Daur Hidup Nyamuk dengan 3M! Mencegah Penyakit DBD

Daur Hidup Nyamuk dengan 3M! Mencegah Penyakit DBD

JSMedia – Nyamuk merupakan salah satu serangga dalam keseharian manusia. Keberadaan nyamuk tidak disukai karena menimbulkan rasa tidak nyaman ketika menggigit dan rasa gatal setelahnya. Belum lagi penularan penyakit yang diperantarainya. Pelajari daur hidup nyamuk, agar bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut.

Contoh nyata di Indonesia adalah Nyamuk Aedes Aegypti yang membawa Virus Dengue penyebab Demam Berdarah. Selain itu, nyamuk ini juga membawa Virus Zika, Demam Kuning, dan Chikungunya. Berbeda dengan nyamuk lainnya, Aedes Aegypti lebih suka menghisap darah manusia. Selain itu, nyamuk ini lebih suka tinggal di sekitar manusia.

5 Fase Daur Hidup Nyamuk Dalam 11-18 Hari

5 Fase Daur Hidup Nyamuk Dalam 11-18 Hari

Spesies nyamuk terus saja bertambah. Kini, ada sekitar 2.700 jenis nyamuk tersebar di dunia. Meskipun demikian, secara garis besar karakteristik jenis nyamuk hampir sama. Perbedaan yang mencolok adalah antara nyamuk jantan dan betina. Mulut nyamuk jantan lebar untuk memangsa larva nyamuk. Sementara mulut nyamuk betina runcing dan panjang sehingga dapat menusuk kulit mamalia ketika menyedot darahnya. Dengan demikian nyamuk betina saja yang menghisap darah. Hal ini berhubungan dengan siklus hidup nyamuk. Berikut poin-poin dalam daur hidup nyamuk:

Perkawinan Nyamuk

Nyamuk jantan masuk ke sarang terlebih dahulu, kemudian nyamuk betina mengikuti. Nyamuk betina hanya kawin satu kali sepanjang hidupnya.

Nyamuk jantan akan mengawini nyamuk betina sebelum betina pergi mencari darah. Nyamuk betina menghisap darah sebanyak dua kali dari berat tubuhnya. Darah tersebut disimpannya sebagai persiapan protein bagi telurnya kelak. Setelah satu – lima kali mengisap darah, nyamuk akan langsung bertelur hingga mati.

Bertelur

Biasanya perlu sekitar 3 sampai 4 hari setelah nyamuk menghisap darah hingga terbentuknya telur dalam tubuhnya. Setelah itu, nyamuk betina akan mencari genangan air yang cocok untuk bertelur, seperti kolam, rawa, atau genangan air lainnya.

Ukuran telur nyamuk sangat kecil, tidak sampai 1mm. Telur nyamuk akan menetas 1-2 hari kemudian.

Jentik Nyamuk

Setelah berumur 1-2hari, telur akan menetas dan menjadi jentik nyamuk dengan bentuk seperti benang hitam. Umur jentik antara 8 sampai 10 hari.

Pupa atau Kepompong

Jentik akan berubah menjadi pupa atau kepompong selama 1-2 hari sebelum menjadi nyamuk dewasa.

Ketika keluar dari pupa, nyamuk sudah memiliki sayap namun masih harus beradaptasi dengan sayap barunya. Nyamuk muda baru mulai belajar terbang tanpa menyentuh air, sehingga belum dapat terbang dengan bebas.

Nyamuk

Setelah 1-2 hari keluar dari kepompong, nyamuk sudah menjadi nyamuk dewasa dan bisa melakukan perkawinan.

Proses siklus hidup nyamuk berlangsung selama 11-16 hari sejak dari telur sampai menjadi nyamuk dewasa. Dengan populasi nyamuk yang cepat, harus ada tindakan pencegahan agar populasi nyamuk tidak mengganggu aktivitas manusia.

Baca juga: Platform Pendidikan Terkeren, 4 Cara Download di Google Classroom dengan Mudah

Cegah Penyakit DBD Menggunakan Gerakan 3M

Cegah Penyakit DBD Menggunakan Gerakan 3M

Oleh karena cepatnya siklus hidup nyamuk, banyak upaya dilakukan untuk  menanggulangi perkembangan dan penyebaran populasi nyamuk. Terutama untuk menghindari populasi nyamuk berbahaya, seperti nyamuk Aedes penyebab Malaria dan DBD. 

Dibawah ini merupakan beberapa cara penanggulangan daur hidup nyamuk.

1. Menguras

Rajin mengganti air bak mandi atau kolam dengan air baru.

Genangan air di bak dan kolam ini jika jarang dikuras akan menjadi tempat bertelurnya nyamuk.

2. Menimbun

Menimbun wadah atau benda yang dapat digenangi air ke dalam tanah.Wadah genangan air ini harus dibersihkan agar tidak menjadi sarang jentik nyamuk.

Timbun beberapa benda tak terpakai dengan ruang di dalamnya. Terutama saat musim penghujan akan sering menemukan kubangan air dimana-mana. Setiap kubangan ini berpotensi menjadi tempat tinggal jentik baru dalam proses siklus hidup nyamuk. 

3. Menutup

Menutup yang dimaksud adalah menutup semua sumber aliran air.Dengan menutupnya, nyamuk tidak dapat bertelur di sana. Sehingga  perkembangbiakan nyamuk dapat dicegah.

Dengan membiasakan diri dan lingkungan melakukan 3M (menutup, menguras, dan menimbun),  sedikit banyak akan mampu mengurangi  populasi nyamuk. 3M sudah terbukti dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk, dan secara nyata menurunkan kasus DBD yang disebabkan nyamuk Aedes.

Jika melihat jentik dalam air, segera buang airnya, dan timbun wadahnya atau bersihkan wadahnya. Mari bergerak bersama mencegah daur hidup nyamuk, terlebih lagi nyamuk berbahaya. Mencegah jelas lebih baik daripada mengobati!