoga dengan tips trik diatas bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut.