Ketika ingin melamar sebuah pekerjaan, maka skill adalah salah satu aspek penting yang harus dicantumkan dalam Curriculum Vitae. Skill yang relevan dan ditulis dengan baik dapat menarik perhatian HRD dan meningkatkan peluang kalian untuk mendapatkan panggilan wawancara.
Dalam setiap iklan lowongan kerja, perusahaan biasanya selalu mencantumkan skill atau keterampilan yang harus dimiliki oleh pelamar. Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk memastikan bahwa CV mencerminkan skill yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan yang dilamar.
Namun, menulis skill di CV tidak boleh sembarangan. Selain harus relevan dengan posisi yang dilamar, skill juga harus ditulis dengan jujur dan jelas. Nah buat kalian yang masih bingung tak usah khawatir, Jakarta Studio sudah merangkum informasi lengkap tentang cara menulis skill di CV yang bisa menarik perhatian HRD. Penasaran kan?
Jenis-jenis Skill yang Harus Dicantumkan di CV
Secara umum, ada 2 jenis skill yang biasanya dicantumkan dalam CV, yaitu hard skill da soft skill. Nah apa bedanya? Langsung saja simak penjelasan berikut ini.
Hard Skill
Hard skill adalah keterampilan teknis yang spesifik dan dapat diukur. Keterampilan ini biasanya dipelajari melalui pendidikan formal, pelatihan, atau pengalaman kerja. Hard skill sangat penting karena menunjukkan kemampuan kalian dalam melakukan tugas-tugas tertentu yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut. Contoh Hard Skill:
- Bahasa Pemrograman: Python, Java, HTML, CSS
- Penggunaan Software: Microsoft Office, Adobe Photoshop, AutoCAD
- Analisis Data: Data mining, statistik, penggunaan alat analisis seperti Google Analytics
Menulis hard skill di CV sangat penting untuk menunjukkan kepada HRD bahwa kalian memiliki kemampuan teknis yang diperlukan untuk posisi yang dilamar. Pastikan untuk hanya mencantumkan hard skill yang benar-benar kalian kuasai.
Soft Skill
Soft skill adalah keterampilan yang berhubungan dengan kepribadian, kemampuan interpersonal, dan cara kalian berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan ini seringkali sulit diukur tetapi sangat penting di lingkungan kerja. Contoh Soft Skill:
- Komunikasi: Kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan tim dan klien
- Manajemen Waktu: Kemampuan untuk mengatur waktu dan menyelesaikan tugas tepat waktu
- Problem Solving: Kemampuan untuk memecahkan masalah dengan cepat dan efektif
Soft skill menunjukkan bagaimana kalian dapat berkontribusi dalam tim dan menyelesaikan masalah sehari-hari di tempat kerja. Pastikan untuk mencantumkan soft skill yang relevan dengan posisi yang kalian lamar.
Cara Menulis Skill yang Baik di CV
Banyak yang beranggapan bahwa menulis skill di CV itu cukup dengan dicantumkan saja. Padahal cara tersebut kurang menarik dan tentu tidak bisa membuat kalian lebih menonjol daripada calon pelamar lainnya. Lantas bagaimana caranya?
1. Tulis dengan Jujur
Kejujuran adalah kunci dalam menulis skill di CV. Jangan pernah mencantumkan skill yang sebenarnya tidak kalian kuasai. Jika kalian mengklaim memiliki kemampuan yang tidak kalian miliki, hal ini bisa merugikan kalian saat proses wawancara atau saat sudah bekerja.
Contohnya Jika kalian mencantumkan kemampuan berbahasa Mandarin, pastikan kalian benar-benar bisa berbicara dan menulis dalam bahasa tersebut. HRD mungkin akan menguji kemampuan kalian selama wawancara.
2. Tuliskan Skill yang Relevan
Tidak perlu menuliskan semua skill yang kalian miliki, fokuslah pada skill yang relevan dengan posisi yang kalian lamar. Lihat kembali iklan lowongan kerja dan kualifikasi yang diminta, lalu sesuaikan dengan skill yang kalian miliki. Misalnya jika kalian melamar sebagai Content Writer, tuliskan skill seperti content writing, SEO, keyword research, dan content management.
3. Gunakan Bullet Point
Menuliskan skill dengan bullet point memudahkan HRD untuk membaca dan menilai kemampuan kalian. Setiap skill sebaiknya ditulis dalam satu baris agar lebih rapi dan mudah dibaca. Contohnya seperti di bawah ini:
- Content Writing
- Basic SEO
- Keyword Research
- Content Research
4. Ditulis Berdasarkan Kategori
Memisahkan hard skill dan soft skill dalam CV membuatnya lebih terstruktur dan mudah dibaca. Kalian juga bisa menambahkan kategori lain seperti bahasa atau tools yang kalian kuasai. Sehingga akan lebih gampang untuk dimengerti oleh HRD.
Hard Skill:
- Content Writing
- SEO
- Keyword Research
Soft Skill:
- Manajemen Waktu
- Komunikasi
- Problem Solving
5. Berikan Deskripsi Singkat
Memberikan deskripsi singkat untuk setiap skill dapat membantu HRD memahami sejauh mana kemampuan kalian. Deskripsi ini bisa berupa pencapaian atau detail spesifik mengenai skill tersebut. Sehingga HRD akan punya impresi tambahan terhadap diri kalian. Contohnya sebagai berikut:
- Content Writing: Menulis artikel SEO-friendly dan meningkatkan organic traffic sebesar 25% dalam 5 bulan.
- Keyword Research: Melakukan keyword research menggunakan alat seperti Ubersuggest dan Google Keyword Planner.
6. Kaitkan dengan Pengalaman Kerja
Menyebutkan skill dalam konteks pengalaman kerja menunjukkan bagaimana kalian telah menggunakan skill tersebut dalam pekerjaan sebelumnya. Hal tersebut akan memberikan gambaran nyata kepada HRD tentang bagaimana kalian menerapkan kemampuan kalian. Sebagai contoh, Content Writer di PT Jakarta Studio:
- Menulis 20 artikel SEO-friendly setiap bulan
- Melakukan keyword research menggunakan Ubersuggest dan Semrush
- Menganalisis traffic menggunakan Google Analytics
- Mengunggah dan mengedit konten menggunakan Hubspot dan WordPress
- Contoh Skill dalam CV untuk Berbagai Profesi
Contoh Skill dalam CV untuk Berbagai Profesi
Menyesuaikan skill yang dicantumkan di CV dengan profesi yang dilamar sangat penting untuk menunjukkan relevansi dan kemampuan kalian kepada HRD. Berikut adalah contoh skill yang relevan untuk berbagai profesi yang dapat kalian jadikan referensi.
1. Digital Marketing
Profesi di bidang digital marketing memerlukan berbagai skill yang berhubungan dengan strategi pemasaran online dan analisis data. Contoh Skill:
- SEO (Search Engine Optimization): Mengoptimalkan konten untuk meningkatkan peringkat di mesin pencari.
- SEM (Search Engine Marketing): Menggunakan iklan berbayar untuk meningkatkan visibilitas website di mesin pencari.
- Social Media Marketing: Mengelola dan mengoptimalkan kampanye di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter.
- Content Creation: Membuat konten yang menarik dan relevan untuk audiens target.
- Email Marketing: Menggunakan email sebagai alat pemasaran untuk membangun hubungan dengan pelanggan.
- Google Analytics: Menganalisis data trafik website untuk mengukur keberhasilan kampanye pemasaran.
2. Microsoft Office
Skill Microsoft Office sering dibutuhkan di berbagai posisi, terutama yang berhubungan dengan administrasi dan manajemen data. Contoh Skill:
- Microsoft Excel: Menguasai fitur-fitur seperti Pivot tables, formula functions, dan data formatting untuk mengolah data.
- Microsoft Word: Kemampuan dalam formatting dokumen, pembuatan laporan, dan pengolahan teks.
- Microsoft PowerPoint: Membuat presentasi yang menarik dan informatif.
- Microsoft Outlook: Mengelola email, kalender, dan kontak dengan efisien.
3. Kemampuan Menulis
Kemampuan menulis penting untuk berbagai profesi seperti content writer, jurnalis, dan PR. Skill ini menunjukkan kemampuan kalian dalam menyampaikan informasi secara jelas dan efektif. Contoh Skill:
- Content Writing: Menulis artikel, blog, dan konten web yang SEO-friendly.
- Copywriting: Membuat teks promosi yang menarik untuk iklan dan media sosial.
- Technical Writing: Menulis dokumentasi teknis dan panduan pengguna yang jelas dan detail.
- Editing and Proofreading: Mengedit dan mengoreksi tulisan untuk memastikan kualitas dan akurasi.
4. Bahasa Pemrograman
Menguasai bahasa pemrograman merupakan nilai tambah besar untuk posisi di bidang IT dan pengembangan software. Contoh Skill:
- Python: Bahasa pemrograman serbaguna untuk pengembangan web, analisis data, dan otomatisasi tugas.
- Java: Digunakan untuk pengembangan aplikasi Android dan sistem berbasis web.
- HTML/CSS: Dasar untuk pengembangan web front-end.
- JavaScript: Bahasa pemrograman untuk membuat website interaktif.
- C++: Digunakan dalam pengembangan software dan aplikasi yang memerlukan kinerja tinggi.
5. Content Management System (CMS)
Penggunaan CMS penting bagi content creator dan digital marketer untuk mengelola konten web. Contoh Skill:
- WordPress: Platform CMS populer untuk membuat dan mengelola website.
- Hubspot: CMS dengan fitur marketing automation.
- Wix: Platform untuk membuat website tanpa perlu banyak pengetahuan teknis.
- Joomla!: CMS yang fleksibel untuk berbagai jenis website.
- Drupal: CMS yang kuat untuk situs yang memerlukan fungsionalitas kompleks.
6. Meracik Kopi
Skill meracik kopi relevan untuk posisi barista dan pekerja di industri hospitality. Contoh Skill:
- Espresso Making: Membuat espresso dengan mesin kopi.
- Latte Art: Membuat seni di atas kopi latte.
- Coffee Brewing Methods: Menguasai berbagai metode penyeduhan kopi seperti French press, pour-over, dan cold brew.
- Customer Service: Memberikan pelayanan yang ramah dan profesional kepada pelanggan.
Kesimpulan
Menulis skill di CV dengan jujur, relevan, dan terstruktur dapat meningkatkan peluang kalian dalam mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Pastikan untuk selalu menyesuaikan skill yang ditulis dengan kebutuhan posisi yang dilamar dan kaitkan dengan pengalaman kerja untuk memberikan gambaran lebih lengkap kepada HRD. Dengan mengikuti panduan diatas, kalian akan lebih siap bersaing di pasar kerja dan meningkatkan peluang diterima di perusahaan impian kalian.