Dalam dunia kesehatan, terkadang banyak istilah medis yang dapat membingungkan, terutama ketika gejalanya tampak serupa. Salah satu contoh yang sering membingungkan adalah perbedaan antara darah rendah (hipotensi) dan kurang darah (anemia). Meskipun gejalanya mungkin serupa, tapi keduanya adalah kondisi medis yang berbeda, mulai dari penyebab hingga pengobatannya.
Nah agar kesalahpahaman tersebut tidak terus berlanjut, Jakarta Studio sudah merangkum informasi lengkapnya untuk kalian. Kita akan kupas secara tuntas tentang perbedaan antara darah rendah dan kurang darah. Sehingga nanti kalian tidak salah ataupun tertukar diantara keduanya serta bisa memberikan pengobatan yang tepat.
Pengertian Darah Rendah (Hipotensi)
Darah rendah, atau hipotensi, adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang berada di bawah ambang normal. Biasanya diukur dengan angka di bawah 90/60 mmHg. Angka pertama (sistolik) mewakili tekanan darah saat jantung berkontraksi, sedangkan angka kedua (diastolik) mengukur tekanan darah saat jantung sedang dalam fase relaksasi.
Penyebab Darah Rendah
Tekanan darah rendah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya sebagai berikut :
- Dehidrasi: Kekurangan cairan tubuh dapat mengurangi volume darah dan menyebabkan penurunan tekanan darah.
- Kehamilan: Perubahan hormon selama kehamilan dapat memengaruhi tekanan darah.
- Obat-obatan: Beberapa obat, seperti diuretik atau obat antihipertensi, dapat menurunkan tekanan darah.
- Penyakit Jantung: Gangguan jantung, seperti gagal jantung, dapat memengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah.
- Diabetes: Tekanan darah rendah dapat terkait dengan diabetes.
- Gangguan Hormon Tiroid: Ketidakseimbangan hormon tiroid dapat mempengaruhi tekanan darah.
Gejala Darah Rendah
Beberapa gejala yang sering dialami oleh penderita tekanan darah rendah meliputi:
- Pusing
- Pandangan kabur
- Kesulitan berkonsentrasi
- Tubuh terasa lemas
- Kulit pucat dan dingin
- Napas pendek dan cepat
- Nadi terasa cepat dan lemah
- Pingsan (sinkop)
Cara Diagnosis Darah Rendah
Untuk mendiagnosis darah rendah, dokter akan melakukan pengukuran tekanan darah menggunakan alat sphygmomanometer. Jika tekanan darah rendah terdeteksi, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk mencari penyebabnya.
Pengobatan Darah Rendah
Pengobatan untuk tekanan darah rendah dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Secara umum, pengobatan dapat akan sebagai berikut :
- Peningkatan asupan cairan.
- Konsumsi garam dalam jumlah yang wajar.
- Rutin berolahraga untuk membantu meningkatkan tonus pembuluh darah.
- Penggunaan obat-obatan yang ditentukan oleh dokter untuk meningkatkan tekanan darah, jika diperlukan.
Pengertian Kurang Darah (Anemia)
Kurang darah, atau anemia, adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Hemoglobin adalah komponen penting dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen dan mengantarkannya ke seluruh tubuh.
Kadar Hb normal untuk setiap orang umumnya berbeda-beda, tergantung dari usia dan jenis kelaminnya, sebagai berikut :
- Laki-laki dewasa: 13 g/dL (gram per desiliter)
- Wanita dewasa: 12 g/dL
- Wanita hamil: 11 g/dL
- Bayi: 11 g/dL
- Anak usia 1–6 tahun: 11,5 g/dL
- Anak dan remaja usia 6–18 tahun: 12 g/dL
Penyebab Kurang Darah
Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya sebagai berikut :
- Kekurangan zat besi: Zat besi adalah nutrisi penting yang dibutuhkan untuk produksi hemoglobin.
- Kekurangan vitamin B12 dan asam folat: Nutrisi ini juga penting untuk pembentukan sel darah merah.
- Perdarahan: Perdarahan kronis atau perdarahan internal dapat menyebabkan penurunan kadar hemoglobin.
- Kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah.
- Pecahnya sel darah merah yang berlebihan.
- Penyakit ginjal kronis.
Gejala Kurang Darah
Beberapa gejala yang umum dirasakan oleh penderita anemia diantaranya :
- Sakit kepala
- Pusing
- Kelemahan
- Kulit tampak pucat atau kekuningan
- Kaki dan tangan terasa dingin
- Sesak napas
- Detak jantung yang menjadi lebih cepat
- Nyeri dada
- Suara berdenging di telinga (tinnitus)
Diagnosis Kurang Darah
Untuk mendiagnosis anemia, dokter akan melakukan pemeriksaan darah lengkap di laboratorium medis. Pemeriksaan ini akan mengukur kadar hemoglobin dan sel darah merah dalam darah pasien.
Pengobatan Kurang Darah
Untuk metode pengobatan yang dilakukan biasanya juga beragam, sebagai berikut :
- Anemia defisiensi besi dapat diobati dengan suplemen zat besi, peningkatan asupan makanan yang mengandung zat besi, seperti daging, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
- Jika anemia disebabkan oleh kurangnya hormon eritropoetin (yang merangsang pembentukan sel darah merah), dokter dapat memberikan suntikan eritropoetin.
- Pengobatan anemia lainnya akan bergantung pada penyebabnya, termasuk perawatan medis tambahan yang mungkin diperlukan.
Perbandingan Darah Rendah dan Kurang Darah
Untuk lebih memahami tentang perbedaan kedua jenis gangguan kesehatan tersebut, berikut mari kita bandingkan beberapa poin pentingnya.
1. Gejala yang Timbul
Meskipun gejala darah rendah dan kurang darah meliputi pusing, kulit pucat, dan kelemahan, terdapat perbedaan dalam gejala khusus masing-masing. Darah rendah cenderung disertai dengan gejala seperti pandangan kabur, kesulitan berkonsentrasi, serta napas pendek dan cepat. Sementara itu, anemia dapat menunjukkan gejala seperti sakit kepala, kulit pucat atau kekuningan, dan detak jantung yang lebih cepat.
2. Faktor Penyebab
Darah rendah disebabkan oleh berbagai faktor seperti dehidrasi, obat-obatan, atau penyakit jantung. Di sisi lain, anemia memiliki penyebab yang berbeda, termasuk kurangnya zat besi, vitamin B12, atau asam folat, perdarahan, gangguan produksi sel darah merah, atau penyakit ginjal kronis.
3. Cara Diagnosis
Untuk mendiagnosis darah rendah, dokter mengukur tekanan darah pasien. Di sisi lain, anemia didiagnosis dengan melakukan pemeriksaan darah lengkap di laboratorium untuk mengukur kadar hemoglobin dan sel darah merah.
4. Pengobatan yang Dilakukan
Pengobatan untuk darah rendah melibatkan perubahan gaya hidup, seperti peningkatan asupan cairan dan konsumsi garam dalam jumlah yang wajar, serta penggunaan obat-obatan yang bertujuan untuk meningkatkan tekanan darah jika diperlukan. Pengobatan anemia bergantung pada penyebabnya, termasuk suplemen zat besi, peningkatan asupan zat besi atau vitamin yang dibutuhkan, serta perawatan medis tambahan jika diperlukan.
Kesimpulan
Bagaimana, sekarang kalian sudah tahukan apa perbedaan antara kondisi darah rendah dan kurang darah? Kedua kondisi medis tersebut memang seringkali dianggap sama atau bahkan saling tertukar satu sama lain. Padahal keduanya ternyata berbeda baik dari segi gejala, penyebab hingga cara pengobatannya.
Semoga dengan penjelasan diatas bisa memberikan informasi yang bermanfaat dan menjawab kesalahpahaman yang selama ini sering terjadi di masyarakat. Nantikan juga update artikel seru dan menarik lainnya yang akan hadir setiap hari hanya di Jakarta Studio. Jadi jangan sampai kalian lewatkan ya!