Instalasi sistem kelistrikan adalah salah satu hal penting yang harus dilakukan dengan hati-hati. Terutama ketika harus berurusan dengan kabel fasa, netral dan juga ground. Ketiga jenis kabel tersebut punya fungsi yang berbeda-beda, sehingga pemasangannya juga harus benar dan jangan sampai tertukar satu sama lain.
Namun faktanya, masih banyak orang yang belum tahu apa perbedaan antara kabel fasa, netral, dan ground. Tidak jarang juga terjadi kasus kesalahan dalam pemasangan kabel sehingga berisiko menyebabka korsleting dan bahkan kebakaran. Nah kalian tentu tidak mau mengalami hal yang sama dong? Maka dari itu, wajib simak pembahasan lengkapnya berikut ini.
Fungsi dan Perbedaan Kabel Fasa, Netral, dan Ground
Bagi orang-orang yang awam tentang dunia kelistrikan, mungkin kadang bingung ketika harus berurusan dengan banyak jenis kabel. Apalagi jika masing-masing punya fungsi yang berbeda dan pemasangannya pun haruslah benar. Supaya hal tersebut tak terus berlanjut, maka kalian bisa cek penjelasannya di bawah ini.
1. Kabel Fasa
Kabel fasa, sering disebut juga sebagai “kabel api,” adalah jalur utama yang membawa arus listrik dari sumber daya ke berbagai perangkat listrik di rumah kalian. Kabel ini biasanya berwarna merah, cokelat, atau hitam, tergantung pada standar yang digunakan di negara kalian. Dalam instalasi kelistrikan, kabel fasa adalah yang paling vital karena membawa tegangan yang cukup tinggi, umumnya 220V di Indonesia.
Ketika kabel fasa terhubung ke perangkat listrik, seperti lampu atau mesin cuci, arus listrik mengalir melalui kabel ini untuk memberikan energi yang dibutuhkan oleh perangkat tersebut. Karena membawa arus aktif, kabel fasa harus ditangani dengan sangat hati-hati. Sentuhan langsung pada kabel ini tanpa isolasi yang memadai dapat menyebabkan sengatan listrik yang serius.
Warna Kabel Fasa Sesuai Standar PUIL
Menurut PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik) 2011 di Indonesia, kabel fasa pada sistem tiga fasa menggunakan warna-warna seperti hitam (L1), cokelat (L2), dan abu-abu (L3). Penggunaan warna standar ini penting untuk memastikan keamanan dan memudahkan proses perbaikan atau instalasi listrik.
2. Kabel Netral
Kabel netral adalah jalur yang mengembalikan arus listrik ke sumbernya setelah digunakan oleh perangkat listrik. Biasanya berwarna biru atau hitam, kabel netral memiliki fungsi penting dalam menyelesaikan sirkuit listrik. Ketika arus mengalir dari kabel fasa ke perangkat dan melakukan pekerjaannya, arus ini perlu kembali ke sumber, dan itulah fungsi utama dari kabel netral.
Meskipun tegangan pada kabel netral biasanya mendekati nol, tetap ada potensi bahaya jika kabel ini rusak atau terputus. Misalnya, jika kabel netral terputus, hal ini dapat menyebabkan lonjakan tegangan yang dapat merusak peralatan listrik di rumah kalian.
Mengapa Kabel Netral Penting?
Kabel netral membantu menjaga keseimbangan dalam sistem kelistrikan, memastikan bahwa arus listrik dapat kembali ke sumbernya dengan aman. Tanpa kabel netral, listrik tidak akan dapat menyelesaikan siklusnya, dan peralatan listrik tidak akan berfungsi dengan benar.
3. Kabel Ground (Arde)
Kabel ground, juga dikenal sebagai kabel arde, berfungsi sebagai mekanisme pengaman dalam sistem kelistrikan. Tidak seperti kabel fasa dan netral yang membawa arus listrik secara aktif, kabel ground biasanya tidak membawa arus kecuali jika ada kegagalan atau kesalahan dalam sistem, seperti korsleting.
Kabel ground dirancang untuk mengalirkan arus listrik yang berbahaya ke bumi, mencegah arus tersebut mengalir melalui tubuh manusia atau bagian logam dari peralatan listrik, yang dapat menyebabkan cedera atau kerusakan. Warna standar untuk kabel ground adalah hijau atau kombinasi hijau-kuning.
Fungsi Penting Grounding
Grounding adalah bagian penting dari setiap instalasi listrik, karena melindungi peralatan dan orang dari potensi bahaya listrik. Sistem grounding yang baik akan memastikan bahwa semua arus listrik yang tidak diinginkan dialihkan ke tanah, yang berfungsi sebagai titik nol, menghilangkan potensi bahaya sengatan listrik.
Bagaimana Grounding Melindungi Rumah?
Grounding adalah metode penting dalam sistem kelistrikan untuk mencegah korsleting dan melindungi peralatan listrik dari kerusakan akibat lonjakan tegangan. Ketika terjadi korsleting, arus listrik yang berlebih akan dialihkan melalui kabel ground ke tanah, yang akan menyerap energi ini tanpa menimbulkan bahaya. Tanpa grounding yang baik, perangkat listrik dan orang-orang di sekitarnya dapat berisiko terkena sengatan listrik.
Dampak Tidak Ada Grounding atau Grounding yang Buruk
Jika sistem grounding di rumah kalian tidak dipasang dengan benar, atau jika kabel ground tidak terhubung dengan baik, risiko terhadap keselamatan kalian meningkat secara signifikan. Perangkat listrik yang seharusnya aman dapat menjadi sumber bahaya jika ada masalah dengan grounding. Misalnya, jika terjadi lonjakan listrik dan tidak ada jalur yang baik ke tanah, perangkat tersebut bisa rusak atau bahkan menyebabkan kebakaran.
Kesimpulan
Baik kabel fasa, netral dan ground masing-masing punya fungsi yang berbeda, namun saling melengkapi untuk memastikan arus listrik dapat mengalir dengan aman dan efisien. Kabel fasa adalah kabel yang membawa arus listrik dari sumber daya, seperti PLN, ke perangkat listrik di rumah kalian. Kabel ini memiliki tegangan tinggi dan sangat berbahaya jika disentuh secara langsung. Biasanya, kabel fasa berwarna merah, cokelat, atau hitam.
Kabel netral, berfungsi sebagai jalur balik bagi arus listrik setelah digunakan oleh perangkat. Meskipun tegangannya mendekati nol, tetap ada potensi bahaya jika kabel ini rusak atau terputus, karena dapat menyebabkan lonjakan tegangan yang merusak peralatan listrik. Kabel netral umumnya berwarna biru atau hitam.
Terakhir, kabel ground atau arde bertindak sebagai jalur penyelamat yang mengarahkan arus listrik berlebih ke tanah jika terjadi kesalahan seperti korsleting. Ini membantu mencegah sengatan listrik dan melindungi perangkat dari kerusakan. Kabel ground biasanya berwarna hijau atau kombinasi hijau-kuning.