JSMedia – Saat membaca sebuah deskripsi software, mungkin Anda pernah membaca istilah open source. Bagi orang awam memang istilah ini tidak begitu penting. Tapi bagi seorang yang bergelut dibidang IT, pelabelan pengertian open source sangat penting sekali.
Pengertian Open Source
Mungkin sejauh ini Anda masih belum paham dan mengerti mengapa label open source sangat penting bagi para ahli IT. Di dunia IT terhadap dua jenis software atau perangkat lunak yaitu open source dan kedua ada close source atau proprietary software.
Untuk open source sendiri memiliki makna kode dasar pembuatan proyek bersifat terbuka bagi siapa saja yang ingin melihat, melakukan pemeriksaan kekurangan, dan beradaptasi dalam pembuatan versi terbaru.
Sementara versi terbaru dari software yang open source tadi hanya bisa dibangun jika Anda software target open source dan membuat bisa dikembangkan oleh orang lain.
Pengertian open source yang lain merupakan kode program yang disebarkan secara terbuka dan bisa dimodifikasi siapa saja tanpa ada pembatasan. Jenis kedua yaitu closed source merupakan kebalikan dari open source.
Artinya sangat mengandalkan kode untuk bisa menerima pendapatan, sehingga orang lain tidak bisa mencari kode pembuka dan tidak ingin orang lain membuat versi baru dengan cara gratis. Contoh closed source ini seperti produk Microsoft dan juga Apple.
Istilah open source dan closed source juga lebih mengacu ke sebuah pelabelan atas software. Ketika software memiliki label open source, maka orang lain bisa mengambil kontrol penuh dan mengubahnya sesuai selera.
Sampai sejauh ini banyak yang lebih suka dengan software yang open source, karena mereka yang suka lebih tertarik dan ingin memegang kontrol penuh dan lebih besar pada software tersebut. Dengan label open source itu, Anda bisa melakukan perubahan pada bagian tertentu saja.
Open source juga bisa diibaratkan seperti resep. Ketika sebuah masakan bersifat open source, maka resepnya disebarluaskan kepada publik tanpa pembatasan. Kemudian saat masakan closed source, publik tidak bisa tahu apa saja bahan dasar pembuatannya.
Harus ada biaya tertentu untuk bisa memiliki akses membuka resep masakan yang closed source tersebut. Anda juga belum tentu diizinkan mengelolanya secara bebas.
Kelebihan dan Kekurangan Open Source
Memang secara umum dari pengertian open source, Anda bisa mengatakan banyak kelebihan yang ditawarkan. Apalagi para ahli IT juga lebih condong suka dengan software open source. Tapi sebenarnya di balik kelebihan itu juga ada beberapa kekurangan. Berikut penjelasannya:
1. Kelebihan Open Source
1. Gratis
Kelebihan ini tentu yang paling utama yaitu Anda tidak akan dikenakan biaya untuk mendapatkan kode dasar agar bisa mengakses dan mengambil kontrol penuh pada software.
Selain itu, Anda juga bisa bebas mengubah, menggunakan, dan menyebarkannya. Bahkan banyak juga orang yang mengembangkan software open source dan kemudian menjualnya dengan beberapa perubahan yang cukup signifikan.
2. Peningkatan Konsisten
Ketika Anda berhasil masuk dengan kode terbuka pada sebuah software, maka bisa memecahkan masalah yang ada atau membuat pengembangan lanjutan.
Anda bisa saja menambahkan fitur unik, menghilangkan masalah atau bug dan meningkatkan software dengan aspek yang lainnya tanpa izin.
3. Penggunaan Bebas
Software yang berlabel open source secara otomatis tidak memiliki hak cipta, royalti dan masalah lain yang terkait dengan penciptaan. Anda bisa menggunakan software itu dengan bebas tanpa batasan.
2. Kekurangan Open Source
1. Butuh Waktu Mempelajari
Kekurangan penggunaan software open source adalah membutuhkan waktu untuk mempelajari isinya. Bahkan Anda bisa menghabiskan banyak waktu jika menggunakan software yang masih sangat asing sekali.
2. Kurang Ramah Kepada Pengguna
Sayangnya, meski cukup baik dalam pengembangan, software open source kurang ramah terhadap para pengguna. Misalnya OS Linux yang cukup sulit digunakan oleh orang awam. Berbeda dengan closed source Windows yang sangat user friendly.
Baca Juga: Sering Pakai Software Ms Excel? Inilah Pengertian Microsoft Excel
3. Kompatibilitas Hardware
Masalah terakhir adalah tidak semua software open source bisa mendukung pada seluruh hardware. Misalnya OS Linux tidak cocok untuk beberapa hardware. Oleh karena itu, harus berkonsultasi sebelum membeli hardware untuk dijalankan pada software open source.
Dengan memahami pengertian open source, tidak kaget lagi jika banyak orang yang memilihnya. Namun bagi Anda yang masih belum memahami secara mendalam, pertimbangkan lagi beberapa kekurangan ketika memilih software open source.