Apakah kamu pernah mendengar istilah saham gorengan? Bagi para investor pemula, istilah ini mungkin terdengar asing dan menakutkan. Saham gorengan mengacu pada jenis saham yang mengalami fluktuasi harga tidak wajar, sering kali disebabkan oleh manipulasi pasar.
Bagi mereka yang ingin berinvestasi di saham, sangat penting untuk memahami apa itu saham gorengan demi menghindari risiko besar dalam berinvestasi. Karena tidak semua yang bersinar adalah emas; begitu pula, tidak semua saham yang naik tajam adalah peluang emas.
Untuk itulah, Jakarta Studio akan membahas secara lengkap tentang saham gorengan. Supaya kalian juga tahu ciri-cirinya dan bisa menghindari risiko terjerumus dalam investasi yang tidak jelas profit serta risikonya.
Pengertian Saham Gorengan
Saham gorengan adalah jenis saham yang mengalami pergerakan harga tidak wajar di pasar modal, sering kali akibat manipulasi oleh pihak-pihak tertentu. Saham ini biasanya diperdagangkan dengan harga yang tidak mencerminkan kondisi fundamental perusahaan. Fluktuasi ekstrem ini membuat saham gorengan menjadi sangat berisiko, terutama bagi investor pemula yang belum terbiasa dengan dinamika pasar saham.
Ciri-Ciri Saham Gorengan
Bagaimana cara kita mengenali saham gorengan? Ada beberapa ciri-ciri yang bisa kita gunakan untuk dengan mudah mengenalinya, antara lain :
1. Volatilitas Tidak Wajar
Salah satu tanda utama dari saham gorengan adalah volatilitas yang sangat tinggi. Saham ini bisa mengalami kenaikan harga yang tajam dalam waktu singkat tanpa ada berita atau laporan fundamental yang mendukung. Fluktuasi harga yang tidak stabil ini sering kali merupakan hasil dari manipulasi pasar oleh oknum tertentu yang ingin mengambil keuntungan cepat.
2. Nilai dan Volume Transaksi Harian Abnormal
Ciri lain dari saham gorengan adalah volume transaksi harian yang tidak sesuai dengan nilai fundamentalnya. Misalnya, saham dari perusahaan kecil tiba-tiba diperdagangkan dalam jumlah besar tanpa alasan yang jelas. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas perdagangan yang tidak wajar dan sering kali dikendalikan oleh “bandar” atau pihak yang mengatur pergerakan harga saham tersebut.
3. Kapitalisasi Pasar Kecil
Saham gorengan biasanya berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang kecil. Kapitalisasi pasar atau market cap menunjukkan total nilai pasar dari saham yang beredar. Saham dengan market cap kecil lebih mudah dimanipulasi karena modal yang dibutuhkan untuk menggerakkan harga lebih rendah. Oleh karena itu, investor harus berhati-hati saat berinvestasi di perusahaan dengan market cap di bawah Rp500 miliar.
4. Bid dan Offer Tidak Wajar
Saham gorengan sering menunjukkan ketidakseimbangan antara bid (permintaan beli) dan offer (penawaran jual). Jumlah bid dan offer biasanya tipis meskipun volume transaksi besar, yang menunjukkan aktivitas pasar yang tidak normal. Ini adalah tanda bahwa saham tersebut mungkin sedang “digoreng” oleh bandar untuk menciptakan ilusi likuiditas tinggi.
5. Harga Saham Tinggi dengan Fundamental Buruk
Sering kali, saham gorengan memiliki harga yang tinggi tetapi tidak didukung oleh kinerja fundamental perusahaan yang baik. Misalnya, perusahaan yang terus merugi atau memiliki rasio keuangan yang buruk tetap memiliki harga saham yang meroket. Ini menunjukkan bahwa harga saham tersebut tidak mencerminkan nilai sebenarnya dari perusahaan dan kemungkinan besar sedang dimanipulasi.
Risiko Investasi di Saham Gorengan
Memangnya apa sih risiko yang bisa kita dapati jika berinvestasi pada saham gorengan? Tentu ada banyak, dan bisa menyebabkan kerugian bagi mereka yang tak waspada.
1. Volatilitas Tinggi
Investasi di saham gorengan sangat berisiko karena volatilitasnya yang tinggi. Investor yang tidak berpengalaman mungkin tergoda oleh potensi keuntungan cepat, tetapi mereka juga menghadapi risiko kerugian besar. Harga saham gorengan bisa turun secepat kenaikannya, meninggalkan investor dengan kerugian yang tinggi.
2. Harga Rentan Dimanipulasi
Saham gorengan rentan terhadap manipulasi harga oleh oknum atau bandar. Mereka memanfaatkan kelengahan investor awam yang tidak memahami prinsip dasar investasi saham. Dengan menyebarkan rumor atau informasi palsu, mereka bisa menarik investor untuk membeli saham tersebut, hanya untuk menjualnya dengan harga tinggi dan meninggalkan investor kecil dengan kerugian besar.
Contoh Kasus Saham Gorengan
Sudah ada banyak contoh kasus saham gorengan yang terjadi di dunia ini. Nah bagi para pemain saham, bisa berkaca dari kasus-kasus tersebut sebagai pelajaran agar tidak mudah percaya dengan investasi yang tak jelas.
Kasus Internasional: Gautam Adani di India
Salah satu contoh terkenal dari kasus manipulasi saham adalah skandal Gautam Adani di India. Manipulasi ini menyebabkan kerugian besar, merusak reputasi pasar modal, dan bahkan berdampak pada perekonomian negara. Contoh ini mengingatkan investor di Indonesia untuk waspada terhadap praktik serupa.
Kasus Terkini di Indonesia
Di Indonesia, OJK telah mengidentifikasi beberapa emiten yang terindikasi melakukan praktik saham gorengan. Pada tahun 2023, OJK menemukan 19 perusahaan yang diduga terlibat dalam manipulasi harga, menunjukkan bahwa praktik ini masih menjadi masalah serius di pasar modal Indonesia.
Langkah Pengawasan dan Pencegahan
OJK dan BEI telah mengambil langkah-langkah untuk mengawasi dan mencegah praktik saham gorengan. Salah satunya adalah penerapan mekanisme Auto Rejection Atas (ARA) dan Auto Rejection Bawah (ARB) untuk membatasi pergerakan harga yang tidak wajar. Selain itu, edukasi dan sosialisasi kepada investor juga terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko saham gorengan.
Tips Menghindari Saham Gorengan
Nah supaya kalian juga tidak terjerumus dalam investasi saham gorengan ini, penting untuk selalu waspada. Berikut beberapa tips trik yang bisa kalian praktekan :
1. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi adalah strategi penting untuk mengurangi risiko. Dengan menyebarkan investasi di berbagai instrumen, seperti saham, obligasi, dan reksa dana, investor dapat mengurangi potensi kerugian dari saham gorengan.
2. Analisis Fundamental dan Teknikal
Melakukan analisis fundamental dan teknikal dapat membantu investor mengidentifikasi saham gorengan. Analisis fundamental melibatkan penilaian kinerja keuangan perusahaan, sementara analisis teknikal melihat pola pergerakan harga saham. Keduanya penting untuk membuat keputusan investasi yang informasional dan terhindar dari manipulasi.
3. Menghindari Rumor dan Informasi Tidak Valid
Investor harus berhati-hati terhadap rumor pasar yang sering kali digunakan untuk menggoreng saham. Memverifikasi informasi dari sumber terpercaya sangat penting untuk menghindari terjebak dalam manipulasi pasar.
4. Tentukan Target Ambil Untung dan Stop Rugi
Menetapkan target ambil untung (take profit) dan stop rugi (stop loss) adalah strategi penting dalam investasi. Ini membantu investor membuat keputusan yang rasional dan menghindari kerugian besar jika harga saham tiba-tiba turun.
Kesimpulan
Saham gorengan adalah salah satu lubang yang wajib dihindari oleh para investor. Dengan mengenali ciri-ciri dan risiko yang bisa ditimbulkannya, serta menerapkan strategi investasi yang cerdas, investor dapat melindungi diri mereka dari kerugian yang tidak perlu. Semoga panduan ini membantu kalian dalam mengambil keputusan investasi yang lebih baik dan aman di pasar modal Indonesia.