Email merupakan salah satu alat komunikasi yang banyak digunakan sekarang ini, baik untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis. Nah ketika menulis email, biasanya ada beberapa bagian yang harus diisi, salah satunya adalah bagian subjek. Pasti masih banyak diantara kalian yang bingung apa itu subjek email dan harus diisi apa.
Sehingga tak heran jika selama ini banyak yang menyepelekan subjek email dan bahkan mengosongkannya. Padahal bagian tersebut sangatlah penting dan mempengaruhii apakah email kalian akan dibuka atau tidak oleh penerimanya. Baru tahukan? Maka dari itu, kalian wajib simak penjelasannya berikut ini.
Kita akan bahas tentang apa yang dimaksud dengan subjek email itu, fungsi dan kegunaanya serta bagaimaan cara terbaik untuk mengisinya. Sehingga dengan pengisian yang tepat, bisa membuat email kita terlihat lebih profesional serta memperbesar peluang agar dibuka oleh penerimanya.
Apa Itu Subjek Email?
Subjek email adalah kalimat singkat yang menjadi judul atau ringkasan dari isi email yang akan dikirimkan. Subjek ini muncul di bagian atas email dan menjadi elemen pertama yang dilihat oleh penerima di kotak masuk mereka. Sebuah subjek email yang baik harus mampu menarik perhatian penerima dan memberikan gambaran jelas tentang isi email tersebut.
Mengapa Subjek Email Sangat Penting?
Subjek email sangatlah penting dalam menentukan apakah email kalian akan dibuka atau diabaikan. Menurut studi dari Campaign Monitor, 47% penerima email memutuskan untuk membuka email hanya berdasarkan subjeknya. Subjek email yang menarik dapat meningkatkan open rate, yang pada akhirnya dapat meningkatkan engagement dan konversi. Oleh karena itu, kalian harus tahu cara membuat subjek email yang bagus dan optimal.
Karakteristik Subjek Email yang Baik
Lalu bagaimana cara agar kita bisa mengisi subjek email dengan baik? Nah ada beberapa karakteristik penting yang harus kalian perhatikan, diantaranya:
1. Singkat dan Padat
Subjek email harus singkat dan padat, mengingat kebanyakan orang hanya melirik sekilas pada kotak masuk mereka. Idealnya, subjek email tidak lebih dari 60 karakter atau sekitar 9 kata. Subjek yang terlalu panjang bisa terpotong di perangkat mobile, yang sering digunakan oleh penerima email. Contoh: “Diskon 50% untuk Semua Produk!”
2. Jelas dan Relevan
Subjek email harus mencerminkan isi email dengan tepat. Penerima harus bisa memahami apa yang akan mereka dapatkan dari email tersebut hanya dengan membaca subjeknya. Hindari subjek yang ambigu atau samar-samar karena dapat menimbulkan kebingungan. Contoh: “Panduan Lengkap Email Marketing untuk Pemula”
3. Menarik Perhatian
Untuk menarik perhatian, gunakan kata-kata yang kuat dan pertanyaan menarik. Subjek yang menarik perhatian akan membuat penerima penasaran dan mendorong mereka untuk membuka email. Contoh: “Ingin Tahu Rahasia Sukses Bisnis Online?”
Tips Menulis Subjek Email yang Baik
Tentu tidak mudah untuk bisa menciptakan sebuah subjek email yang bisa menarik perhatian penerimanya. Namun dengan panduan yang tepat, kalian akan bisa membuat subjek email yang bagus agar terlihat lebih profesional dan menarik.
1. Menciptakan Rasa Urgensi
Rasa urgensi dapat mendorong penerima untuk segera membuka email kalian. Gunakan kata-kata seperti “Segera”, “Terbatas”, atau “Hanya Hari Ini” untuk menciptakan rasa urgensi tersebut. Contoh: “Vouchermu Hangus Besok! Segera Pakai Sekarang Juga!”
2. Personalisasi Subjek Email
Personalisasi adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan open rate. Menyebut nama penerima dalam subjek email dapat membuat mereka merasa lebih diperhatikan dan istimewa. Contoh: “Hai, Andi! Glints Butuh Saranmu”
3. Menggunakan Angka dan Manfaat
Subjek email yang mencantumkan angka atau manfaat bisa sangat efektif. Angka dapat memberikan informasi yang jelas dan konkret, sementara menyebutkan manfaat bisa menunjukkan nilai yang akan diterima oleh penerima. Contoh: “Lawan Bekas Jerawat dengan Produk Baru Kami”
Kesalahan Saat Menulis Subjek Email
Nah masih banyak orang yang melakukan kesalahan saat menulis subjek email. Hal tersebut membuat apa yang mereka tulis jadi kurang bagus dan tak menarik sama sekali. Jadi kalian harus hindari beberapa kesalahan berikut ini.
1. Hindari Kata-kata Spam
Kata-kata yang terlalu menjual atau terlihat seperti spam harus dihindari. Kata-kata seperti “Dapatkan Uang Cepat” atau “Cara Mudah untuk Menjadi Kaya” dapat membuat email kalian masuk ke folder spam. Contoh Alternatif: “Tips Finansial untuk Meningkatkan Tabungan kalian”
2. Uji Coba Subjek Email (A/B Testing)
A/B testing adalah cara efektif untuk mengetahui subjek email mana yang paling efektif. Dengan mengirimkan email dengan variasi subjek yang berbeda ke kelompok penerima yang berbeda, kalian bisa melihat mana yang menghasilkan open rate lebih tinggi. Langkah-langkah A/B Testing:
- Tentukan variasi subjek yang ingin diuji.
- Bagi kelompok penerima email menjadi dua atau lebih.
- Kirim email dengan variasi subjek yang berbeda.
- Analisis hasil dan pilih subjek yang paling efektif.
3. Menggunakan Emotikon dengan Bijak
Emotikon dapat menambahkan sentuhan personalitas dan menggugah minat penerima, tetapi gunakan dengan bijak dan hindari penggunaan yang berlebihan. Contoh: “🎉 Selamat! kalian Mendapatkan Diskon 20%”
Kesimpulan
Membuat subjek email yang bagus sangat penting untuk meningkatkan open rate dan kesuksesan kampanye email marketing kalian. Dengan mengikuti tips dan trik terbaik yang telah dibahas diatas, kalian dapat menciptakan subjek email yang singkat, jelas, relevan, dan menarik perhatian penerima. Selalu uji coba subjek email kalian dan analisis hasilnya untuk terus meningkatkan efektivitas kampanye email kalian.