Snapdragon 8 Elite merupakan chipset terbaru dari Qualcomm yang dirancang untuk menghadirkan performa terbaik di kelas flagship. Dibekali dengan arsitektur baru dan peningkatan besar dalam hal kecepatan, efisiensi, serta kemampuan AI, Snapdragon 8 Elite menjanjikan pengalaman yang lebih mulus, terutama dalam gaming dan aplikasi berat.
Namun, dengan kehadiran pesaing kuat seperti MediaTek Dimensity 9400, yang juga menawarkan kemampuan serupa, apakah Snapdragon 8 Elite cukup unggul? Dalam artikel ini, kita akan mengulas performa Snapdragon 8 Elite secara mendalam dan membandingkannya dengan chipset pesaingnya, untuk melihat siapa yang benar-benar menguasai pasar smartphone premium.
Mengenal Snapdragon 8 Elite
Snapdragon 8 Elite adalah chipset flagship terbaru dari Qualcomm yang hadir dengan sejumlah peningkatan besar dari pendahulunya, Snapdragon 8 Gen 3. Dengan hadirnya Snapdragon 8 Elite, Qualcomm ingin menawarkan performa yang lebih kencang, efisien yang menjadi tren di ponsel flagship tahun 2024-2025. Chipset ini tidak hanya lebih cepat dalam hal kecepatan pemrosesan, tetapi juga membawa peningkatan signifikan dalam hal grafis dan efisiensi daya.
Yang menarik, Qualcomm memilih untuk mengganti nama dari Snapdragon 8 Gen 4 menjadi Snapdragon 8 Elite. Nama “Elite” ini mencerminkan upaya Qualcomm untuk membuat chipset ini tampil di kelas premium, dengan fokus pada peningkatan performa dan pengalaman pengguna yang lebih halus, terutama untuk pengguna yang membutuhkan daya komputasi tinggi, seperti gamers dan profesional kreatif.
Komponen Utama Snapdragon 8 Elite
Untuk mencapai performa yang luar biasa, Snapdragon 8 Elite dibekali dengan sejumlah teknologi terbaru:
CPU Oryon Generasi Kedua
Qualcomm mengganti inti CPU mereka dengan arsitektur Oryon, menggantikan Kryo. Oryon generasi kedua ini hadir dengan dua klaster utama: Phoenix L untuk tugas ringan dan Phoenix M untuk tugas berat. Ini membuat Snapdragon 8 Elite sangat efisien dalam mengatur tugas yang berbeda-beda.
GPU Adreno 830
Untuk menangani grafis, Snapdragon 8 Elite dilengkapi dengan GPU Adreno 830, yang memberikan peningkatan performa grafis sebesar 40% dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Peningkatan ini sangat bermanfaat untuk gaming dan aplikasi yang memerlukan rendering grafis tinggi, seperti editing video dan desain 3D.
ISP Spectra & NPU Hexagon
Sistem pemrosesan gambar Spectra 2023 dan unit pemrosesan neural Hexagon meningkatkan kemampuan pengolahan gambar dan kecerdasan buatan (AI), yang memungkinkan ponsel dengan Snapdragon 8 Elite menangani pemrosesan foto dan video secara lebih cepat dan efisien.
Konektivitas Terbaru
Snapdragon 8 Elite juga dilengkapi dengan dukungan untuk Wi-Fi 7, Bluetooth 6.0, serta konektivitas 5G (Sub6 dan mmWave), memungkinkan pengalaman internet yang lebih cepat dan stabil.
Performa Snapdragon 8 Elite
Lalu bagaimana dengan performanya? Silahkan simak pembahasan lengkapnya berikut ini:
Performa CPU Oryon
Di balik peningkatan performa besar dari Snapdragon 8 Elite ada CPU Oryon generasi kedua yang menjadi pusat daya komputasi chipset ini. Dengan dua klaster yang berbeda, CPU ini dapat mengatur tugas dengan lebih baik dan lebih efisien. Klaster Phoenix L dirancang untuk tugas ringan, seperti membuka aplikasi atau menjelajah media sosial, sementara klaster Phoenix M siap menangani aplikasi berat seperti game 3D atau software pengeditan video.
Dengan clock speed yang lebih tinggi dan desain inti yang lebih efisien, Snapdragon 8 Elite menghadirkan peningkatan performa yang signifikan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Qualcomm mengklaim bahwa performa CPU meningkat hingga 45%, yang artinya ponsel yang menggunakan chipset ini bisa menjalankan aplikasi berat dan multitasking dengan jauh lebih lancar.
Kinerja Grafis dan Ray Tracing
Salah satu keunggulan terbesar Snapdragon 8 Elite terletak pada GPU-nya, yaitu Adreno 830. GPU ini tidak hanya lebih cepat, tetapi juga mendukung teknologi ray tracing—suatu teknologi yang membuat pencahayaan dan bayangan dalam grafis lebih realistis, yang sangat penting untuk game dan aplikasi yang memanfaatkan grafis tingkat lanjut. Qualcomm mengklaim bahwa GPU Adreno 830 lebih cepat 35% dibandingkan dengan pendahulunya.
Contohnya, game seperti Genshin Impact yang mendukung ray tracing bisa berjalan dengan grafis yang lebih halus dan realistis di ponsel dengan Snapdragon 8 Elite. Bahkan dalam pengujian nyata, frame rate yang lebih stabil dan kualitas grafis yang lebih tinggi sangat terasa, memberikan pengalaman gaming yang lebih menyenangkan.
Benchmark Snapdragon 8 Elite
Untuk mengukur seberapa jauh peningkatan performa Snapdragon 8 Elite, berbagai benchmark digunakan untuk menguji kemampuan chipset ini. Berikut adalah hasil pengujian yang diambil dari ponsel yang menggunakan chipset ini, seperti Realme GT7 Pro:
- AnTuTu v10: Snapdragon 8 Elite berhasil meraih skor lebih dari 1.5 juta poin, sebuah peningkatan signifikan dibandingkan dengan Snapdragon 8 Gen 3 yang mencetak skor sekitar 1.3 juta poin.
- Geekbench 6: Di tes single-core, Snapdragon 8 Elite mencatatkan skor sekitar 1900 poin, sedangkan di multi-core, skor mencapai 5600 poin.
- 3DMark Wild Life Extreme: Untuk gaming dan grafis, Snapdragon 8 Elite menunjukkan peningkatan performa GPU dengan skor sekitar 8500 poin, yang jelas lebih tinggi dibandingkan dengan SoC lain di kelas yang sama.
Perbandingan Snapdragon 8 Elite dengan Chipset Setara
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai performa Snapdragon 8 Elite, mari kita bandingkan dengan chipset flagship lainnya yang saat ini ada di pasaran. Beberapa pesaing utamanya adalah Apple A17 Pro, Google Tensor G3, serta Exynos 2400 dari Samsung.
1. Snapdragon 8 Elite vs Apple A17 Pro
Apple selalu dikenal dengan performa chip-nya yang sangat tinggi, dan A17 Pro yang digunakan di seri iPhone 15 Pro sudah cukup terbukti dalam hal kecepatan dan efisiensi. Dengan menggunakan proses fabrikasi 3nm, A17 Pro menawarkan performa CPU yang sangat cepat, serta efisiensi daya yang superior. Bahkan dalam beberapa uji benchmark, A17 Pro memang lebih unggul dalam hal single-core performance.
Namun, Snapdragon 8 Elite yang juga dibangun dengan proses 4nm tetap tidak kalah, terutama dalam hal grafis dan AI processing. Dengan penggunaan Adreno 750 yang lebih kuat, Snapdragon 8 Elite berhasil unggul dalam hal gaming dan aplikasi berbasis grafis, dengan pengalaman visual yang sangat smooth. Selain itu, Snapdragon 8 Elite juga lebih unggul dalam hal konektivitas 5G berkat modem Snapdragon X75 yang memiliki kecepatan lebih tinggi dibandingkan modem yang digunakan pada A17 Pro.
Di sisi lain, Apple masih memiliki keuntungan besar dalam hal optimisasi perangkat lunak, dengan iOS yang lebih terintegrasi dengan chip A17 Pro, memberikan pengalaman yang lebih mulus dan efisien dalam penggunaan sehari-hari.
2. Snapdragon 8 Elite vs Google Tensor G3
Chipset Tensor G3 dari Google, yang digunakan di seri Pixel 8, memiliki fokus utama pada kemampuan AI dan pemrosesan gambar. Tensor G3 memang sangat canggih dalam hal optimasi AI, terutama untuk fitur-fitur seperti fotografi computational dan fitur Google Assistant. Namun, dalam hal performa gaming dan kecepatan prosesor, Snapdragon 8 Elite jelas lebih unggul berkat arsitektur Cortex-X3 dan penggunaan GPU Adreno terbaru yang sangat mumpuni.
Di sisi efisiensi daya, Snapdragon 8 Elite lebih baik karena dilengkapi dengan arsitektur yang dirancang untuk keberlanjutan daya, meski Tensor G3 tetap mengungguli Snapdragon dalam beberapa fitur pengenalan suara dan kecerdasan buatan yang sangat spesifik.
3. Snapdragon 8 Elite vs Exynos 2400
Samsung selalu menjadi pesaing yang signifikan dalam dunia chipset dengan Exynos-nya. Exynos 2400 yang hadir dengan fitur canggih seperti CPU dengan core Cortex-X3 dan GPU AMD RDNA2 memang menawarkan performa yang tidak kalah menarik. Namun, Snapdragon 8 Elite memiliki keunggulan dalam hal konektivitas dan ekosistem. Snapdragon memiliki kelebihan dalam hal kecepatan 5G dan mendukung Wi-Fi 7, sementara Exynos lebih tertinggal dalam hal konektivitas berkecepatan tinggi ini.
Selain itu, Snapdragon 8 Elite menawarkan efisiensi daya yang lebih baik, berkat optimisasi Snapdragon 8 Gen 3 yang memungkinkan daya tahan baterai lebih lama meskipun performa tinggi. Exynos 2400 memang mampu menangani tugas berat dengan baik, namun dalam pengujian beberapa perangkat, chip dari Qualcomm terbukti lebih stabil dalam pengelolaan daya.
4. Snapdragon 8 Elite vs Snapdragon 8 Gen 3
Snapdragon 8 Gen 3 membawa peningkatan performa signifikan dengan core Cortex-X3 yang lebih cepat dan kemampuan prosesor yang lebih kuat. Namun, Snapdragon 8 Elite unggul dalam hal grafis berkat GPU Adreno 750, memberikan pengalaman gaming dan visual yang lebih halus.
Di sisi daya, Snapdragon 8 Elite lebih efisien dengan modem X75 yang mendukung Wi-Fi 7, sementara Snapdragon 8 Gen 3 menggunakan modem X70, meski tetap cepat, tidak sehemat yang satu ini. Jika fokus kalian pada gaming dan grafis, Snapdragon 8 Elite adalah pilihan yang lebih unggul, tetapi jika kalian mencari kecepatan CPU dan performa prosesor mentah, Snapdragon 8 Gen 3 bisa jadi lebih baik.
5. Snapdragon 8 Elite vs Dimensity 9300 Plus
Dimensity 9300 Plus dari MediaTek lebih kuat dalam hal AI dan pemrosesan gambar, dengan ISP yang mampu meningkatkan kualitas foto dan video secara otomatis. Sementara itu, Snapdragon 8 Elite lebih unggul dalam grafis dan gaming berkat GPU Adreno 750 yang lebih kuat.
Dimensity 9300 Plus juga memiliki kelebihan dalam hal fotografi dan kecerdasan buatan, tetapi Snapdragon 8 Elite memberikan keunggulan dalam konektivitas, dengan modem X75 dan dukungan Wi-Fi 7.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Snapdragon 8 Elite merupakan chipset yang sangat kuat di kelas flagship dengan banyak keunggulan, terutama dalam hal grafis, kecerdasan buatan, dan konektivitas. Ketimbang pesaing-pesaingnya seperti Apple A17 Pro, Google Tensor G3, atau Exynos 2400, Snapdragon 8 Elite unggul di area-area tertentu seperti gaming, konektivitas 5G, dan optimisasi daya.
Bagi kalian yang membutuhkan chipset dengan performa grafis tinggi, pengalaman gaming yang mulus, serta efisiensi daya yang handal, Snapdragon 8 Elite adalah chipset yang bisa diandalkan. Namun, tentu saja pilihan terbaik kembali pada kebutuhan dan preferensi masing-masing pengguna.