Prosesor merupakan salah satu komponen penting untuk perangkat gadget seperti smartphone, laptop hingga komputer. Ketika berbicara soal prosesor, dua nama yang selalu muncul adalah ARM dan Intel. Meskipun keduanya punya tujuan yang sama—mengolah data untuk perangkat yang kita pakai sehari-hari—mereka memiliki karakteristik yang sangat berbeda.
Prosesor ARM dikenal dengan efisiensi energinya, membuatnya ideal untuk perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Sementara itu, Intel lebih terkenal dengan performanya yang tinggi, sering menjadi pilihan utama untuk laptop dan komputer desktop.
Tapi, mana yang lebih cocok untuk kebutuhan kamu? Apakah kamu butuh prosesor yang hemat daya untuk ponsel atau yang tangguh untuk menjalankan aplikasi berat di PC? Dalam artikel ini, Jakarta Studio akan mengulas perbedaan utama antara prosesor ARM dan Intel, supaya kamu bisa memilih yang paling tepat sesuai dengan perangkat dan kebutuhanmu.
Jenis Arsitektur Prosesor

Arsitektur RISC pada Prosesor ARM
Salah satu perbedaan mendasar antara prosesor ARM dan Intel adalah jenis arsitektur yang digunakan. Prosesor ARM menggunakan arsitektur Reduced Instruction Set Computing (RISC). Arsitektur ini didesain dengan prinsip kesederhanaan, dimana prosesor hanya mengandalkan instruksi-instruksi yang lebih sederhana dan cepat untuk dieksekusi.
Dengan kata lain, prosesor ARM mengoptimalkan efisiensi dengan menjalankan tugas-tugas kecil secara cepat dan mengurangi kebutuhan pemrosesan yang kompleks. Hasilnya? ARM mampu menawarkan efisiensi daya yang luar biasa, yang menjadi alasan mengapa prosesor ini sangat populer pada perangkat mobile seperti smartphone dan tablet.
Arsitektur CISC pada Prosesor Intel
Di sisi lain, prosesor Intel menggunakan arsitektur yang lebih kompleks, yaitu Complex Instruction Set Computing (CISC). Arsitektur CISC memungkinkan prosesor Intel untuk memproses instruksi yang lebih rumit dalam satu siklus pemrosesan.
Dengan kemampuan ini, Intel bisa menangani aplikasi-aplikasi yang lebih berat dengan kecepatan yang tinggi, seperti aplikasi desain grafis atau game yang menuntut kinerja besar.
Namun, karena arsitektur ini lebih kompleks, Intel cenderung membutuhkan lebih banyak daya dibandingkan ARM, yang menjelaskan mengapa perangkat yang menggunakan prosesor Intel sering kali memerlukan pendinginan ekstra untuk menjaga suhu tetap stabil.
Konsumsi Daya dan Efisiensi Energi

Prosesor ARM Hemat Energi
Kelebihan utama yang dimiliki oleh prosesor ARM adalah efisiensi daya yang sangat baik. Hal ini menjadikannya pilihan utama untuk perangkat yang mengandalkan daya baterai, seperti smartphone, tablet, dan perangkat wearable.
Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, prosesor ARM memungkinkan perangkat ini beroperasi lebih lama hanya dengan sekali pengisian daya.
Ini sangat penting untuk perangkat mobile yang membutuhkan masa pakai baterai lebih lama, dan itulah mengapa banyak produsen smartphone seperti Apple (dengan chip A-series mereka) memilih untuk menggunakan prosesor ARM pada perangkat mereka.
Prosesor Intel Performa Tinggi
Sementara itu, prosesor Intel memang menawarkan performa tinggi, tetapi dengan konsekuensi penggunaan daya yang lebih besar. Hal ini bukan tanpa alasan—karena prosesor Intel dirancang untuk menangani tugas-tugas berat seperti gaming, pengeditan video, dan aplikasi grafis yang memerlukan banyak sumber daya.
Akibatnya, perangkat yang menggunakan prosesor Intel biasanya mengonsumsi lebih banyak daya dan menghasilkan lebih banyak panas. Ini juga menjelaskan mengapa laptop atau komputer desktop dengan prosesor Intel sering memerlukan sistem pendinginan yang lebih kuat agar kinerjanya tetap optimal.
Kemampuan Kinerja

Performa Tinggi untuk Tugas Berat
Jika kamu membutuhkan perangkat yang bisa menangani tugas berat seperti editing video, rendering grafis, atau gaming, prosesor Intel adalah pilihan yang lebih tepat. Berkat arsitektur CISC yang dimilikinya, prosesor Intel bisa menangani aplikasi-aplikasi yang kompleks dengan sangat baik.
Ini membuat Intel menjadi pilihan utama bagi banyak pengguna yang membutuhkan kecepatan pemrosesan tinggi dan kinerja multitasking yang handal. Misalnya, prosesor Intel Core i7 atau i9 adalah pilihan populer bagi para gamer dan profesional kreatif yang membutuhkan kekuatan pemrosesan ekstra.
Kinerja untuk Penggunaan Sehari-hari
Sementara itu, meskipun ARM mungkin tidak bisa menandingi Intel dalam hal performa untuk aplikasi berat, prosesor ARM sangat efisien dalam menangani tugas sehari-hari seperti browsing web, streaming video, atau penggunaan aplikasi ringan.
Karena itu, ARM adalah pilihan yang lebih baik untuk perangkat mobile yang mengutamakan efisiensi energi dan masa pakai baterai yang panjang, tanpa mengorbankan pengalaman pengguna dalam tugas-tugas ringan.
Selain itu, perangkat berbasis ARM, seperti iPhone atau tablet Android, dapat memberikan kinerja yang sangat baik dalam penggunaan sehari-hari tanpa perlu sering-sering mengisi daya.
Manufaktur dan Desain

ARM: Lisensi Desain, Banyak Produsen
Satu lagi perbedaan besar antara prosesor ARM dan Intel adalah cara keduanya diproduksi. ARM tidak memproduksi prosesor sendiri; mereka melisensikan desain arsitektur mereka kepada berbagai produsen chip seperti Qualcomm, Apple, dan Samsung.
Hal ini memungkinkan banyak perusahaan untuk membuat chip berbasis ARM dengan berbagai karakteristik, dari chip yang digunakan di perangkat mobile hingga chip untuk Internet of Things (IoT).
Keuntungan dari model ini adalah banyaknya variasi dan inovasi yang bisa muncul dari berbagai produsen yang menggunakan desain ARM. Namun, karena ARM tidak memproduksi chip sendiri, kualitas dan kinerja setiap chip dapat bervariasi tergantung pada produsen yang membuatnya.
Intel: Desain dan Produksi Sendiri
Sebaliknya, Intel mendesain dan memproduksi prosesor mereka sendiri, mulai dari chip untuk laptop dan desktop hingga server. Ini memberikan Intel kontrol penuh terhadap kualitas dan karakteristik prosesor yang mereka hasilkan.
Meskipun Intel cenderung memiliki lini produk yang lebih standar, keuntungan dari pendekatan ini adalah konsistensi dalam kinerja dan keandalan. Para pengguna yang memilih prosesor Intel seringkali dapat mengandalkan pengalaman yang lebih terstandarisasi, terutama dalam hal kompatibilitas perangkat lunak dan pengoptimalan kinerja.
Kompatibilitas Perangkat Lunak

Prosesor Intel
Prosesor Intel sudah lama menjadi standar dalam dunia komputasi, terutama untuk desktop dan laptop. Salah satu alasan utama mengapa banyak perangkat dan aplikasi profesional lebih memilih Intel adalah karena kompatibilitas perangkat lunak yang luas.
Banyak aplikasi industri dan perangkat lunak profesional, seperti Adobe Photoshop atau AutoCAD, telah dioptimalkan untuk berjalan dengan baik pada arsitektur Intel. Intel juga mendukung berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, dan macOS, yang memungkinkan pengguna memiliki lebih banyak fleksibilitas.
Prosesor ARM
Di sisi ARM, meskipun telah ada kemajuan besar dalam dukungan perangkat lunak, khususnya di dunia mobile seperti iOS dan Android, masih ada beberapa tantangan dalam hal kompatibilitas. Banyak aplikasi yang telah lama dioptimalkan untuk prosesor berbasis Intel (x86) dan belum sepenuhnya tersedia atau optimal di platform ARM.
Meskipun ARM semakin banyak digunakan dalam laptop dan komputer berbasis Windows (seperti Apple dengan chip M1), beberapa aplikasi khusus yang lebih kompleks masih bisa menghadapi masalah dalam hal kompatibilitas.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pilihan antara keduanya sangat bergantung pada kebutuhan dan jenis perangkat yang kamu gunakan.
Jika kamu mencari perangkat dengan efisiensi energi tinggi, terutama untuk perangkat mobile seperti smartphone, tablet, atau perangkat yang mengutamakan masa pakai baterai panjang, maka bisa pilih prosesor ARM.
Namun, jika kebutuhan kamu lebih kepada performa tinggi, terutama untuk menjalankan aplikasi berat seperti game, editing video, atau pekerjaan yang membutuhkan komputasi kompleks, maka prosesor Intel lebih cocok untuk kamu.