Bagi kalian yang sering mengirim atau memesan paket, tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya nomor resi. Dimana biasanya nomor resi digunakan untuk melacak paket selama proses pengirimannya. Namun dlam pengiriman barang internasional, biasanya yang dipakai adalah Airway Bill (AWB), dan bukannya nomor resi, apa bedanya?
Mungkin bagi kalian yang baru kalian pertama kali mengirim barang secara internasional, masih bingung tentang AWB ini. Namun jangan khawatir, karena Jakarta Studio sudah merangkum semua informasi yang akan kalian butuhkan dalam artikel ini, jadi silahkan disimak ya!
Pengertian Airway Bill (AWB)
Airway Bill (AWB) adalah dokumen penting yang digunakan dalam industri pengiriman barang, khususnya untuk pengiriman via udara. Secara teknis, AWB merupakan kontrak pengiriman barang antara pengirim (biasanya penjual atau eksportir) dan maskapai penerbangan atau agen pengiriman barang. AWB memberikan bukti formal bahwa barang telah diterima oleh maskapai penerbangan untuk pengiriman ke destinasi yang ditentukan.
Jadi singkatnya, AWB bisa dianggap sebagai “tanda terima” atau “resi” untuk pengiriman barang melalui udara. Dokumen ini mencakup informasi penting seperti nama pengirim, alamat tujuan, nomor referensi pengiriman, dan deskripsi barang. Selain itu, AWB juga mencatat berat barang, jumlah paket, serta instruksi khusus yang perlu diperhatikan oleh maskapai penerbangan dalam proses pengiriman.
Dokumen AWB ini sangat penting baik dalam pengiriman internasional atau domestik. Dokumen ini bukan hanya memberikan identifikasi resmi pengiriman barang, tetapi juga berfungsi sebagai bukti sah bahwa barang telah diserahkan kepada perusahaan logistik atau maskapai penerbangan. Sehingga dengan adanya AWB memastikan bahwa barang sudah dalam proses pengiriman dan sedang dalam perjalanan.
AWB juga akan dibutuhkan dalam proses pemrosesan pabean, terutama untuk pengiriman internasional. Dokumen ini digunakan oleh pihak bea cukai sebagai bukti kepemilikan barang dan memberikan informasi yang diperlukan untuk menetapkan tarif bea masuk barang impor. Kesimpulannya, Airway Bill (AWB) adalah dokumen yang sangat penting dalam rantai pasokan pengiriman barang, terutama untuk pengiriman via udara.
Fungsi-Fungsi AWB
Airway Bill (AWB) memiliki beberapa fungsi penting dalam proses pengiriman barang, baik secara domestik maupun internasional. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari AWB:
1. Identifikasi Pengiriman
AWB berfungsi sebagai identifikasi resmi pengiriman barang. Dokumen ini mencatat informasi penting seperti nama pengirim, alamat tujuan, nomor referensi pengiriman, dan deskripsi barang. Dengan demikian, AWB memungkinkan pengirim dan penerima untuk dengan mudah mengidentifikasi pengiriman yang dilakukan.
2. Bukti Pengiriman
Salah satu fungsi utama AWB adalah sebagai bukti sah bahwa barang telah diserahkan kepada maskapai penerbangan atau agen pengiriman barang. Dokumen ini memberikan kepercayaan kepada pengirim bahwa barangnya telah diterima untuk pengiriman dan memberikan kepastian kepada penerima bahwa pengiriman sedang dalam perjalanan.
3. Informasi Logistik
AWB mencakup informasi logistik penting seperti berat barang, jumlah paket, dan instruksi khusus untuk pengiriman. Informasi ini memungkinkan maskapai penerbangan atau agen pengiriman barang untuk mengelola pengiriman dengan efisien dan memastikan barang sampai ke tujuan dengan tepat waktu.
4. Penanganan Barang
Dokumen AWB juga memberikan petunjuk dan instruksi bagi perusahaan logistik atau maskapai penerbangan mengenai penanganan barang. Ini mencakup instruksi khusus tentang cara memperlakukan barang, jenis pengemasan yang diperlukan, atau permintaan khusus terkait penanganan dan pengiriman.
5. Pemrosesan Pabean
Untuk pengiriman internasional, AWB digunakan dalam proses pemrosesan pabean. Dokumen ini memberikan informasi yang diperlukan oleh pihak bea cukai, seperti bukti kepemilikan barang dan detail lainnya yang diperlukan untuk menetapkan tarif bea masuk barang impor.
Apakah AWB Sama Dengan Nomor Resi?
Ya, AWB (Airway Bill) dan nomor resi sebenarnya mengacu pada hal yang sama, yaitu kode identifikasi unik untuk pengiriman barang. Meskipun istilahnya berbeda, keduanya digunakan untuk tujuan yang sama, yaitu untuk melacak dan mengidentifikasi pengiriman barang. AWB biasanya digunakan dalam pengiriman via udara, sedangkan nomor resi lebih umum digunakan dalam pengiriman barang secara umum, tidak terbatas pada pengiriman melalui udara saja.
Dalam beberapa kasus, perusahaan pengiriman barang mungkin menggunakan istilah AWB, sementara yang lainnya menggunakan istilah nomor resi. Namun, secara substansial, keduanya mengacu pada kode identifikasi yang sama yang diberikan kepada setiap pengiriman barang untuk memungkinkan pelacakan dan identifikasi paket.
Namun kalian juga harus memahami bahwa ada beberapa poin penting yang perlu diketahui terkait dengan AWB dan nomor resi tersebut, diantaranya :
Nomor AWB:
- Nomor AWB biasanya digunakan untuk pengiriman barang via udara, karena AWB adalah dokumen yang dikeluarkan dalam pengiriman udara.
- AWB berisi informasi penting seperti nama pengirim, alamat tujuan, nomor referensi pengiriman, berat barang, dan instruksi pengiriman khusus.
- Penggunaan nomor AWB lebih umum dalam pengiriman internasional dan pengiriman barang dengan menggunakan maskapai penerbangan.
Nomor Resi:
- Nomor resi dapat digunakan untuk pengiriman barang melalui berbagai jalur, termasuk pengiriman darat, laut, dan udara.
- Selain itu, nomor resi juga digunakan untuk mengidentifikasi pengiriman domestik dan internasional.
- Penggunaan nomor resi lebih luas dan umum dalam pengiriman barang, tidak terbatas pada pengiriman melalui udara saja.
Cara Melacak Airway Bill
Sama seperti nomor resi, kita juga bisa menggunakan Airway Bill (AWB) untuk memantau status pengiriman barang kalian. Cara untuk melakukan pengecekannya pun sangat mudah, sebagai berikut :
- Pertama, pastikan kalian memilih layanan pelacakan yang disediakan oleh perusahaan pengiriman yang kalian gunakan.
- Umumnya, setiap perusahaan pengiriman memiliki sistem pelacakan online di situs web mereka.
- Setelah kalian mengakses situs web perusahaan pengiriman, cari opsi yang mengarah ke layanan pelacakan atau “Track and Trace”.
- Kemudian, temukan kotak kosong yang memungkinkan kalian memasukkan nomor AWB yang telah diberikan kepada kalian.
- Setelah memasukkan nomor AWB, klik tombol “Lacak” atau “Track” untuk memulai proses pelacakan.
- Sistem akan segera memberikan informasi terkini mengenai status pengiriman barang kalian.
- Setelah kalian melakukan pelacakan, periksa informasi yang disediakan oleh sistem pelacakan.
- Kalian akan melihat informasi tentang lokasi barang, status pengiriman (misalnya: sedang dalam pengiriman, sudah tiba di pusat distribusi, atau sudah diserahkan kepada penerima), dan perkiraan waktu tiba.
- Teruslah memantau perkembangan pengiriman barang kalian dengan melakukan pelacakan secara berkala.
- Sehingga kalian tetap up-to-date dengan status pengiriman dan memberikan kepastian kepada kalian dan penerima tentang keberadaan barang.
Kesimpulan
Jadi, AWB itu seperti kontrak antara pengirm dan maskapai penerbangan atau agen pengiriman barang. Ia bisa digunakan sebagai identifikasi sekaligus pelacakan barang selma proses pengiriman. Baik AWB maupun nomor resi mengacu pada hal yang sama, yaitu kode identifikasi untuk pengiriman barang. Hanya saja, AWB umumnya dipakai untuk pengiriman via udara, sementara nomor resi untuk pengiriman barang secara umum.