Mengenal Mpox (Cacar Monyet), Ciri-Ciri dan Penularannya

Penyakit Mpox (Cacar Monyet)
Penyakit Mpox (Cacar Monyet)

Mpox, yang lebih dikenal sebagai cacar monyet, kini menjadi perhatian global setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya sebagai darurat kesehatan internasional. Penyakit yang awalnya lebih banyak ditemukan di daerah terpencil di Afrika ini telah menyebar dengan cepat, terutama akibat kemunculan strain baru yang lebih virulen. Mengingat gejala awal Mpox yang mirip dengan penyakit virus lainnya, seperti demam dan ruam kulit, banyak orang yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi, sehingga mempercepat penyebaran virus ini.

Mpox tidak hanya menimbulkan ancaman di Afrika, tetapi juga telah menyebar ke negara-negara lain, membuat dunia harus lebih waspada. Berikut Jakarta Studio akan bagikan informasi tentang ciri-ciri, cara penularan, dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita. Mari kita kenali lebih jauh penyakit ini dan bagaimana kita bisa mencegahnya menyebar lebih luas.

Apa Itu Mpox?

Penyakit Mpox (Cacar Monyet)
Penyakit Mpox (Cacar Monyet)

Mpox, atau yang dikenal secara umum sebagai cacar monyet, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari genus Orthopoxvirus. Virus ini termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan virus penyebab cacar (smallpox), namun biasanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan.

Mpox pertama kali diidentifikasi pada manusia pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo dan sejak saat itu sebagian besar kasusnya dilaporkan di daerah terpencil di Afrika Tengah dan Barat, terutama di dekat hutan hujan tropis. Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit hewan yang terinfeksi, seperti monyet dan hewan pengerat.

Selain itu, Mpox juga dapat menular antar manusia melalui kontak fisik erat, termasuk melalui lesi kulit yang terinfeksi atau benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Gejala Mpox biasanya muncul dalam waktu 5 hingga 21 hari setelah terpapar virus dan dimulai dengan gejala mirip flu seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Salah satu gejala yang khas dari Mpox adalah munculnya ruam kulit yang berkembang menjadi lesi berisi cairan, yang kemudian mengeras menjadi koreng sebelum sembuh.

Meskipun Mpox memiliki gejala yang mirip dengan cacar, penyakit ini umumnya lebih ringan dan kurang mematikan, meskipun strain tertentu dari virus ini, terutama yang baru-baru ini ditemukan, memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.

Mengapa Mpox Ditetapkan sebagai Darurat Kesehatan Global?

Penyakit Mpox (Cacar Monyet)
Penyakit Mpox (Cacar Monyet)

Pada Agustus 2024, WHO menetapkan Mpox sebagai darurat kesehatan global setelah terjadi lonjakan signifikan dalam jumlah kasus di Afrika, terutama di Republik Demokratik Kongo (DRC). Virus ini, yang sebelumnya dianggap endemik di wilayah-wilayah tertentu di Afrika Barat dan Tengah, kini telah menyebar ke negara-negara yang sebelumnya tidak terdampak. Peningkatan tajam dalam jumlah infeksi ini, ditambah dengan munculnya strain baru yang lebih mematikan, membuat WHO harus bertindak cepat untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Peningkatan Kasus di Afrika

Afrika telah menjadi episentrum dari wabah Mpox terbaru, dengan DRC melaporkan lonjakan kasus yang sangat mengkhawatirkan. Virus ini telah menyebar dengan cepat, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas ke layanan kesehatan. Kondisi ini diperburuk oleh kurangnya pasokan vaksin dan pengobatan yang memadai, sehingga banyak pasien tidak mendapatkan perawatan yang diperlukan untuk mengurangi risiko kematian. Dalam situasi seperti ini, pemberian bantuan internasional dan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat sangatlah penting.

Deklarasi WHO dan Tanggapan Internasional

Setelah deklarasi WHO tentang status darurat kesehatan global, banyak negara dan organisasi internasional mulai meningkatkan upaya untuk menanggulangi penyebaran virus ini. WHO sendiri telah mengalokasikan dana darurat dan berkoordinasi dengan berbagai negara untuk mempercepat distribusi vaksin, terutama di wilayah yang paling terdampak. Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk hambatan logistik dan stigma sosial terhadap kelompok-kelompok yang paling rentan terkena infeksi.

Ciri-Ciri dan Gejala Mpox

Penyakit Mpox (Cacar Monyet)
Penyakit Mpox (Cacar Monyet)

Mpox memiliki gejala awal yang sering kali mirip dengan penyakit virus lainnya, sehingga membuatnya sulit dikenali tanpa diagnosis yang tepat. Gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan adalah tanda-tanda umum yang harus diwaspadai.

Selain itu, pembengkakan kelenjar getah bening sering kali menjadi petunjuk penting bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan memastikan pasien mendapatkan perawatan yang sesuai.

1. Demam dan Gejala Seperti Flu

Gejala awal Mpox biasanya dimulai dengan demam yang tiba-tiba, sering kali disertai dengan menggigil dan berkeringat. Demam ini sering diikuti oleh gejala mirip flu lainnya seperti sakit tenggorokan, sakit kepala, dan nyeri otot. Pada tahap ini, banyak orang mungkin mengira mereka hanya mengalami flu biasa, yang dapat mengarah pada penyebaran virus yang tidak disadari.

2. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Salah satu gejala unik yang membedakan Mpox dari penyakit virus lainnya adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Pembengkakan ini terjadi sebagai respons tubuh terhadap infeksi dan biasanya disertai dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan di daerah yang terkena. Meskipun gejala ini tidak selalu muncul, kehadirannya bisa menjadi tanda penting untuk mendeteksi Mpox lebih awal.

3. Ruam Kulit Khas Mpox

Salah satu ciri paling khas dari Mpox adalah munculnya ruam kulit yang berkembang menjadi lesi. Lesi ini pertama kali muncul di wajah sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti telapak tangan, kaki, dan bahkan di area genital. Lesi-lesi ini awalnya berupa bintik-bintik merah kecil yang kemudian berkembang menjadi lepuhan yang berisi cairan. Seiring waktu, lepuhan ini akan pecah dan mengeras menjadi koreng, yang pada akhirnya akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

4. Perkembangan Lesi Kulit

Proses perkembangan lesi kulit pada Mpox cukup khas dan berurutan, dimulai dengan bintik-bintik merah yang cepat berkembang menjadi lepuhan yang berisi cairan. Setelah beberapa hari, lepuhan ini akan pecah dan mengeluarkan cairan, kemudian mengeras menjadi koreng. Lesi ini biasanya membutuhkan waktu dua hingga empat minggu untuk sembuh sepenuhnya. Pada beberapa kasus, bekas luka atau jaringan parut dapat terbentuk, terutama jika lesi tersebut terinfeksi atau digaruk.

Cara Penularan Penyakit Mpox

Penyakit Mpox (Cacar Monyet)
Penyakit Mpox (Cacar Monyet)

Mpox dapat menular melalui beberapa cara, baik dari hewan ke manusia maupun antar manusia. Virus ini sering kali menyebar melalui kontak langsung dengan lesi kulit atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.

Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui benda-benda yang terkontaminasi, seperti pakaian, tempat tidur, atau alat makan. Meskipun penularan dari hewan ke manusia lebih jarang terjadi, gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi, seperti monyet atau hewan pengerat, tetap menjadi risiko.

1. Kontak Langsung dengan Lesi atau Cairan Tubuh

Penularan utama antar manusia terjadi melalui kontak langsung dengan lesi kulit atau cairan tubuh yang terinfeksi. Ini termasuk cairan dari lepuhan yang pecah atau darah dari orang yang terinfeksi. Karena itu, penting untuk menghindari kontak langsung dengan siapa pun yang menunjukkan tanda-tanda infeksi atau yang telah dikonfirmasi terinfeksi Mpox. Penggunaan pelindung seperti sarung tangan dan masker wajah dapat membantu mengurangi risiko penularan.

2. Penularan Melalui Hewan

Mpox juga bisa menular dari hewan ke manusia, terutama melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi. Meskipun jarang, penularan ini biasanya terjadi pada orang yang tinggal di daerah pedesaan atau yang sering berinteraksi dengan hewan liar. Selain itu, mengonsumsi daging hewan liar yang tidak dimasak dengan baik juga bisa menjadi sumber infeksi.

Langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan

Penyakit Mpox (Cacar Monyet)
Penyakit Mpox (Cacar Monyet)

Pencegahan adalah langkah kunci dalam mengurangi penyebaran Mpox. Langkah-langkah pencegahan yang sederhana seperti mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, menghindari kontak dengan hewan liar, dan menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dapat sangat efektif dalam mengurangi risiko penularan. Selain itu, vaksinasi juga telah menjadi salah satu metode pencegahan utama, terutama bagi mereka yang berada di kelompok risiko tinggi.

1. Kebersihan Diri dan Menghindari Kontak dengan Hewan Liar

Mempraktikkan kebersihan diri yang baik, termasuk mencuci tangan secara teratur dan menjaga kebersihan lingkungan, adalah langkah pertama dalam mencegah penyebaran Mpox. Bagi mereka yang tinggal di daerah di mana virus ini endemik, menghindari kontak langsung dengan hewan liar dan memastikan bahwa semua daging hewan dimasak dengan benar sebelum dikonsumsi adalah tindakan pencegahan yang penting.

2. Vaksinasi sebagai Upaya Pencegahan

WHO merekomendasikan vaksinasi sebagai langkah pencegahan utama bagi individu yang berada di kelompok risiko tinggi, seperti tenaga kesehatan dan orang-orang yang tinggal di daerah yang terkena wabah Mpox. Vaksin yang direkomendasikan termasuk MVA-BN (dikenal juga sebagai JYNNEOS), yang telah terbukti memberikan perlindungan yang signifikan terhadap infeksi dan penyakit parah.

Vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan jarak empat minggu antar dosis. Selain itu, vaksin ACAM2000 juga digunakan dalam situasi di mana vaksin MVA-BN tidak tersedia. Penting untuk diingat bahwa vaksinasi sebaiknya dilakukan segera setelah seseorang terpapar virus atau jika mereka berada dalam lingkungan yang berisiko tinggi.

Perawatan dan Pengobatan Mpox

Penyakit Mpox (Cacar Monyet)
Penyakit Mpox (Cacar Monyet)

Perawatan untuk Mpox umumnya bersifat suportif, yang berarti fokus utamanya adalah pada penanganan gejala dan pencegahan komplikasi. Karena saat ini tidak ada pengobatan spesifik yang secara langsung mengatasi virus Mpox, perawatan melibatkan penggunaan obat untuk mengurangi demam dan nyeri, menjaga hidrasi, serta mencegah infeksi sekunder yang bisa terjadi akibat lesi kulit yang terbuka.

Pengobatan Simptomatik

Pengobatan simptomatik adalah pendekatan utama dalam menangani Mpox. Ini termasuk penggunaan analgesik untuk mengurangi nyeri, antiperitik untuk menurunkan demam, serta antibiotik jika terdapat infeksi bakteri sekunder pada lesi kulit. Pada kasus yang lebih parah, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, rawat inap mungkin diperlukan untuk pemantauan dan perawatan yang lebih intensif.

Kesimpulan

Mpox bukan lagi masalah yang hanya berdampak pada satu wilayah, tetapi telah menjadi ancaman global yang membutuhkan respons yang terkoordinasi. Upaya internasional yang terkoordinasi sangat penting untuk mengendalikan penyebaran Mpox dan melindungi populasi yang paling rentan. Dengan meningkatkan kesadaran, mempercepat distribusi vaksin, dan memastikan akses yang adil ke perawatan medis, kita dapat mencegah wabah ini berkembang menjadi krisis kesehatan global yang lebih besar.