Dalam menjalani kehidupan sebagai mahasiswa, terkadang kita mengalami berbagai kondisi sulit khususnya terkait dengan keuangan. Apalagi bagi mereka yang merantau, seringkali mengalai kesulitan finansial entah untuk membayar biaya kuliah seperti UKT atau untuk sekedar biaya hidup sehari-hari.
Dan ketika menghadapi kondisi sulit seperti itu, maka tentu pinjaman online adalah solusi yang langsung terpikirkan di kepala mereka. Namun tentu memilih pinjol untuk mahasiswa tidak boleh sembarangan. Karena jika salah pilih, bukannya bisa membantu di waktu darurat, malah nanti bisa makin menambah beban finansial di masa depan.
Alasan Mahasiswa Mengambil Pinjaman Online
Pinjol memang bisa menjadi solusi cepat bagi mereka yang butuh dana dalam kondisi darurat. Namun tentu penggunaan pinjol tersebut tidak boleh sembarangan dan harus digunakan untuk hal-hal yang penting saja. Berikut adalah beberapa situasi yang seringkali mengharuskan seorang mahasiswa mengambil pinjaman online.
1. Pembayaran Awal Kuliah
Banyak perguruan tinggi mensyaratkan mahasiswa untuk membayar sejumlah uang sebagai pembayaran awal atau uang muka saat awal semester. Dan terkadang mahasiswa tidak memiliki uang untuk membayarnya, sehingga seringkali memilih pinjaman online sebagai solusi cepat dan mudah melunasi uang semester tersebut.
2. Keterlambatan Pengiriman Uang
Mahasiswa yang berasal dari luar pulau atau luar kota seringkali mengalami keterlambatan pengiriman dana perkuliahan dari orang tua. Dalam kondisi seperti ini, injaman online bisa menjadi alternatif yang membantu mereka menutupi kebutuhan finansialnya tanpa harus menunggu dana dari orang tua.
3. Tidak Ada Pinjaman Lain
Beberapa diantara kalian mungkin sudah mencoba mencari sumber pinjaman lain mungkin dari teman atau keluarga, tapi belum ada yang bisa memberikan bantuan. Dan ketika kondisi sudah mendesak, pinjaman online adalah alternatif terbaik dan cepat yang pastinya muncul di pikiran para mahasiswa.
4. Kebutuhan yang Mendadak
Kehidupan mahasiswa seringkali diwarnai oleh kebutuhan mendadak, seperti kebutuhan untuk membeli perangkat laptop untuk mendukung kegiatan belajar, atau biaya praktikum yang harus segera dibayarkan. Pinjaman online memberikan akses cepat ke dana tambahan untuk mengatasi kebutuhan mendesak yang tak dapat ditunda tersebut.
Tips Memilih Pinjaman Online untuk Mahasiswa
Pemilihan layana pinjol adalah hal yang sangat penting demi meminimalisir risiko keuangan di masa depan. Berikut adalah tips memilih pinjol yang tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan para mahasiswa :
- Lakukan riset menyeluruh terhadap berbagai platform pinjaman online. Gunakan ulasan pengguna, testimonial, dan peringkat aplikasi untuk memahami pengalaman orang lain.
- Baca dengan cermat syarat dan ketentuan setiap pinjol. Pastikan untuk memahami semua biaya terkait, termasuk bunga, biaya administrasi, dan biaya lainnya yang mungkin timbul.
- Pilih pinjol yang menyediakan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Mahasiswa seringkali tidak memiliki aset untuk dijaminkan, sehingga opsi tanpa agunan lebih sesuai.
- Perhatikan besaran bunga yang dikenakan pada pinjaman. Pastikan memahami apakah bunga bersifat flat atau mengalami perubahan seiring waktu dan sesuaikan dengan kemampuan pembayaran.
- Pilih pinjol yang memberikan fleksibilitas dalam pemilihan penjamin. Beberapa pinjol mengizinkan penjamin diri sendiri atau orang tua.
- Pastikan pinjol terdaftar dan diawasi oleh OJK dan bersifat resmi untuk menghindari pinjol ilegal yang seringkali punya bunga tinggi.
- Pahami konsekuensi keterlambatan pembayaran, termasuk denda dan dampaknya terhadap riwayat kredit kalian.
Daftar Pinjol Terbaik Untuk Mahasiswa
Jika memang kalian sedang dihadapkan pada kondisi keuangan yang sulit dan tidak ada opsi lain lagi, maka pinjol memang bisa menjado solusi terbaik yang bisa diambil. Berikut Jakarta Studio telah rangkum beberapa layanan pinjol yang sekiranya bisa menjadi pilihan terbaik bagi para mahasiswa.
1. Flexi Cash Jenius
Flexi Cash adalah layanan pinjaman online milik Bank Jenius BTPN. Dengan syarat pengajuan yang cukup mudah, mahasiswa hanya perlu memiliki rekening BTPN, KTP, dan dapat membuktikan penghasilan dari orang tua atau usaha. Limit pinjaman mencapai 500 ribu hingga 50 juta, dengan bunga yang relatif rendah, hanya 1,75% per bulan. Kalian juga bisa melakukan pengajuan pinjaman secara online melalui platform Jenius sehingga akan lebih efisien.
2. UangTeman
UangTeman menawarkan jenis pinjaman untuk memenuhi kebutuhan mendadak para mahasiswa. Dengan persyaratan administrasi yang sangat mudah, hanya membutuhkan KTP, mahasiswa dapat memilih antara sekali bayar, cicilan, atau cicilan ringan sesuai kebutuhan pinjaman mereka. Plafon pinjaman dan tenor bervariasi, memberikan fleksibilitas tambahan untuk mahasiswa yang mencari solusi finansial cepat.
3. Danadidik
Danadidik menawarkan dua fasilitas utama, yaitu pendanaan pendidikan bagi para donatur yang ingin membantu biaya pendidikan mahasiswa, dan peminjaman dana untuk mahasiswa. Dengan jangka waktu pengembalian 12, 24, atau 36 bulan, Danadidik memprioritaskan mahasiswa yang akan lulus dalam 24 bulan, termasuk program D1, D2, D3, S1, dan S2. Besaran bunga yang dikenakan berkisar antara 0,8% hingga 2,1% per bulan, memberikan opsi yang sesuai untuk mahasiswa dengan berbagai kebutuhan.
4. Cicil (cicil.co.id)
Cicil merupakan platform pinjaman online yang menyediakan berbagai fasilitas, termasuk cicilan barang, cicilan dana perkuliahan, dan cicilan dana belajar. Untuk dana perkuliahan, tersedia opsi pembayaran uang semester, uang pangkal, dan kombinasi uang pangkal serta uang semester.
Jangka waktu pengembalian bervariasi mulai dari 2 hingga 36 bulan untuk uang pangkal dan 6 bulan untuk uang semester. Persyaratan pengajuan relatif mudah, hanya memerlukan status sebagai mahasiswa aktif tingkat D3, S1, S2, atau S3, dengan KTP dan informasi data diri sebagai syarat utama.
5. Kredit Pintar
Kredit Pintar menawarkan solusi pinjaman dengan plafon kecil dan tenor pendek, sangat sesuai untuk kebutuhan mendadak para mahasiswa. Meskipun tidak secara khusus menyediakan pinjaman bagi mahasiswa atau kebuthan pendidikan, Kredit Pintar menawarkan kemudahan dalam pendaftarannya, hanya memerlukan KTP dan akun bank. Produk-produk yang tersedia mencakup pinjaman sejumlah Rp 2.300.000 dengan tenor terpanjang 3 bulan, serta pinjaman Rp 600.000 dengan tenor terpanjang 2 bulan.
6. KoinPintar by KoinWorks
KoinPintar merupakan platform pinjaman online untuk mahasiswa tanpa jaminan yang dimiliki oleh KoinWorks. Melalui layanan KoinPintar, mahasiswa diberikan kemudahan dalam pembayaran dana pendidikan untuk kuliah S1/S2 atau belajar di institusi non formal karena memiliki tenor yang panjang dengan bunga rendah.
Syarat pengajuan cukup mudah, hanya memerlukan KTP dan screenshot mutasi bank 3 bulan terakhir. KoinPintar merupakan salah satu pinjaman online dengan tenor panjang, cocok untuk mahasiswa yang belum memiliki pekerjaan dengan gaji tinggi.
7. Pintek.id
Pintek merupakan layanan fintech yang ditujukan untuk bisnis, pelajar, dan instansi. Pintek memberikan bunga ringan yang dikhususkan untuk pelajar atau mahasiswa. Melalui Pintek, mahasiswa dapat membayar biaya kuliah seperti uang pangkal, SPP, uang semester, kursus, dll, dengan skema cicilan. Layanan Pintek Pro juga memungkinkan mahasiswa melunasi pinjaman setelah bekerja sehingga tidak memberikan beban finansial yang besar.
8. Danacita
Danacita adalah layanan fintech lending untuk mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar kuliah atau kebutuhan pendidikan lainnya. Mahasiswa mendapatkan pendanaan dari mitra Danacita, yang terdiri dari universitas dan lembaga kursus.
Danacita memberikan plafon pinjaman yang cukup besar, mencapai 200 juta, dengan tenor cicilan 6, 12, 18, dan 24 bulan. Tidak ada beban bunga serta jaminan namun tetap ada biaya platform sebesar 0-1,75% dan biaya persetujuan sebesar 3% dari total persetujuan kredit.
Kesimpulan
Pinjaman online memang bisa menjadi solusi bagi para mahasiswa yang sedang mengalami kesulitan finansial. Pinjol bisa memberikan dana cepat dalam kondisi darurat yang tidak bisa ditunda-tunda. Pastikan kalian memilih layanan pinjol yang tepat agar tidak menjadi beban finansial di masa depan.